Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KARAKTERISASI KURVA HORIZONTAL-TO-VERTICAL SPECTRAL RATIO: KAJIAN LITERATUR DAN PERMODELAN B.J. Santosa, Sungkono,
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 4 No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.182 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1662

Abstract

Metode Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR) dapat digunakan untuk mikrozonasi kerusakan bangunan akibat gempabumi yang disebabkan efek lokal (geologi setempat). Untuk mengetahui karakter geologi yang dapat merusak bangunan akibat gempabumi, maka perlu dilakukan kajian literatur dan karakterisasi HVSR. Hasilnya ialah, kerusakan bangunan akibat gempabumi terjadi pada parameter HVSR amplifikasi tinggi dan frekuensi rendah. Amplifikasi berbanding lurus dengan kontras impedansi (kecepatan gelombang geser (Vs) dikalikan densitas) antara sedimen dan bedrock, kecepatan gelombang primer (Vp) dan faktor quasi gelombang geser (Qs). Sedangkan frekuensi natural berbanding lurus dengan Vs rata-rata dan berbanding terbalik dengan ketebalan sedimen permukaan. Dengan demikian, daerah rawan kerusakan bangunan akibat gempabumi terjadi pada daerah sedimen lapuk (misal: pasir, pasir lanauan, gambut) yang yang tebal dan atau sedimen lapuk yang terdapat diatas batuan yang keras.
PENENTUAN PATAHAN DAN TOPOGRAFI MOHO PADA DATA NOAA-FA BERBASIS FFT Bagus Jaya Santosa, Sungkono,
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 2 No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.542 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1638

Abstract

Regional Gravity NOAA-FA data analysis using several gradient methods has been conducted to determine the fracture and direction fault based on FFT. Fault can be qualitatively identified from a regional anomaly data, gradient Theta and  Normalized Standard Deviation (NSD)  is  trending  north-south.  Dominant  fracture  orientation  parallel  to  the  fault  is  only detectable by gradient Theta and NSD, but  more  obviously displayed on the gradient NSD. Furthermore, regional anomaly of  Gravity data  inverted to generate  Moho  topography. This inversion  using  FFT  based  algorithm  (Parker,  1972).  The  inversion  result  of  Moho  depths between 30-39  km.  In the Moho  topography, there is contrast  depth  difference, namely the Latitude -35 to -25 and Longitude -70 to -65, which is suspected as a fracture.Keyword: Gravity, FFT, Inversion, Fault, Fracture, Moho
Kesetaraan Kuat Tekan Batu Bata (Press) Asal Bangsal Mojosari Kabupaten Mojokerto Terhadap Kuat Tekan Spesi Campuran Semen, Kapur, dan Pasir untuk Pasangan Bata Sukobar, Sukobar; Kuntjoro, Kuntjoro; Kusumastuti, Kusumastuti; Sungkono, Sungkono
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.757 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v12i2.2576

