Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI LITERATUR: NYERI KEPALA PADA EPILEPSI Aswar, Andini; Hairunisa, Nany; Primandari, Rima Anindita; Larasari, Andira
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.12231

Abstract

Abstrak: Studi Literatur: Nyeri Kepala Pada Epilepsi. Epilepsi merupakan salah satu gangguan neurologi dengan rata-rata prevalensi 8% di seluruh dunia. Kelainan ini dapat disertai dengan berbagai komorbid salah satunya adalah nyeri kepala. Nyeri kepala dapat ditemukan pada 8-15% populasi epilepsi, dimana kelainan ini bisa terjadi sebelum, saat, atau setelah suatu episode bangkitan, dan bisa juga tidak berkaitan dengan bangkitan. Nyeri kepala pada epilepsi merupakan gejala yang sering sekali tidak terdiagnosis dan tidak diobati karena baik dokter dan pasien akan lebih fokus pada penyakit epilepsi sendiri dibanding nyeri kepalanya. Epilepsi adalah kelainan otak yang ditandai oleh kecenderungan terjadinya bangkitan epileptik dengan konsekuensi neurobiologi, kognitif, psikologi dan sosial. Nyeri kepala preiktal adalah nyeri kepala yang terjadi < 24 jam sebelum terjadinya bangkitan dan berlangsung sampai terjadinya bangkitan. Nyeri kepala iktal adalah nyeri kepala yang terjadi disertai dengan gambaran abnormal pada perekaman EEG. Nyeri kepala pasca iktal adalah nyeri kepala yang terjadi dalam waktu 3 jam setelah terjadinya bangkitan dan hilang spontan 72 jam setelah onset bangkitan. Nyeri kepala interiktal yaitu nyeri kepala yang tidak berkaitan dengan terjadinya bangkitan biasanya terjadi > 24 jam sebelum  dan > 72 jam setelah bangkitan epilepsi. Migrain merupakan nyeri kepala yang banyak ditemukan pada pasien epilepsi. Baik migrain dan epilepsi memiliki patofisiologi yang hampir sama sehingga apabila kelainan ini ditemukan pada epilepsi maka perlu dipertimbangkan pemberian OAE yang juga efektif untuk migrain.
ANALYSIS OF FALL RISK IN THE ELDERLY BASED ON CLINICAL AND COGNITIVE ASSESSMENTS AT PANTI WERDHA X, CIBUBUR, EAST JAKARTA Hastuty, Dewi; Aswar, Andini; Prasetyo, Deril Falah Naufal; Widianto , Muhammad Rafi
JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES Vol. 3 No. 03 (2025): AUGUST 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Older adults are at high risk of falls due to age-related decline in physical, sensory, and cognitive functions. Falls significantly impair quality of life and increase morbidity among nursing home residents. Objective: This study aimed to evaluate the risk factors for falls in the elderly based on clinical and cognitive assessments using a multidimensional approach. Methods: A descriptive observational study with a qualitative approach was conducted on two elderly residents of Panti Werdha X, Cibubur, East Jakarta. Total sampling was applied. Assessments included in-depth interviews, physical examination, and the use of MMSE, Clock Drawing Test (CDT), and Ontario Modified Stratify–Sydney Score. Results: The first subject (Oma T, 78 years) had a low MMSE score (21) and a low fall risk score (OMS: 1), but demonstrated a strong psychological fear of falling. The second subject (Opa D, 77 years) exhibited signs of Parkinsonism, vascular complications, and a history of recurrent falls, with a high OMS score (19). CDT indicated impaired executive function. Conclusion: Fall risk in the elderly is influenced by a combination of intrinsic factors, mild to moderate cognitive impairment, and psychological components such as fear of falling. Multidisciplinary preventive interventions—including routine evaluations, environmental modifications, education, and physical exercises—are essential to reduce fall risk and enhance the quality of life in institutionalized elderly populations.