Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STRATEGI GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN DI ERA NEW NOMAL Harlistyarintica, Yora; Harun, Harun
PEDAGOGIA Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i1.32352

Abstract

AbstrakPara guru selama era new normal masih mengadakan pembelajaran dengan sistem jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk strategi guru dalam menerapkan pembelajaran selama era new normal khususnya di jenjang TK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini yaitu 9 guru dari 5 TK di Kota Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Temuan penelitian menunjukkan bahwa selama era new normal proses pembelajaran didominasi dengan dua strategi yaitu pembelajaran di rumah dalam bentuk pemberian tugas dan pembelajaran online menggunakan bantuan aplikasi WhatsApp, Zoom Meeting, dan Google Meet. Kendala yang dihadapi para guru yaitu masih ada orang tua yang enggan untuk mengirimkan foto atau video sebagai bukti anak telah melakukan kegiatan di rumah dan pembelajaran online yang telah dijadwalkan sering kali tidak tepat waktu. Guru dalam mengatasi kendala dengan cara selalu berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan para orang tua agar selama pembelajaran di era new normal tetap bisa mengoptimalkan dimensi perkembangan anak.AbstractTeachers during the new normal era still conducted distance learning. This study aims to determine the forms of teacher strategies in implementing learning during the new normal era, especially at the kindergarten level. This study used the descriptive qualitative method. Data collection techniques using semi-structured interviews and documentation. The informants in this study were 9 teachers from 5 kindergartens in Yogyakarta City who were selected using the purposive sampling technique. The research findings show that during the new normal era the learning process was dominated by two strategies, namely learning at home in the form of assigning assignments and online learning using the help of the WhatsApp application, Zoom Meeting, and Google Meet. The obstacles faced by the teachers are that there are still parents who are reluctant to send photos or videos as proof that the child has been doing activities at home and online learning that has been scheduled is often not on time. Teachers in overcoming obstacles by always communicating and cooperating with parents so that during learning in the new normal era they can still optimize the dimensions of child development.
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Metode Daring: Tantangan Guru Taman Kanak-kanak Harlistyarintica, Yora; Anjarsari, Irna; Furi, Atika Zahra
Early Childhood Research Journal (ECRJ) Vol.6, No.1, Juni 2023
Publisher : Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ecrj.v6i1.22336

Abstract

Metode daring sebagai langkah inisiatif  penerapan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19, namun guru TK masih menghadapi beragam tantangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan berbagai tantangan yang dihadapi guru TK selama menerapkan pembelajaran daring. Metode deskriptif-kualitatif. digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara semi terstruktur. Enam guru dari tiga TK di Kota Yogyakarta sebagai informan dalam penelitian ini yang diseleksi menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian membuktikan bahwa perencanaan pembelajaran menjadi lebih banyak karena guru harus membuat video berdurasi singkat untuk menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan anak di rumah dan guru perlu membagi jadwal pembelajaran daring setiap minggu. Pelaksanaan pembelajaran sering kali tidak tepat waktu, orang tua tidak bisa menemani anak mengikuti pembelajaran daring, dan keterbatasan sarana pembelajaran daring. Evaluasi pembelajaran belum optimal karena pembelajaran daring hanya dilaksanakan seminggu sekali dan masih ada orang tua yang tidak bisa mengirimkan bukti pembelajaran anak di rumah melalui bentuk video. Strategi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dengan cara selalu membangun komunikasi yang positif dan bekerja sama dengan orang tua, memotivasi anak, dan mengunjungi rumah anak.
Implementasi Pembelajaran Sains Anak Usia Dini Melalui Pendekatan Guided Inquiry Harlistyarintica, Yora; Muryani, Arlis
Kumarottama: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/kumarottama.v4i1.1797

Abstract

Guided inquiry approach in early childhood science learning can provide opportunities for children to conduct investigations and motivate children to gain new knowledge that is more meaningful according to their age. This qualitative descriptive study describes the application of the guided inquiry approach in early childhood science learning. Data collection techniques used documentation studies and semi-structured interviews. A total of ten teachers from five kindergartens in Yogyakarta City became informants in this study. The results of the survey prove that applying science learning with a guided inquiry approach is very effective in stimulating basic science process skills in early childhood and makes it easier for children to understand science concepts with teacher guidance in a fun way.
Kindergarten Teacher's Views of Science Learning Practices in Schools Harlistyarintica, Yora; Suyanto, Slamet
Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 28, No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um048v28i1p7-13

Abstract

This study aims to reveal the views of kindergarten teachers about science learning, the form of activities, the methods used, and the difficulties faced. This research uses descriptive qualitative research. The data were collected using semi-structured interviews with six kindergarten teachers who were selected by purposive sampling technique. Data were analyzed using the interactive model of Miles & Huberman. The results showed: 1) all teachers were of the view that science learning in childhood was very important to implement, 2) activities in science learning are carried out according to the learning theme, but two out of six teachers add activities spontaneously and follow natural phenomena, 3) the children's most preferred experimental method when doing science activities, and 4) difficulties faced by the teacher regarding tools and materials.
Cerita Nabi: Strategi Perkembangan Bahasa Fonetik Dan Sintaksis Anak Usia Dini Muryani, Arlis; Harlistyarintica, Yora
Sentra Cendekia Vol 5 No 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v5i2.3297

