This research examines the effectiveness of methodological approaches in maritime education, with a focus on the processing of final projects. Using qualitative research and descriptive analysis, the study evaluates the research competencies of 100 cadets across multiple maritime institutes. Key findings indicate that while maritime curricula align with international standards, gaps exist in research methodology training, data analysis competency, digital tool integration, and alignment of research projects with industry needs. The study highlights that inconsistencies in faculty expertise, limited exposure to AI and big data analytics, and insufficient institutional research support hinder the development of high-quality cadet research. The research underscores the need for structured research training, the adoption of modern research tools, and enhanced faculty development to improve research supervision. Additionally, strengthening industry-academic collaboration will ensure final projects address real-world maritime challenges. The study proposes reforms in research education to bridge the gap between academic learning and industry applications, ultimately preparing cadets with the analytical skills necessary for careers in transportation, logistics, and port management. By implementing these improvements, maritime education institutions can enhance their research capabilities and contribute to industry innovation.ABSTRAKPenelitian ini menguji efektivitas pendekatan metodologis dalam pendidikan maritim, dengan fokus pada proses pengerjaan tugas akhir. Dengan menggunakan penelitian kualitatif dan analisis deskriptif, penelitian ini mengevaluasi kompetensi penelitian 100 taruna di berbagai lembaga maritim. Temuan utama menunjukkan bahwa meskipun kurikulum maritim telah sesuai dengan standar internasional, terdapat kesenjangan dalam pelatihan metodologi penelitian, kompetensi analisis data, integrasi alat digital, dan penyelarasan proyek penelitian dengan kebutuhan industri. Penelitian ini menyoroti bahwa ketidakkonsistenan dalam keahlian fakultas, paparan yang terbatas pada AI dan analitik data besar, dan dukungan penelitian institusional yang tidak memadai menghambat pengembangan penelitian taruna yang berkualitas tinggi. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya pelatihan penelitian yang terstruktur, adopsi alat penelitian modern, dan pengembangan fakultas yang lebih baik untuk meningkatkan pengawasan penelitian. Selain itu, memperkuat kolaborasi industri-akademik akan memastikan proyek akhir dapat menjawab tantangan maritim di dunia nyata. Studi ini mengusulkan reformasi dalam pendidikan penelitian untuk menjembatani kesenjangan antara pembelajaran akademis dan aplikasi industri, yang pada akhirnya mempersiapkan taruna dengan keterampilan analitis yang diperlukan untuk berkarir di bidang transportasi, logistik, dan manajemen pelabuhan. Dengan menerapkan perbaikan ini, institusi pendidikan maritim dapat meningkatkan kemampuan penelitian mereka dan berkontribusi pada inovasi industri.