Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Pemberian Ekstrak Katekin Gambir (Uncaria gambir R.) Terhadap Reepitelisasi Dalam Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Tikus (Rattus novergicus) Pada Fase Proliferasi Ilham, Nur Muhammad; Irrahmah, Miftah; Endrinaldi, Endrinaldi
Archives Pharmacia Vol 3, No 2 (2021): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar adalah sebuah masalah serius di bidang kesehatan, baik di negara berkembang maupun negara maju. Cepat lambatnya proses penyembuhan luka, selain dari faktor internal, juga dipengaruhi oleh zat-zat anti inflamasi yang terkandung di dalam obat yang diberikan selama perawatan luka bakar. Tanaman tradisional telah diteliti memiliki potensi untuk menyembuhkan luka, salah satunya Gambir (Uncaria gambir Roxb). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek pemberian ekstrak katekin gambir (Uncaria gambir Roxb.) terhadap penyembuhan luka bakar tikus (Rattus novergicus). Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan post-test only control group design yang menggunakan hewan coba tikus sebagai objek penelitian. Terdapat 18 ekor tikus sebagai subjek penelitian yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol (K) menggunakan vaselin flavum, kelompok perlakuan 1 (P1) menggunakan ekstrak katekin gambir konsentrasi 45%, dan kelompok perlakuan 2 (P2) menggunakan ekstrak katekin gambir 35%. Masing-masing kelompok terdiri dari enam (6) ekor tikus. Plat logam (1,5 cm x 1,5 cm) yang dipanaskan digunakan untuk membuat luka bakar pada bagian dorsal tikus. Besar persentase pengerutan diameter luka diukur setiap hari dari hari pertama hingga hari ke dua puluh satu. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan signifikan dengan p < 0,05. Uji LSD menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada minggu ke tiga perlakuan antara kelompok perlakuan dan kelompok control. Pemberian ekstrak katekin gambir memberikan efek yang signifikan terhadap pengerutan diameter luka pada penyembuhan luka bakar tikus percobaan.
Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Wortel (Daucus carota L.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Tikus (Rattus novergicus) Pada Fase Proliferasi Kaifa, Anfal; Irrahmah, Miftah; Aliska, Gestina
Archives Pharmacia Vol 3, No 2 (2021): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang serius di dunia. Beberapa tanaman diketahui memiliki potensi untuk menyembuhkan luka, salah satunya adalah wortel (Daucus carota). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak wortel terhadap penyembuhan luka bakar tikus (Rattus novergicus). Jenis penelitian ini dalah penelitian eksperimental dengan rancangan the post test only control group design. Subjek penelitian adalah 18 ekor tikus  yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu  kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan 1 (P1), dan kelompok perlakuan 2 (P2). Masing-masing kelompok terdiri dari enam (6) ekor tikus. Plat logam (1,5 cm x 1,5 cm) yang dipanaskan digunakan untuk menghasilkan luka bakar pada mencit. Ekstrak wortel 4% diberikan kepada kelompok perlakuan 1 (P1) dan ekstrak wortel 8% diberikan kepada kelompok perlakuan 2 (P2) selama 7 hari. Besar persentase pengerutan diameter luka diukur setiap hari dari hari pertama hingga hari ketujuh. Pada hari ke-7 setelah luka, tikus dieuthanasia untuk diambil jaringan luka, dan dilakukan pemeriksaan secara histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak wortel tidak memberikan pengaruh yang signifikan (p > 0,05) terhadap pembentukan jaringan granulasi dan pengerutan diameter luka. Kesimpulan penelitian ini adalah salep ekstrak wortel tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyembuhan luka bakar tikus pada fase proliferasi.
Exploring the promising therapeutic benefits of iodine and radioiodine in breast cancer cell lines Elliyanti, Aisyah; Hafizhah, Nurul; Salsabila, Dhianisa; Susilo, Veronica Y.; Setiyowati, Sri; Tofrizal, Alimuddin; Kurniawati, Yulia; Irrahmah, Miftah
Narra J Vol. 4 No. 3 (2024): December 2024
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v4i3.1078

Abstract

Iodine has an anti-proliferative effect on cancer cells; however, its effects have not been explored adequately. The aim of this study was to evaluate the therapeutic potential of iodine and radioiodine by assessing their effects on the viability of various breast cancer cell lines: MCF7, SKBR3, and MDA-MB231. The viability of cells was measured in treated cells exposed to six doses of iodine (5, 10, 20, 40, 60, 80 µM) and two doses of radioiodine (3.7×104 and 3.7×105 Bq). A 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT) assay and modified clonogenic assays were used to assess cell viability. Exposure to 80 µM of iodine significantly reduced the viability of all cell types. The cells were then exposed to a 50% inhibitory concentration (IC50) dose. When the cells were exposed to the IC50 dose of iodine, the MCF7 cell viability was reduced by 42.6±0.14% (IC50 dose 12.88 µM), 40.2±0.08% for SKBR3 (IC50 dose 11.03 µM) and 47.0±0.02% for MDA-MB231 (IC50 dose 14.09 µM). All cells were also exposed to 3.7×104 Bq and 3.7×105 Bq radioiodine. Both doses significantly reduced the cell viability of MCF7 and SKBR3 cells compared to the unexposed control cells (all had p<0.05), while MDA-MB231 cell viability only reduced significantly after 3.7×105 Bq of radioiodine exposure compared to the unexposed control cells (p<0.05). This study highlighted that iodine had a toxic effect on breast cancer cells, and radioiodine enhanced the toxicity to breast cancer cells. The types of cancer cells and doses of iodine and radioiodine influenced the effect. These findings suggest that iodine and radioiodine hold promise as therapeutic agents for breast cancer, similar to their established use in thyroid disease treatment. However, further in vivo studies are important to provide more evidence.