Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tempe Juice As An Alternative Treatment For Anemia In Adolescent Girls Yulianingsih, Endah; Porouw, Hasnawatty Surya; Podungge, Yusni; Igirisa, Yusni; Yanti, Febri Dwi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.233 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.756

Abstract

The highest prevalence of anemia is found in Southeast Asia, with an estimated 60% of children experiencing anemia. Young women are at a higher risk of developing anemia compared to boys. Anemia has a negative impact on adolescents which can cause physical growth, behavioral and emotional disorders. This study aims for this study to see the effect of tempeh spice juice on increasing hemoglobin levels in adolescent girls. The research design was quantitative pre-experiment using the One Group Pre Test-Post Test design. The research subjects were 30 young women who were included in the inclusion criteria. This study was tested using the statistical paired sample t-test, obtained sig 0.002 less than 0.005. The average hemoglobin level before being given tempeh spice juice was 13, 123 and the average hemoglobin level after being given tempeh spice juice was 13, 910. The results of this study have a significant effect on the presentation of tempeh spice juice on the hemoglobin levels of adolescent girls. The results of this study can be used as an alternative in an effort to reduce the prevalence of anemia, with naturally occurring preparations that make it more plausible for young women.
Mother's Employment Status With Fine Motor Development Podungge, Yusni; Adam, Endah Yulianingsih; Igirisa, Yusni; Porouw, Hasnawaty Surya; Mohamad, Rifkawati
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1353.091 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.771

Abstract

According to WHO, 5-25% of pre-school age children suffer from minor brain dysfunction including impaired fine motor development of children. The age of 5 years is a good period for motoric development of children, especially gross motor development, meanwhile, the age of 4-6 years is a golden period for the development of fine motor skills of children. Children aged 4-6 years can understand and grasp what is directed by the mother so That the child can easily interect and build social relationship.This study aims to determine the relationship between maternal employment status and fine motoric development of children aged 4-6 years in Mentari PAUD. The research method used was an analytic survey with a cross sectional study design. The research instruments were questionnaires, developmental pre-screening sheets and the development pre-screening sheet (KPSP).The results of statistical tests using Chi-Square obtained that the value of X2 was calculated as the value of p = 0.028 (p less than 0.05). In conclusion, there is a significant relationship between maternal employment status and fine motoric development of children. The suggestions for families are expected to be able to help parents in stimulating children when the mother or child's parents are working.  Abstrak: Menurut WHO, 5-25% anak usia pra sekolah menderita disfungsi otak ringan termasuk gangguan perkembangan motorik halus anak. Usia 5 tahun merupakan masa yang baik untuk perkembangan motorik anak khususnya perkembangan motorik kasar, sedangkan usia 4-6 tahun merupakan masa emas bagi perkembangan motorik halus anak. Anak usia 4-6 tahun dapat memahami dan memahami apa yang diarahkan oleh ibu sehingga anak dapat dengan mudah berinteraksi dan membangun hubungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan perkembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun di PAUD Mentari. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain studi cross sectional. Instrumen penelitian berupa angket, lembar pra-screening perkembangan dan lembar pra-screening pengembangan (KPSP). Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square diperoleh nilai X2 yang dihitung dengan nilai p = 0,028 (p kurang dari 0,05). Kesimpulannya, ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu dengan perkembangan motorik halus anak. Saran bagi keluarga diharapkan dapat membantu orang tua dalam merangsang anak ketika ibu atau orang tua anak bekerja.
Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Pre Eklampsia pada Ibu Hamil di wilayah Kabupaten Pohuwato Igirisa, Yusni
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 1, No 1 (2015): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v1i1.147

Abstract

Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, penyebabnya belum diketahui. Pada kondisi berat pre-eklampsia dapat menjadi eklampsia dengan penambahan gejala kejang-kejang. Data penderita pre-eklampsia/eklampsia Kabupaten Pohuwato tahun 2011 sebanyak 21 (4,2%) dengan kematian 1 orang (4,7%), tahun 2012 sebanyak 19 (2,9%) dengan kematian 2 orang (10,5%), tahun 2013 sebanyak 42 (8,9%), dengan kematian ibu 4 orang (9,5%). Tujuan Penelitian : adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil di wilayah Kabupaten Pohuwato. Metoden Penelitian : yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan metode cross-sectional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling dan didapatkan 133 orang, yaitu ibu hamil trimester III yang ada di wilayah kerja Kabupaten Pohuwato yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara pada periode waktu Maret 2014. Instrumen yang digunakan berupa Checklist. Teknik analisis yang digunakan, yaitu analisis univariat, analisis bivariat (uji chi square dan uji Fisher). Hasil Penelitian : ini menunjukkan hubungan antara faktor paritas ibu dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil, ada hubungan faktor antenatal care dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil dan tidak ada hubungan antara faktor riwayat penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di wilayah Kabupaten Pohuwato.
Pemberdayaan Kelompok Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan Demonstrasi Gizi Lengkap dan MP-ASI sesuai Isi Piringku sebagai Upaya Cegah Stunting Podungge, Yusni; Hikmandayani, Hikmandayani; Igirisa, Yusni; Olii, Nancy; Tompunuh, Magdalena M; Harun, Desrianti; Indriyani, Putry
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.672

Abstract

The incidence of short toddlers or commonly referred to as stunting is one of the nutritional problems experienced by toddlers in the world and is a major nutritional problem faced by Indonesia. The first 1000 days of life is a golden period to form a healthy child. One way to prevent stunting is to fulfill nutrition and health services for pregnant women, postpartum mothers and breastfeeding mothers. This community service aims to increase the knowledge of pregnant women, postpartum mothers, breastfeeding mothers and mothers of children under five about nutritional needs and the correct method of processing MP-ASI. Implementation of community service using nutrition education methods, demonstrations of making MP-ASI, and health checks. The average post-test results showed that there was an increase in participants' knowledge after the implementation of community service.