Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi wadah upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) diselenggarakan, dikelola dari, oleh, untuk, bersama Masyarakat untuk pembangunan kesehatan didesa, target minimal pemerintah terhadap jumlah kunjungan balita yang datang untuk melakukan penimbangan (D/S) setiap bulannya diangka 75%, Berdasarkan Laporan Kesehatan tahun 2022 di Bangkalan kunjungan ke posyandu baru mencapai target pada angka 54,3%, kurangnya partisipasi Masyarakat dalam kunjungan keposyandu dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga, keterbatasan sarana, termasuk penyediaan Makanan Tambahan, dana, peran kader, kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan posyandu. Memerlukan upaya keterlibatan Pihak ketiga dalam Pembangunan partisipasi Masyarakat dalam mengatasi faktor keterbatasan yang ada, dan sebagai wujud partisipasi Masyarakat dalam penyelenggaran Kesehatan dasar dipedesaan yaitu pada kegiatan posyandu agar terlaksana dengan baik, serta mendorong penyelesaian permasalahan rendahnya partisipasi kunjungan ibu bayi/ Balita keposyandu, dan keterbatasan kader dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu, diperlukan keterlibatan dosen dan mahasiswa kesehatan sebagai mitra penyelenggara kegiatan posyandu. Terjadi Peningkatan angka partisipasi kunjungan keluarga/ibu Bayi dan Balita ke Posyandu setiap bulannya melalui Manipulasi pelaksanaan kegiatan posyandu 5 meja oleh mahasiswa sebagai mitra pendamping kader, sehingga terlaksana kegiatan posyandu dengan system 5 meja oleh kader posyandu, pemberian Dukungan fasilitas untuk kegiatan posyandu (Papan system 5 meja, alat timbangan ,ukur Tinggi Badan)dan dukungan Makanan Tambahan oleh mitra, Pemberian edukasi tentang posyandu telah Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu/keluarga bayi balita tentang posyandu, penyampaian informasi kegiatan posyandu melalui aplikasi Group WA sebagai wadah bagi kader, keluarga balita dan tenaga kesehatan membantu penyebar luasan adanya kegiatan posyandu yang akan dilaksanakan setiap bulannya.