Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS ZONA RAWAN BANJIR BERBASIS PEMETAAN GEOLOGI PADA WILAYAH DAS REJOSO DAN SEKITARNYA DI KABUPATEN PASURUAN H, Mediana Ika Syafirina; Jusfarida, Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah sekitar DAS Rejoso Kabupaten Pasuruan kerap mengalami bencana banjir dikarenakan curah hujan yang tinggi. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer dan sekunder yang berupa data geologi, geomorfologi, kelerengan, curah hujan, jenis tanah, dan tataguna lahan kemudian dianalisa menggunakan deskriptif kualitatif dan Superimpose (Overlay) Intersect. Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan dan seberapa besar wilayah yang berdampak banjir, mengetahui faktor geologi yang mempengaruhi banjir serta mengetahui mitigasi bencana yang tepat pada wilayah DAS Rejoso dan sekitarnya. Dari kedua analisa tersebut dapat diperoleh zonasi rawan banjir di Wilayah DAS Rejoso dan Sekitarnya dengan empat kelas kerawanan yaitu: kerawanan banjir “Tidak Rawan” dengan luas 30,1 Ha, kerawanan banjir “Agak Rawan” dengan luas 860,47 Ha, kerawanan banjir “Rawan” dengan luas 2070,87 Ha, dan kerawanan banjir “Sangat Rawan” dengan luas 7171,7 Ha. Selain itu didapat daerah persebaran banjir dengan dominan yang sangat rawan berada pada Kecamatan Rejoso, faktor geologi yang mempengaruhinya sebagian besar yaitu disebabkan oleh sedimentasi yang menumpuk pada DAS Rejoso serta konsep mitigasi direncanakan ada dua bentuk yaitu struktural dan non struktural. Dengan ini diharapkan pemerintah dan warga masyarakat mengetahui kawasan rawan banjir serta melakukan sosialisasi berbasis mitigasi bencana.
PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS PETROGRAFI UNTUK MENENTUKAN DIAGENESA BATUGAMPING PADA FORMASI PASEAN DAERAH GULUK-GULUK DAN SEKITARNYA KABUPATEN SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR Sugiharto, Rio Pidi; Jusfarida, Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian terletak di Daerah Guluk-Guluk dan Sekitarnya Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur dengan objek penelitian berupa batugamping Formasi Pasean. Pada daerah penelitian memiliki singkapan batugamping  yang cukup melimpah dan menarik untuk dijadikan objek penelitian, karena perkembangan batugamping yang sangat sensitif terhadap perubahan keadaan geologi, Secara umum litologi yang ditemukan yaitu batugamping pasiran pada Formasi Pasean dan batugamping terumbu pada Formasi Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pengamatan lapangan, Pengambilan sampel, Analisis sayatan petrografi, Analisis mikrofosil. Hasil Penelitian dari 9 sampel sayatan petrografi didapatkan fasies yaitu fasies Rudstone, fasies Floatstone, fasies Calcareous Lithic Wacke, fasies Wackestone, fasies Packstone dengan proses diagenesis berupa micritisasi microbial, kompaksi, sementasi dan pelarutan yang menandakan bahwa Formasi Pasean  pernah ada padalingkungan diagenesis Marine phreatic, Burial, Meteoric phreatic, danMeteoric vadose.Berdasarkan hasil analisis mikrofosil Formasi Pasean di daerah telitian berumur ( N13-N15 Miosen Tengah-Atas) lingkungan pengendapan berada pada Inner neritic-Middle neritic (0-50m,0-100 m).
STUDI IDENTIFIKASI PERANGKAP HIDROKARBON PALEOGEN - NEOGEN DI PERAIRAN WOKAM ARU UTARA, PAPUA BARAT: DATA UTAMA HASIL SURVEI GEOMARIN III Wijaya, Priatin Hadi; Setiady, Deny; Jusfarida, Jusfarida; Wibowo, R.
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.19.1.2021.694

