AbstrakPetani sayur merupakan kelompok yang cukup berisiko mengalami penyakit akibat kerja. PAK atau Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyakit akibat kerja pada petani sayur. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di pertanian sumber mata air oelon, sampel berjumlah 60 petani sayur dengan pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan faktor pekerja, Umur berisiko ≥ 30 tahun yang mengalami PAK sebanyak 51 orang (85%). Laki-laki berada pada proporsi terbesar mengalami PAK sebanyak 35 orang (58,3%). Masa kerja lama >10 tahun berada pada frekuensi terbesar mengalami penyakit akibat kerja yaitu sebanyak 40 orang (66,7%). Faktor pekerjaan, Lama kerja ≤8 jam berada pada frekuensi terbesar mengalami PAK yaitu 42 orang (70,0%). Beban kerja fisik sebanyak 6 petani sayur (10%) memerlukan perbaikan. Faktor lingkungan kerja, PAK karena suhu tinggi dialami 41 orang (68,3%). Sakit pada tangan akibat getaran dialami 42 orang (70%). Gangguan penglihatan dialami 39 orang (65%). Terhirup dan terkena pestisida dialami sebanyak 52 orang (86,7%). Gejala keracunan pestisida dialami 47 orang (78%). Penyakit kulit di kaki dialami 45 orang (75%). Sakit karena binatang dialami 49 orang (82%). Keluhan muskuloskletal berada pada klasifikasi tingkat risiko sedang sebanyak 26 orang (43,3%). Keluhan muskuloskletal berada pada risiko sedang yaitu sebanyak 26 responden (43,3%). Disarankan petani sayur memperhatikan kesehatan kerja; melakukan peregangan di sela-sela waktu kerja, mengonsumsi obat cacing sebagai upaya pencegahan penyakit akibat kerja. Kata Kunci : Penyakit Akibat Kerja, Petani Sayur