Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA STATUS FUNGSIONAL PASIEN STROKE DENGAN BEBAN CAREGIVER KELUARGA Purba, Wulan Sari; Julianto; Purba, Evi Ramayanti
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v6i2.4023

Abstract

Caregivers are people who have an important role in helping the process of caring for stroke patients, spouses, children, family members, or friends. The study aimed to examine the relationships between the functional status of stroke patients and the burden on family caregivers. The research design was a descriptive correlation. The participants were be composed of 77 stroke survivors', and their families selected by simple random sampling from the Polyclinic Army Hospital TK IV 01.07.01 Pematangsiantar. Data was collected using a questionnaire consisting of demographic characteristics, Zarit Burden Interview (ZBI), and Barthel Index (BI). The Pearson Product Moment test used to identify the relationships between the functional status of stroke survivors and the burden on family caregivers. The main result found that the functional's status of stroke survivors was mild dependence (51.9%), and 76.6% of the burdens of family caregivers were mild to moderate. Functional's status was statistically negatively associated with family caregiver burden (r=-0.505, p<0.001). In conclusion, the burden of family caregivers increases the functional's status score of stroke patients. The study suggested that nurses should maintain to the functional's status as eating, dressing, bathing, dressing, toileting, bowel/bladder continence, walking, climbing stairs, and changing chair/bed, to reduce the family caregiver burden of stroke survivors.
Implementasi Foot Massage Untuk Menurunkan Kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar Nurzannah, Siti; Purba, Wulan Sari
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.70

Abstract

Chronic renal failure (CKD) is the failure of the kidney function to maintain metabolic fluid and electrolyte balance due to progressive damage to the kidney structure due to the accumulation of metabolic waste in the blood. This study aims to describe the application of foot massage in reducing fatigue in patients with chronic kidney failure. The method used in this research is descriptive with a case study approach. Samples were taken from 2 respondents who experienced chronic kidney failure and were being treated at the Vita Insani Pematangsiantar Hospital using techniques, interviews, and purposive sampling. Data was collected using observation techniques, interviews, physical examination, supporting examinations, and documentation. The research showed that clients 1 and 2 complained that their legs felt weak, lacked energy, and their bodies felt weak. The nursing problem is fatigue. The intervention and implementation specified for clients 1 and 2 was doing a foot massage. During the three days of treatment, the client's fatigue decreased. Application of foot massage can reduce fatigue in patients with chronic kidney failure. It is hoped that Foot Massage can be used as an independent nursing intervention to reduce fatigue in patients with chronic kidney failure.
Penerapan Edukasi Perawatan Payudara untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Kartini Pematangsiantar Pakpahan, Riski Verawati; Purba, Wulan Sari
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.71

Abstract

Perawatan Payudara adalah  suatu cara merawat payudara baik selama masa kehamilan maupun setelah bersalin, akan menjaga bentuk payudara juga akan mempengaruhi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan maternitas pada ibu hamil trimester III dengan menerapkan edukasi perawatan payudara untuk meningkatkan pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Kartini Pematangsiantar. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan klien 1 dan  2 mengatakan belum mengetahui tentang perawatan payudara, klien tampak bingung, sering ada kotoran  seperti kerak & payudara sering terasa gatal dengan durasi yang berulang, kulit putting pada payudara tampak seperti pecah-pecah bahkan mengelupas/lecet. Masalah keperawatan adalah defisit pengetahuan. Intervensi dan Implementasi yang ditetapkan pada klien 1 dan 2 dengan masalah pengetahuan yaitu edukasi kesehatan. Selama 3 hari diberikan edukasi, pengetahuan klien meningkat. Penerapan Edukasi Perawatan Payudara dapat Meningkatkan Pengetahuan pada Ibu Hamil Trimester III. Edukasi Perawatan Payudara dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatandalam meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil trimester III.
Pemberian Terapi Slow Deep Breathing untuk Menurunkan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Kraniotomi Cedera Kepala di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar Nirwani, Zuhtriana; Purba, Wulan Sari
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.78

