Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Administrasi Kesehatan Kader Posyandu Studi Kasus di Desa Tanjang Fatimah, Nurul; Putri, Widya Kaharani; Kusumawardhani, Putri Ayu; Supriyanto, Supriyanto; Kusworo, Young Ari; Hastuti, Weni
Jurnal Keilmuan dan Keislaman Vol. 2, No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jkk.v2i1.47

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi administrasi kesehatan oleh kader Posyandu di Desa Tanjang. Posyandu adalah komponen penting dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama di tingkat desa. Administrasi yang efektif dalam Posyandu sangat penting untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Desa Tanjang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Sampel penelitian terdiri dari kader Posyandu yang aktif terlibat dalam administrasi kesehatan di Desa Tanjang. Analisis tematik digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul dan mengidentifikasi pola-pola umum. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi administrasi kesehatan oleh kader Posyandu di Desa Tanjang. Faktor-faktor tersebut meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang administrasi kesehatan, dukungan dari pihak desa atau organisasi kesehatan setempat, ketersediaan sumber daya yang memadai, dan motivasi dalam melaksanakan tugas administrasi. Studi kasus ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang konteks spesifik administrasi kesehatan di Desa Tanjang. Temuan ini dapat memberikan wawasan penting bagi pengambil keputusan dan pihak terkait untuk meningkatkan administrasi kesehatan oleh kader Posyandu. Dengan meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan, mendukung motivasi dengan memberikan pengakuan dan dukungan, serta mengembangkan keterampilan administrasi, diharapkan efektivitas dan efisiensi administrasi kesehatan Posyandu di Desa Tanjang dapat ditingkatkan.
Correlation between Cardiorespiratory Fitness and Blood Pressure in Elderly Filmasari, Fitri; Rahman, Farid; Kusworo, Young Ari
Indonesian Journal of Medicine Vol. 7 No. 4 (2022)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.677 KB) | DOI: 10.26911/theijmed.2022.7.4.588

Abstract

Background: Due to its strong association with major morbidity and mortality in the elderly, such as heart attack, stroke, kidney disease, and death, hypertension is currently one of the health problems associated with non-communicable diseases. It is certainly influenced by various vari¬ables, one of which is one’s cardiorespiratory fitness which can affect blood pressure. The study aims to find out if there is a correlation between cardiorespiratory fitness and blood pressure in the elderly.Subjects and Method: The cross-sectional study was conducted in Pepe Village, Kwarasan, Juwiring, Klaten, Central Java. A sample of 31 elderly people was selected by using purposive sampling. The dependent variable was blood pressure. The independent variable was cardiorespiratory fitness. Cardiorespiratory fitness was measured by the Six Minute Walking Test (SMWT). Blood pressure was measured with a sphygmomanometer. The correlation between cardiorespiratory fitness and blood pressure was tested using Pearson correlation and Spearman rho with a 95% confidence interval and p<0.050 statistical meaningfulness.Results: Cardiorespiratory fitness lowered systolic blood pressure by 0.14 mmHg (r= -0.14; p= 0.442) and diastolic blood pressure by 0.55 mmHg (r= -0.55; p= 0.771), but both were statistically insignificant.Conclusion: There was no relationship between blood pressure and physical fitness in the elderly.Keywords: hypertension, blood pressure, cardiorespiratory fitness, six-minute walking test, elderly.Correspondence: Farid Rahman. Study Program of Physiotherapy, Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Central Java 57162, Indonesia. Email: Fr280@ums.ac.id. Mobile: 085223333141.Indonesian Journal of Medicine (2022), 07(04): 379-386https://doi.org/10.26911/theijmed.2022.07.04.03
Edukasi Teknik Interval Walking Training pada Lansia Untuk Mengatasi Hipertensi WIdyawati, Fiqi; Ratmawati, Yuliana; Rahmawati, Azizah; Kusworo, Young Ari; Pristianto, Arif
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6641

Abstract

Hipertensi merupakan suatu penyakit tidak menular yang bersifat kronis, seumur hidup, dan silent killer, dengan angka prevalensi yang sangat tinggi pada usia lanjut. Faktor risiko hipertensi seperti faktor yang tidak bisa diubah (usia, jenis kelamin, suku bangsa, keturunan) dan faktor yang dapat diubah (merokok, obesitas, gaya hidup yang monoton dan stress). Oleh karena itu, hipertensi bisa menyebabkan risiko kesakitan bahkan kematian. Salah satu perubahan yang terjadi pada lanjut usia yakni pada sistem kardiovaskuler seperti hipertensi karena aktivitas fisik yang terbatas, serta diikuti stress yang dialami akan mempengaruhi produksi hormone adrenalin yang meningkatkan risiko hipertensi. Tujuan kegiatan untuk memberikan informasi dan edukasi yang tepat serta mudah dipahami oleh para lanjut usia tentang mengatasi hipertensi dengan teknik interval walking training (IWT) sehingga dapat meminimalisir terjadinya kasus hipertensi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi observasi, persiapan, pengukuran awal, pemberian program, evaluasi. Lokasi pelaksanaan di halaman PPRBM Solo Kabupaten Karanganyar, diikuti oleh 40 orang lanjut usia dengan hipertensi. Edukasi yang disampaikan meliputi materi hipertensi berupa leaflet dan demonstrasi teknik IWT. Hasil kegiatan menunjukkan jika mitra dengan hipertensi memiliki usia 60–70 tahun, serta mitra cenderung memiliki aktivitas fisik yang sangat terbatas. Kesimpulan jika mitra menjadi memiliki pengetahuan dan pemahaman lebih baik mengenai hipertensi dan teknik IWT, sehingga mitra yang biasanya jarang melakukan aktivitas fisik, setelah diberi edukasi menjadi sangat bersemangat untuk mempraktikkan gerakan IWT yang telah diajarkan.