Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Relationship between Serum Interferon Gamma Level with Sputum Positivity of Acid-Fast Bacillus in New Case Pulmonary Tuberculosis Takdir, Andi Khomeini; Arief, Erwin; Tabri, Nur Ahmad; Seweng, Arifin
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 5, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PENDERITA MENINGITIS TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2020-2022 Isra Yustika, Aulia; Wiriansya, Edward Pandu; Wardani, Emy; Arief, Erwin; Muchsin, Achmad Harun
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34110

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi global dengan prevalensi tinggi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sepertiga dari populasi dunia terinfeksi dengan tuberkulosis laten, dengan risiko 10% mengalami bentuk aktif dari tuberkulosis sepanjang hidupnya. Meningitis tuberkulosis (MTB) merupakan bentuk tuberkulosis sistem saraf pusat yang paling umum. Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada sistem saraf pusat (SSP) dapat bermanifestasi sebagai meningitis, tuberkuloma dan arachnoiditis tulang belakang. Meningitis tuberculosis dikaitkan dengan frekuensi gejala sisa neurologis yang tinggi dan kematian jika tidak segera diobati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi penderita meningitis tuberkulosa di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo tahun 2020-2022. Metode yang digunakan pada penelirian ini yaitu penelitian deskriptif menggunakan data sekunder berupa rekam medik. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu dengan total sampel 18 orang distribusi pasien meningitis berdasarkan usia paling banyak didapatkan pada  kelompok usia < 10 tahun yaitu sebanyak 8 orang (44%), Berdasarkan jenis kelamin didapatkan frekuensi antara laki-laki dan perempuan sama yaitu 9 orang (50%). Berdasarkan status gizi paling banyak didapatkan yaitu underweight dengan frekuensi sebanyak 6 orang (50%). Berdasarkan jumlah komorbid yang menyertai didapatkan rerata jumlah komorbid yang paling banyak yaitu 1 komorbid sebanyak 11 orang (61) %.  Berdasarkan ada tidaknya kaku kuduk, distribusi paling banyak didapatkan yaitu terdapat kaku kuduk dengan frekuensi 12 orang (67%) Berdasarkan gejala yang dialami pasien, gejala yang paling banyak dijumpai pada pasien adalah penurunan kesadaran dan nyeri kepala yaitu masing-masing sebanyak 9 orang
Peran Imunoterapi dalam Kanker Paru mengenai Update dan Tantangan: Literature Review Hafid, Anugerah Dwitami; Rijal, Syamsu; Arief, Erwin
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50288

Abstract

Kanker paru adalah penyakit ganas yang sel-sel abnormalnya tumbuh dan bermula pada paru-paru itu sendiri bernama kanker paru primer. Imunoterapi merupakan salah satu teknik pengobatan berbagai jenis tumor dengan dampak yang dapat ditangani. Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan penyakit, terutama kanker, atau untuk mengelola reaksi alergi. Penelitian dengan metode Tinjauan Pustaka, yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui penelusuran jurnal di Google Scholar, PubMed, Gale dan akses penelusuran pustaka terkait lainnya dengan topik penelitian dengan menggunakan kata kunci terpilih, yaitu: Imunoterapi, Kanker Paru, Update, Tantangan. Penelitian ini menggunakan 1 jurnal nasional dan 9 jurnal internasional.
GAMBARAN RADIOLOGI FOTO TORAKS PADA PASIEN RAWAT INAP YANG TERDIAGNOSIS PNEUMONIA KOMUNITAS Mulyadi, Rodiyah; Rahmawati, Rahmawati; Arief, Erwin; Syahril, Erlin; Natsir, Bulkis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.29570

Abstract

Pneumonia komunitas merupakan bentuk infeksi pernapasan akut yang memengaruhi parenkim paru dan merupakan infeksi yang didapat pada masyarakat. Pneumonia menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian di seluruh dunia. Berdasarkan etiologi pneumonia yaitu akibat infeksi bakteri (Pneumococcus, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis) dan infeksi virus (Respiratory syncytial virus, parainfluenza virus, adenovirus, influenza A,B dan C  dan Severe Acute Respiratory Syndrome). Untuk mendiagnosis pneumonia komunitas didasarkan pada anamnesis, gambaran klinis, laboratorium, dan radiologi foto toraks. Foto toraks sangat diperlukan dalam mengonfirmasi diagnosis pneumonia komunitas. Literatur ini bertujuan untuk mengetahui gambaran radiologi foto toraks pada pasien rawat inap yang terdiagnosis pneumonia komunitas. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan desain Narrative Review untuk mengidentifikasi dan merangkum artikel yang telah diterbitkan sebelumnya mengenai gambaran radiologi foto toraks pada pasien rawat inap yang terdiagnosis pneumonia komunitas. Dari 24 artikel yang dirangkum, didapatkan hasil bahwa gambaran radiologi foto toraks pada pasien rawat inap yang terdiagnosis pneumonia komunitas sering terjadi pada anak – anak usia dibawah 5 tahun dan orang dewasa berusia diatas 50 tahun dengan jenis kelamin laki – laki, pada gambaran foto toraks yang sering didapatkan yaitu infiltrat, kemudian konsolidasi dan ground glass opacity (GGO). Berdasarkan lokasi anatomi segmental paru yang terkena ialah pada lobus inferior paru. Beberapa artikel juga menyebutkan bahwa rata – rata lama rawat inap di Rumah Sakit pada pasien pneumonia komunitas lebih dari lima hari.