Abstract

Cedera kepala adalah gangguan traumatik dari kegunaan otak yang disertai dengan perdarahan interstisial dalam substansi otak, tanpa putusnya kontinuitas pada otak. Klien yang didiagnosa post kraniatomi cedera kepala memiliki gejala pasca trauma yaitu gangguan rasa nyaman nyeri. Teknik slow deep breathing merupakan teknik yang dapat diterapkan untuk mengatasi nyeri. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan dalam pemberian teknik slow deep breathing pada klien dengan post krniatomi untuk menurunkan intensitas nyeri. Desain penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 klien dengan post kraniatomi cedera kepala yang dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengkajian keperawatan gawat darurat, SOP slow deep breathing, lembar evaluasi, skala numerik. Data dikumpulkan dengan cara interview, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil pengkajian didapatkan klien mengatakan nyeri pada area post operasi kraniatomi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 dan 7, klien tampak meringis dan gelisah. Intervensi yang disusun yaitu manajemen nyeri dan implementasi yang diterapkan adalah terapi slow deep breathing. Evaluasi didapatkan bahwa skala nyeri berkurang pada klien 1 dari skala nyeri 6 ke skala nyeri 3, pada klien 2 dari skala nyeri 7 ke skala nyeri 3. Kesimpulan pemberian teknik slow deep breathing efektif menurunkan intensitas nyeri pada klien dengan post kraniatomi cedera kepala. Saran slow deep breathing diharapkan dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post kraniatomi cedera kepala.
Implementasi Brisk Walking Exercise dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Keluarga Penderita Hipertensi Simanjuntak, Dahlya; Purba, Wulan Sari
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.79

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada penderita hipertensi dengan mengimplementasikan brisk walking exercise untuk menurunkan tekanan darah. Desain penelitian ini adalah deskriktif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian berjumlah 2 klien hipertensi yang diambil dari Puskesmas Kartini Kota Pematangsiantar dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Instrumen yang digunakan yaitu format pengkajian keperawatan keluarga, standar operasional prosedur, informed consent dan lembar evaluasi. Hasil penelitian didapatkan data kedua keluarga mengetahui penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya tetapi keluarga tidak mampu memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Masalah keperawatan yang muncul yaitu manajemen kesehatan keluarga tidak efektif. Setelah dilakukan implementasi brisk walking exercise dengan frekuensi latihan 3 kali kunjungan selama 15 menit, terdapat perubahan tekanan darah pada klien 1 yaitu 140/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg dan klien 2 yaitu 150/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg dapat disimpulkan bahwa brisk walking exercise efektif menurunkan tekanan darah pada anggota keluarga penderita hipertensi. Perawat keluarga diharapkan dapat menggalakkan salah satu manajemen pengendalian hipertensi dengan program PATUH yaitu mengimplementasikan brisk walking exercise untuk menurunkan tekanan darah.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR DI KABUPATEN SIMALUNGUN Siregar, Nabilah; Purba, Wulan Sari; Handayani, Astika
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v1i2.13337

Abstract

Luka bakar merupakan salah satu jenis cedera yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Penanganan pertama yang cepat dan tepat yang dibutuhkan untuk mencegah peningkatan angka morbiditas dan mortalitas akibat luka bakar. penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang penanganan pertama luka bakar di Kabupaten Simalungun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 45 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden berusia 26-35 tahun sebanyak 31 orang (68,9%), memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 23 orang (51,1%), tidak bekerja sebanyak 20 orang (44,4%), dan memiliki pengetahuan kurang tentang penanganan pertama luka bakar sebanyak 28 orang (62,2%). Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan di puskesmas setempat dapat melakukan upaya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama luka bakar melalui program edukasi kesehatan atau pelatihan terkait penanganan pertama pada luka bakar
Peningkatan pengetahuan lansia hipertensi dalam menangani kecemasan dengan latihan relaksasi nafas dalam di UPT Yayasan Sosial Tuna Runggu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar Damanik, Derma Wani; Saragih, Julwansa; Yunia, Eva Anita; Purba, Wulan Sari
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024865

