Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Potensi Pemamfaatan Limbah Jerami Padi Sebagai Sumber Pakan Ternak Ruminansia yang Diolah Secara Amoniasi Penelitian dilakukan secara kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 10 petani sawah irigasi. Sampel digunakan berupa limbah jertami padi dari 3 variatas meliputi varietas Mekongga, varietas Ciliwung dan varietas Ciherang. Hasil produksi limbah jerami padi segar per hektar berturut turut yakni limbah jerami varietas Mekongga paling tinggi sebanyak 15,8 ton/hektar/panen, varietas Ciliwung rata rata sebanyak 13,5 ton/hektar/panen dan varietas Ciherang sebanyak 12,3 ton/hektar/panen. Potensi produksi limbah jerami segar rata rata dari ketiga varietas padi tersebut adalah sebanyak 12,7 ton/hektar/panen, ini mampu mendukung kebutuhan pakan untuk pemeliharaan 4 ekor ternak sapi selama setahun. Hasil penelitian terhadap pemanfaatan limbah jerami hasil amoniasi dari ketiga varietas padi (varietas Mekongga, varietas Ciliwung, dan varietas Ciherang) diperoleh hasil produksi jerami amoniasi per hektar/panen, berturut turut meliputi jerami amonasi varietas Mekongga serbanyak 14,50 ton/hektar/panen, varietas Ciliwung sebanyak 12,87 ton/hektar/panen dan varietas Ciherang sebanyak 11,72 ton/hektar/panen. Daya dukung limbah jerami hasil amoniasi adalah setara dengan 3 ekor ternak sapi dewasa/hektar/ panen.. Oleh karena petani di desa Puasana bisa panen padi 2 kali dalam setahun, maka daya dukung limbah jerami hasil amoniasi adalah =2 x 3 ekor = 6 ekor/hektar/tahun.