Abstract

Pasangan batu bata merupakan material bangunan yang selalu dipergunakan khususnya untuk dinding rumah tinggal maupun gedung bertingkat. Elemen pasangan batu bata terdiri dari batu bata dan perekat (spesi), yang dipakai sehari-hari dalam pelaksanaan baik sebagai dinding penyekat maupun pemikul beban. Batu bata yang dipakai berasal dari daerah yang berbeda-beda, serta cara pembuatan dan spesi yang dipergunakan juga dari bahan dan komposisi campuran yang berbeda-beda. Sehingga dalam pasangan batu bata tersebut kemungkinan batu batanya lebih kuat dari spesinya atau sebaliknya spesinya lebih kuat dari pada batu batanya. Dalam penelitian ini dilakukan pengetesan kuat tekan 30 benda uji batu bata yang diambil secara random pada 6 lokasi pembuatan dari Bangsal Mojosari Kabupaten Mojokerto yang berukuran 19 cm x 9,5 cm x 4,5 cm dan akan disetarakan kuat tekanannya dengan spesi hasil penelitian terdahulu (Sukobar, 1995) campuran 5 bagian kapur : 15 bagian pasir dan 1 bagian semen (PC) tipe 1 yang kadar/bagian semennya diubah-ubah dari 0,6 bagian sampai dengan 1,3 bagian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata dari 30 benda uji batu bata Press dari Bangsal Mojosari Kabupaten Mojokerto adalah sebesar 149.85 kg/cm2, dengan menggunakan persamaan regresi hasil penelitian terdahulu (Sukobar, 1995) maka kekuatan tekannya setara dengan spesi campuran 5 bagian kapur : 15 bagian pasir dan 8 bagian semen. Model regresi kuat tekan spesi terhadap kadar semen adalah Y = 2,66 + 9,07 X, dimana Y adalah nilai kuat tekan dan X adalah nilai kadar semen. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa apabila membuat pasangan batu bata menggunakan batu bata Press dari Mojosari, maka spesinya menggunakan campuran 5 bagian kapur : 15 bagian pasir : 16 bagian semen agar kekuatan tekannya setara atau kuat tekan rata-rata batu bata (Press) dari Bangsal Mojosari setara dengan spesi campuran 5 bagian kapur : 15 bagian pasir : 16 bagian semen (PC) tipe 1.
Graph-based algorithm for checking wrong indirect relationships in non-free choice Agung Wiratmo; Kelly Rossa Sungkono; Riyanarto Sarno
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 18, No 1: February 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v18i1.12982

Abstract

In this context, this paper proposes a combination of parameterised decision mining and relation sequences to detect wrong indirect relationship in the non-free choice. The existing decision mining without parameter can only detect the direction, but not the correctness. This paper aims to identify the direction and correctness with decision mining with parameter. This paper discovers a graph process model based on the event log. Then, it analyses the graph process model for obtaining decision points. Each decision point is processed by using parameterised decision mining, so that decision rules are formed. The derived decision rules are used as parameters of checking wrong indirect relationship in the non-free choice. The evaluation shows that the checking wrong indirect relationships in non-free choice with parameterised decision mining have 100% accuracy, whereas the existing decision mining has 90.7% accuracy.
Anomaly Detection based on Control-flow Pattern of Parallel Business Processes Hendra Darmawan; Riyanarto Sarno; Adhatus Solichah Ahmadiyah; Kelly Rossa Sungkono; Cahyaningtyas Sekar Wahyuni
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 16, No 6: December 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v16i6.10568

Abstract

The purpose of this paper was to discover an anomalous-free business process model from event logs. The process discovery was conducted using a graph database, specifically using Neo4J tool involving trace clustering and data filtering processes. We also developed a control-flow pattern to address, AND relation between activities named parallel business process. The result showed that the proposed method improved the precision value of the generated business process model from 0.64 to 0.81 compared to the existing algorithm. The better outcome is constructed by applying trace clustering and data filtering to remove the anomaly on the event log as well as discovering parallel (AND) relation between activities.
Process Discovery untuk Streaming Event Log menggunakan Model Markov Tersembunyi Kelly Rossa Sungkono; Riyanarto Sarno
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.882 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17562

