Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KORELASI NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO (NLR), SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA PASIEN COVID-19 SEBAGAI INDIKATOR INFLAMASI ORGAN HATI Fathul Hidayatul Hasanah; Sri Wahyuni; Fita Sari
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v9i1.596

Abstract

Latar belakang: Aktivitas enzim hati Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) akan meningkat ketika terjadi infeksi. Tujuan: untuk mengetahui korelasi NLR  terhadap SGOT dan SGPT pada Pasien Covid-19 Sebagai Indikator Inflamasi Organ Hati. Metode: Desain penelitian menggunakan Study cross sectional dan tehnik sampling accidental. Responden berjumlah 38 pasien Covid-19 di rumah sakit Umum Daerah Nganjuk dengan kriteria inklusi pasien Covid-19 tidak memiliki riwayat penyakit liver dan kriteria ekslusi adalah pasien covid 19 dengan penyakit infeksi lain (Tuberculosis, Tipoid, demam dengue) dan penyakit autoimun. Hasil: Diperoleh nilai rata-rata NLR 7,0 >3,13 dengan 74% meningkat,Kadar rata-rata SGPT 58,5 UI dan 61% mengalami peningkatan, sedang rata-rata SGPT 46,7 UI dan 76% berada di rentang normal. Berdasarkan uji perason nilai NLR terhadap SGOT ( sig = 0,629 > 0,05 dan r = 0,081) dan  NLR terhadap SGPT (sig = 0,575 >0,05 dan r= 0,094). Simpulan: tidak ada korelasi antara NLR terhadap SGOT dan SGPT pada pasien Covid-19
Hubungan hs-CRP (High Sensitivity C-Reactive Protein) dengan APTT pada Diabetes mellitus tipe 2 Sri Wahyuni; Fathul Hasanah
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 4 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v4i1.96

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan glukosa dalam darah. Peningkatan angka kejadian diabetes menjadi masalah sekarang ini. DM dibagi menjadi 4 tipe diantaranya tipe 1, tipe 2, gestasional dan tipe lain dan Indonesia paling banyak penderita DM tipe 2. DM tipe 2 merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan glukosa darah yang disebabkan menurunnya sekresi insulin atau gangguan fungsi insulin. Pemeriksaan High sentitivity C-reactive protein (hs-CRP) merupakan pemeriksaan protein fase akut yang bisa mendeksi dalam kadar rendah 0.03 mg/L. Pemeriksaan hs-CRP bisa sebagai indikasike arah komplikasi. Activated Partial Tromboplastin Time (APTT) merupakan Pemeriksaan ini untuk menguji pembekuan darah melalui jalur intrinsik. Hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan instrinsik menginisiasi respon inflamasi dan kaskade koagulasi. Hal tersebut akan meningkatkan factor koagulasi yang menyebabkan gangguan jalur instrinsik dan jalur bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hs-CRP dengan APTT pada Diabetes mellitus tipe 2. Metode penelian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan Cross sectional dengan teknik sampling purposive sampling. Hasil penelitian dengan jumlah 30 responden didapat kadar hs-CRP penelitian ini didapatkan semua diatas nilai normal dan APTT normal semua. Uji kolerasi didapatkan nilai nilai sig = 0,393 > 0,05. Disimpulkan tidak ada hubungan antara hs-CRP dengan APTT pada DM tipe 2.
Korelasi hs-CRP dan Keberadaan Staphylococcus aureus pada Luka Gangren Diabetes Mellitus Tipe II Sri Wahyuni; Fathul Hidayatul Hasanah; Binti Mu’arofah; Verdyan Taufan Rizky Jeferson
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2024): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i1.11796

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder that is accompanied  by an increased glucose in the blood or called hyperglycemia. Diabetes can be caused by problems with the pancreas not being able to produce insulin, insufficient insulin secretion, imperfect insulin action, or both. When blood glucose is left elevated for a long time, it can cause complications such as gangrene. Diabetic gangrene is one of the complications caused by tissue damage. Gangrene occurs due to neuropathy and vascular disorders, usually in the peripheral areas of the body. Bacteria found in diabetic wounds are bacteria that produce biofilms such as Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus can release exotoxins such as leukocidin. Leucosidine lyses PMNs and releases ROS which will then induce a cytokine response such as interleukin-6 which will increase CRP levels. hs-CRP is a high precision CRP measurement even at low concentrations.This study aims to determine the correlation between hs-CRP levels and the presence of Staphylococcus aureus in type II diabetes mellitus gangrene wounds. The research design used is observational analytical using a cross sectional approach and accidental sampling. There were 16 research respondents with increased hs-CRP levels in 15 respondents and 9 respondents with Staphylococcus aureus bacteria. Correlation test with a value of p = <0.05 (p=0.032) means that there is a correlation between hs-CRP and the presence of Staphylococcus aureus in type II diabetes mellitus gangrene wounds.
KOLERASI GLUKOSA DARAH DENGAN HS-CRP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Sri Wahyuni; Fathul Hidayatul Hasanah; Agnes Eka Lusiana
Jurnal Insan Cendekia Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v10i2.1139

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit ganguan metabolic yang ditandai dengan meningkatkannya glukosa darah. DM tipe 2 yaitu tipe dari diabetes karena peningkatan glukosa darah menyebabkan penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas atau resistensi insulin. High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) petanda inflamasi berkaitan dengan DM tipe 2 dan peningkatan risiko kardiovaskuler. Tujuan: untuk mengetahui kolerasi Glukosa darah dengan hs-CRP pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2. Metode: Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan menggunakan Study cross sectional dan tehnik sampling purposive sampling. Respoden berjumlah 30 pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Kristen Mojowarno. Hasil: Diperoleh nilai rata-rata glukosa darah 255,6 mg/dL dan hs-CRP 2,5 mg/dL. Berdasarkan uji Sperman rho glukosa darah dengan hs-CRP (sig = 0,163 > 0,05 dan r= 0,262). Kesimpulan : tidak terdapat kolerasi antara gukosa darah dengan kadar Hs-CRP pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2