Abstract

ABSTRAKPerairan Wokam Aru Utara, Papua Barat merupakan bagian tepi utara passive margin Mesozoik Arafura – Australia. Hasil survei dengan KR. Geomarin III di perairan Wokam 2014 diperoleh lintasan seismik Multi Kanal 1.182 km, dan pemeruman batimetri/sub bottom profiles (SBP) 1.510 km. Metode dilakukan interpretasi penampang seismik hasil survei, pengikatan sumur pemboran dan seismik, analisis petrofisika dan pemetaaan geologi bawah permukaan. Pada penampang seismik telah dilakukan interpretasi aspek struktur geologi dan perlapisan sedimen yang sebelumnya telah diikat dengan data sumur ASA-1X, ASM-1X dan ASB-1X untuk tiga horizon yaitu Top Neogen, Top Paleogen dan Base PaleogenPeta bawah permukaan Paleogen – Neogen menunjukan beberapa klosur yang berpotensi di bagian batas paparan dengan palung Aru serta bagian barat. Pada bagian Tenggara terdapat kenampakan onlapping sedimentasi Tipe struktural yang berkembang sebagai perangkap secara dominan berupa graben – half graben dan tilted faul. Onlaping sedimentasi yang mebaji juga dapat berpotensi.Struktur geologi pada area penelitian secara umum dikontrol oleh sesar utama Zona Sesar Palung Aru Utara di tepian paparan sampai lereng, mengarah utara - timur laut ke selatan - barat daya. Struktur ikutan yaitu sesar-sesar normal mengarah utara - timur laut ke selatan - barat daya di paparan sebelah timur zonar sesar utama.Studi awal potensi migas ini teridentifikasi empat lokasi potensi perangkap hidrokarbon dari umur Paleogen - Neogen, yaitu satu lokasi dari Peta Base Paleogen, dua lokasi Top Paleogen dan satu lokasi Top Neogen. kata kunci: Wokam, Aru, migas, seismik, struktur, interpretasi, jebakan, Geomarin III ABSTRACTThe waters of Wokam North Aru, West Papua are part of the northern edge of the Mesozoic passive margin of Arafura - Australia. Survey results with KR. Geomarin III in the waters of Wokam 2014 obtained a multi-channel seismic trajectory of 1,182 km, and bathymarism/sub bottom profiles (SBP) 1,510 km. The method is to interpret the seismic cross-section of the survey results, tie drilling and seismic wells, petrophysical analysis and mapping the subsurface geology. In the seismic section, an interpretation of the structural aspects of the geology and sediment layers has been carried out previously tied to data from the ASA-1X, ASM-1X and ASB-1X wells for three horizons, namely Top Neogen, Top Paleogene and Base Paleogene.The subsurface map of the Paleogene - Neogeneous surface shows several potential closures in the exposure boundary with the Aru Trench as well as the western part. In the Southeast, there is the appearance of sedimentation onlapping. Structural types that develop as traps are predominantly graben - half graben and tilted fault. The onlaping sedimentation also has potential. The geological structure in the study area is generally controlled by the main fault of the North Aru Trench Zone on the edge of the exposure to the slope, heading north - northeast to south - southwest. Follow-up structures are normal faults pointing north - northeast to south - southwest on the eastern exposure of the main fault zone.This preliminary study of oil and gas potential identified four potential locations for hydrocarbon traps from the Paleogene - Neogene age, namely one location from the Paleogene Base Map, two Top Paleogene locations and one Top Neogen location.Keyword: Wokam, Aru, oil and gas, seismic, structure, interpretation, traps, Geomarin III
Kajian Teknis Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan Overburden Hasil Peledakan di Pit 2 Banko Barat PT Bukit Asam Tbk, Sumatra Selatan cahyono, yudho dwi galih; Haisoo, Christian Vieri; Jusfarida, Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2024: Menjembatani Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau melalui Transformasi Riset dan Teknologi T
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geometri Peledakan merupakan salah satu faktor yang mendukung dalam aktifitas peledakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan Geometri Peledakan yang menunjukan hasil Nilai Distribusi Fragmentasi dari kegiatan peledakan selain dari Geometri Peledakan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Fokus dari penelitian ini adalah menentukan Geometri Peledakan serta tingkat kelolosan Nilai Distribusi Frgamentasi hasil peledakan kurang dari 100 cm. Penelitian ini dilakukan ditambang batubara PT. Bukit Asam Tbk, dan pengambilan data Geometri Peledakannya berada di Pit 2 Banko Barat, dengan mengukur Diameter Lubang, Burden, Spacing, Kedalaman Lubang Ledak, Kolom Isian, dan Stemming per lubang. Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa Geometri Peledakan Aktual dilapangan dengan nilai Diameter Lubang 6.25 inchi, Burden 5.6 meter, Spacing 6.8 meter, Kedalaman Lubang Ledak 5.5 meter, Kolom Isian 1.5 meter, memiliki presentase kelolosan Nilai Distribusi Fragmentasi kurang dari 100 cm yaitu 66%. Geometri Peledakan rekomendasi menurut teori R.L. Ash dengan Diameter Lubang 6.25 inchi, Burden 4.5 meter, Spacing 5.5 meter, Kedalaman Lubang Ledak 6 meter, memiliki presentase kelolosan Nilai Distribusi Fragmentasi kurang dari 100 cm yaitu 88%. Maka dari itu dilihat dari kenaikan kelolosan Nilai Distribusi Fragmentasi menunjukan Geometri Peledakan Rekomendasi lebih efektif daripada Geometri Peledakan Aktual
The influence of tectonics on underwater morphology of the Arafura Sea by using seismic refraction in West Papua, Indonesia Jusfarida, Jusfarida; Wijaya, P Hadi; Syafri, Idriem; Hardjana, Budhi
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2022.v2i2.2902

Abstract

The Arafura waters are part of the northern edge of the Mesozoic Passive Margin of Australia. The movement of plates on the ocean floor results in the formation of reliefs on the seabed, these reliefs are commonly referred to as seabed morphology. Tectonic activity on the Tarera-Aiduna fault, until now still plays an important role and controls conversion tectonic activity in this area. Collision between plates or subduction is the eventuality quality of a collision between plates, where one plate plunges downwards, forming an ocean trench. The seabed is a very deep and narrow seabed, the walls are steep and steep with a depth of more than 200 m. The purpose of this study was to determine the morphological formations on the seabed caused by tectonic activity, so as to obtain what tectonic processes are working in the area. The method used in this research is to analyze the data generated by the survey ship Geomarine III, owned by P3GL, Ministry of Energy and Mineral Resources. The data used are Marine seismic data and Bathymetry data, analysis of seismic data is intended to determine rock layers, and the geometric shape of the structures that develop in the area, while Bathymetric data analysis is intended to determine the depth of sea water, which is also used to determine reliefs. Or morphology under the seabed. The results of the analysis are in the form of morphological formations on the ocean floor starting from the Exposure area to the Aru Trench.