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama menyerang masyarakat dengan lanjut usia. Hipertensi menjadi salah satu faktor resiko kardiovaskular utama sebagai penyebab kematian dini pada masyarakat dunia. Hipertensi adalah suatu penyakit degeneratif dimana tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan peringkat keenam penyakit tertinggi di Indonesia mencapai 34,1%. Sementara itu, penderita hipertensi pada lansia di Sumatera Utara berjumlah 14.993 jiwa. Lanjut usia yang menderita hipertensi akan lebih mungkin untuk mengalami stress atau kecemasan. sehingga perlu diberikan latihan relaksasi nafas dalam untuk menurunkan kecemasan pada lansia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pemberian edukasi. Subjek atau sasaran pada kegiatan ini adalah lansia dengan hipertensi yang tinggal di UPT Yayasan Sosial Tuna Rungu Wicara dan lanjut Usia Pematangsiantar sebanyak 12 orang. Hasil pengabdian masyarakat diperoleh bahwa sebelum edukasi mayoritas pengetahuan responden adalah kurang sebanyak 7 orang (59%) dan setelah mendapatkan edukasi tingkat pengetahuan responden meningkat menjadi 9 orang (75%). Responden juga mengungkapkan terjadi penurunan kecemasan pada diri mereka. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman responden sebelum dan sesudah pemberian edukasi sehingga terjadi penurunan kecemasan responden.
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA MASYARAKAT AWAM DALAM PENANGANAN KEJADIAN CARDIAC ARREST DI LUAR RUMAH SAKIT Siregar, Nabilah; Purba, Wulan Sari; Lismawati, Lismawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24590

Abstract

Kejadian henti jantung di luar rumah sakit (Out-of-hospital cardiac arrest/OHCA) merupakan tantangan kesehatan yang besar di dunia, dimana rata-rata orang dewasa yang mengalami OHCA yaitu 55 orang per 100.000 orang setiap tahun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) dalam penanganan cardiac arrest di luar rumah sakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu pelatihan kepada masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar yang meliputi: pengkajian pengetahuan dan keterampilan awal (pre test), pelatihan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi resusitasi jantung paru, penilaian pengetahuan dan keterampilan setelah pelatihan (post test). Kegiatan pelatihan ini dihadiri 34 orang masyarakat awam (resimen mahasiswa, satpol Pamong Praja, security) di aula Korem 022/PT Pematangsiantar. Hasil analisa data diperoleh rata-rata skor pengetahuan masyarakat awam sebelum mengikuti pelatihan yaitu 5,82 sedangkan rata-rata skor pengetahuan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 18,24. Rata-rata skor keterampilan masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar sebelum mengikuti pelatihan yaitu 7,29, sedangkan rata-rata skor keterampilan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 15,06. Terdapat pengaruh pelatihan tentang Bantuan Hidup Dasar terhadap pengetahuan (p value=0,000) dan keterampilan (p value=0,000) masyarakat awam. Peran serta petugas kesehatan diperlukan dalam memberikan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam tentang BHD.
HUBUNGAN ANTARA STATUS FUNGSIONAL PASIEN STROKE DENGAN BEBAN CAREGIVER KELUARGA Purba, Wulan Sari; Julianto, Julianto; Purba, Evi Ramayanti
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v6i2.4023

Abstract

Caregivers are people who have an important role in helping the process of caring for stroke patients, spouses, children, family members, or friends. The study aimed to examine the relationships between the functional status of stroke patients and the burden on family caregivers. The research design was a descriptive correlation. The participants were be composed of 77 stroke survivors', and their families selected by simple random sampling from the Polyclinic Army Hospital TK IV 01.07.01 Pematangsiantar. Data was collected using a questionnaire consisting of demographic characteristics, Zarit Burden Interview (ZBI), and Barthel Index (BI). The Pearson Product Moment test used to identify the relationships between the functional status of stroke survivors and the burden on family caregivers. The main result found that the functional's status of stroke survivors was mild dependence (51.9%), and 76.6% of the burdens of family caregivers were mild to moderate. Functional's status was statistically negatively associated with family caregiver burden (r=-0.505, p<0.001). In conclusion, the burden of family caregivers increases the functional's status score of stroke patients. The study suggested that nurses should maintain to the functional's status as eating, dressing, bathing, dressing, toileting, bowel/bladder continence, walking, climbing stairs, and changing chair/bed, to reduce the family caregiver burden of stroke survivors.