Abstract

Process discovery adalah teknik penggalian model proses dari rangkaian aktivitas yang tercatat dalam event log. Saat ini, sistem informasi menghasilkan streaming event log dimana Online Heuristic Miner adalah algoritma process discovery yang mampu menghasilkan model proses dari streaming event log. Algoritma Online Heuristic Miner memiliki kelemahan yaitu ketidakmampuan mengatasi incomplete trace. Incomplete trace adalah rangkaian aktivitas pada event log yang terpotong di bagian awal ataupun di bagian akhir. Incomplete trace mengakibatkan proses tidak dapat ditampilkan secara utuh dalam model proses. Algoritma yang memanfaatkan Model Markov Tersembunyi digunakan untuk membentuk model proses yang dapat menangani incomplete trace. Algoritma yang memanfaatkan Model Markov Tersembunyi terdiri atas gabungan dari metode pembentukan model proses serta metode yang dimodifikasi. Metode yang dimodifikasi adalah metode Baum- Welch, Backward serta Viterbi. Metode Backward dan Viterbi yang dimodifikasi digunakan untuk memperbaiki incomplete trace sedangkan metode Baum-Welch yang dimodifikasi dan metode pembentukan model proses digunakan untuk membangun model proses dari Model Markov Tersembunyi. Hasil uji coba menunjukkan bahwa dengan adanya perbaikan incomplete trace, nilai kualitas dari sisi fitness, presisi, generalisasi, dan simplicity model proses dari algoritma yang memanfaatkan Model Markov Tersembunyi lebih tinggi dibandingkan model proses dari algoritma Online Heuristic Miner.
Pengaruh Kadar Bioetanol 50% sampai dengan 95% pada Unjuk Kerja Kompor Etanol Ririn Ririn; Djoko Sungkono Kawano
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.543 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2563

Abstract

Persediaan bahan bakar fosil semakin hari semakin menipis, hal ini tidak sebanding dengan penggunaan yang semakin meningkat, terutama di sektor industri dan rumah tangga. Oleh karena itu sangat diperlukan energi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah dengan penggunaan bioetanol pada kompor dalam bidang rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tentang performa kompor bioetanol berbahan bakar bioetanol kadar rendah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen untuk mendapatkan unjuk kerja kompor berbahan bakar  bioetanol dengan  variasi kadar bioetanol yaitu 50% sampai dengan 95% dengan interval 5%, yang didapatkan dari hasil pencampuran 99% bioetanol dan air suling. Kompor uji yang digunakan berdinding api ganda, lubang udara sebaris untuk diameter dinding api 3 inch dan  lubang udara  susun untuk diameter dinding api 1,5 inch. Pengujian kompor berdasarkan uji kompor kerosene yaitu metode air mendidih (Water Boiling Test version 3.0 revised January 2007) sesuai Provisional International Standards for Testing Woodstove (VITA 1982 & revised May 1985). Dari penelitian ini kadar bioetanol yang baik digunakan adalah kadar 95% sampai dengan 75%, sedangkan untuk 70% sampai 60% dihasilkan nyala api yang tidak stabil. Kadar 55% sampai dengan 50% tidak dihasilkan nyala api.
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah Rapotan Saragih; Djoko Sungkono Kawano
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.143 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2791

Abstract

Peningkatan penggunaan dari bahan bakar fosil untuk keperluan alat trasportasi terus  meningkat setiap harinya. Dimana bahan bakar yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui, untuk itu diharapkan ada solusi mengatasi dari permasalah yang timbul akibat dari persediaan minyak bumi yang semakin lama semakin menipis. Salah satu solusi yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan spiritus sebagai bahan bakar pengganti dari bahan bakar fosil. Penggunaan spiritus sebagai bahan bakar merupakan salah satu bahan bakar yang dapat diperbaharui. Uji coba dilakukan di laboratorium Motor Pembakaran Dalam Teknik Mesin ITS pada genset Yasuka 4 langkah dengan menggunakan bahan bakar premium, pertamax, pertamax Plus dan spiritus. Penelitian meliputi pengujian performa unjuk kerja pada engine genset 4 langkah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan electrical dynamometer test, dengan pembebanan yang diberikan menggunakan lampu pijar dari 100 watt sampai 700 watt dengan interval 100 watt. Dari penelitian didapatkan, dengan penggunaan jenis bahan bakar spiritus mampu menghasilkan unjuk kerja dan gas buang yang baik. Perbaikan yang diperoleh pada unjuk kerja mesin yaitu daya efektik mengalami kenaikan sebesar 6,62 %, torsi mengalami kenaikan sebesar 6,61 %, tekanan efektif rata-rata mengalami kenaikan sebesar 6,61 % dan efisiensi thermal mengalami kenaikan sebesar 25,39 %. Perbaikan yang diperoleh pada emisi CO turun sebesar 174,77 % dan HC turun sebesar 254,35 %.
Pengaruh Penambahan PWM (Pulse Width Modulation) Pada Generator HHO Tipe Dry Cell Fungky Dyan Pertiwi; Djoko Sungkono Kawano
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.061 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4442