Abstract

Perkembangan bahasa anak pada tahap awal merupakan hal yang krusial. Permasalahan penelitian ini terdapat pada perkembangan bahasa dua anak yang mengalami kekurangan pada keterampilan berbicara. Hal ini dilihat pada pengucapan huruf, kata, dan kalimat yang kurang lancar, kurang jelas, dan kurang tepat sehingga perlu distimulus. Adapun stimulus yang digunakan berupa cerita nabi. Pemilihan cerita tersebut bertujuan untuk mengenalkan kosakata bidang agama, menanamkan anak pada ajaran agama, dan mempelajari nasihat-nasihat yang mampu diterapkan pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perkembangan bahasa anak terutama perkembangan bahasa fonetik dan sintaksis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desktiptif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian melibatkan dua responden, yaitu R1 dan R2. Adapun hasil penelitian terdapat dua temuan. Pertama perkembangan bahasa fonetik dilihat dari kemampuan memproduksi huruf vokal, konsonan, dan pengucapan kata. Kedua perkembangan bahasa sintaksis dilihat dari kemampuan mengucapkan 2-3 kata dengan lancar, menceritakan kembali, dan membuat kalimat pendek. Perkembangan bahasa fonetik dan sintaksis antara kedua responden mengalami perbedaan. Perkembangan bahasa fonetik dan sintaksis R2 lebih unggul dari R1.
Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini melalui Implementasi Permainan Sains Berbasis Inkuiri Harlistyarintica, Yora; Muryani, Arlis
Sentra Cendekia Vol 5 No 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v5i3.3287

Abstract

Permainan sains berbasis inkuiri sebagai langkah inovatif dalam mengembangkan kognitif anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan permainan sains anak usia dini berbasis inkuiri dalam mengembangkan dimensi kognitif. Penelitian ini berjenis kualitatif-studi kasus. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara semi-terstruktur, studi dokumentasi, dan pengamatan. Data hasil penelitian diuji menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan kognitif anak dapat berkembang secara lebih optimal karena selama proses permainan berbasis inkuiri anak dituntut secara aktif melakukan kegiatan penyelidikan dibawah arahan dan bimbingan guru melalui pertanyaan berjenjang.
Penerapan Metode Keteladanan Untuk Mengenalkan Kesantunan Berbahasa Pada Anak Usia Dini Muryani, Arlis; Setyowati, Hery; Harlistyarintica, Yora
Sentra Cendekia Vol 6 No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v6i1.3741

Abstract

Anak usia dini ikut merasakan dampak dari krisis kesantunan berbahasa. Terkait dengan keadaan seputar penggunaan kesantunan pada anak usia dini, sebagian besar temuan kesantunan berbahasa tidak sesuai kondisi ideal. Anak usia dini memiliki ketidakmampuan untuk menggunakan kata-kata "tolong," "maaf," dan "terima kasih" dengan benar. Hal ini merupakan tantangan besar. Penggunaan metode keteladanan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terperinci tentang bagaimana metode keteladanan digunakan untuk mengenalkan kesantunan berbahasa pada anak usai dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Observasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Temuan penelitian mendukung penggunaan metode keteladanan sebagai sarana mengajarkan kesantunan melalui pemberian contoh-contoh konkret. Sejak usia dini, anak-anak dapat menggunakan metode keteladanan sebagai bentuk stimulus untuk mendapatkan respons berupa penggunaan Bahasa yang santun.
Pembelajaran Jarak Jauh dengan Metode Daring: Tantangan Guru Taman Kanak-kanak Harlistyarintica, Yora; Anjarsari, Irna; Furi, Atika Zahra
Early Childhood Research Journal (ECRJ) Vol.6, No.1, Juni 2023
Publisher : Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ecrj.v6i1.22336

Abstract

Metode daring sebagai langkah inisiatif  penerapan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19, namun guru TK masih menghadapi beragam tantangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan berbagai tantangan yang dihadapi guru TK selama menerapkan pembelajaran daring. Metode deskriptif-kualitatif. digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara semi terstruktur. Enam guru dari tiga TK di Kota Yogyakarta sebagai informan dalam penelitian ini yang diseleksi menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian membuktikan bahwa perencanaan pembelajaran menjadi lebih banyak karena guru harus membuat video berdurasi singkat untuk menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan anak di rumah dan guru perlu membagi jadwal pembelajaran daring setiap minggu. Pelaksanaan pembelajaran sering kali tidak tepat waktu, orang tua tidak bisa menemani anak mengikuti pembelajaran daring, dan keterbatasan sarana pembelajaran daring. Evaluasi pembelajaran belum optimal karena pembelajaran daring hanya dilaksanakan seminggu sekali dan masih ada orang tua yang tidak bisa mengirimkan bukti pembelajaran anak di rumah melalui bentuk video. Strategi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dengan cara selalu membangun komunikasi yang positif dan bekerja sama dengan orang tua, memotivasi anak, dan mengunjungi rumah anak.