Abstract

Generator HHO memanfaatkan proses elektrolisis air agar mendapatkan gas H2. Namun, pada praktiknya pemakaian arus dari aki yang besar dan temperatur tinggi membuat bejana generator menjadi cepat rusak, sehingga dibutuhkan tambahan rangkaian elektronika PWM pada pengujian generator HHO guna mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian menggunakan elektroda plat berjumlah 9 berdimensi 120mm 120mm, tebal 1mm dan dibatasi oleh o-ring dengan diameter 126mm, tebal 3mm. Pengujian dilakukan secara eksperimen dengan 2 kelompok yaitu kelompok control yang mana pengujian tanpa menggunakan PWM serta kelompok uji dimana pengujian menggunakan PWM dengan variasi duty cycle 30%, 50% dan 70%. Pengujian dilakukan hingga temperatur elektrolit 93oC. Hasil uji didapatkan bahwa arus, laju produksi dan efisiensi terbesar didapatkan pada pengujian tanpa PWM yang mencapai 60,6A, 6,033 10-6kg/s dan 25,69%. Namun, pada pengambilan data kedua efisiensi turun menjadi 19,74%. Penambahan PWM pada pengujian berpengaruh pada arus dan temperatur yang stabil meskipun laju produksi dan efisiensi lebih kecil daripada pengujian tanpa PWM. Pengujian dengan PWM pada duty cycle 70% menghasilkan laju produksi dan efisiensi terbesar yang mencapai 1,843 10-6 kg/s dan 15,19%.
Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik Terhadap Performa Generator HHO Dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC Rizky Akbar Pratama; Djoko Sungkono Kawano
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.625 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4445

Abstract

Energi yang dihasilkan oleh engine merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dengan udara (oksigen). Secara praktis  pembakaran  menghasilkan gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu perkembangan teknologi adalah dengan brown gas, atau sering disebut Generator HHO, dimana alat ini akan  menghasilkan gas HHO (2 unsur gas hydrogen dan 1 unsur gas oksigen) dari proses elektrolisa air murni yang di hubungkan dengan arus listrik. Pengujian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Generator HHO pada engine Honda Kharisma  berkapasitas 125cc. Generator HHO tersebut menggunakan Elektroda jenis pipa Stainless steel AISI 316L dengan ukuran Ø21mm x 101mm, Ø34mm x 101mm, Ø48mm x 101mm dan Ø61mm x 101mm dengan tebal 3mm, larutan elektrolit 2liter aquades dan 1,4 KOH. Variasi yang diberikan pada generator HHO adalah besar frekuensi listriknya. Untuk pengujian, perubahan kecepatan dilakukan dengan full open throttle menggunakan chasis water brake dynamometer. Pengujian dilakukan pada putaran engine dengan kelipatan 500 rpm, dimulai dari 3500 rpm sampai dengan 8500 rpm. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah frekuensi untuk generator dengan effisiensi thermal terbaik adalah pada 10Hz sebesar 20,06%. Dengan daya generator 118,74 Watt, debit 13,13 L/jam, kenaikan temperature 0.7°C/menit, torsi maksimal pada engine 27.09 Nm, daya efektif  6114,651 Watt, bmep 860,627 Pa, SFC 9.608E-08 kg/watt.s, effisiensi thermal engine 23,22% serta pengurangan emisi CO 1,17% dan HC 83ppm.