Abdullah, Harnan Malik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Desain Batik Dermo Untuk Penguatan Ekonomi Kreatif Kota Kediri Widodo, Teguh Dwi; Raharjo, Rudianto; Bintarto, Redi; Putri, Debri Harynia; Abdullah, Harnan Malik
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jd.v5i1.635

Abstract

Batik products provide the second largest contribution of 20-30 percent of gross domestic product (GDP) in the creative economy sub-sector. In the sub-district of Dermo, some of its residents live from agriculture, handicrafts and the batik industry. From the team's observations, it was found that Dermo Village was the leading village for batik producing. The Batik industry is a home industry that can support a portion of the population of the Dermo Village. The development of batik is very much influenced by the design abilities of the batik makers. The batik groups in Kelurahan Dermo are mostly housewives, so the problem of design is a problem. But no less creative and innovative, handicrafts have become one of the largest creative industries in Indonesia, although they are not as sophisticated as today's electronic devices or gadgets, handicrafts are still one of the alternatives or choices of society to satisfy and please their hearts. Moreover, Indonesian handicrafts are truly unique and different, supported by many natural resources such as rattan, wood, bamboo and human resources in Indonesia, Indonesian people are freer in producing and creating handicraft products in any form, so that businesses like this can has progressed very rapidly and made Indonesian handicrafts can be shipped abroad. However, the time needed to make batik is very long, especially if people order a special motif that does not have many guidelines or examples of batik designs. So this makes batik craftsmen reluctant to accept large quantities of typical batik orders. These can reduce the confidence of consumers who want to make typical batik in large quantities. For this reason, the team tried to develop batik designs with distinctive motifs which were manifested in the form of prints. From the design development that has been done by making batik stamps with typical motifs of the City of Kediri, this is able to reduce the time for batik production and make batik craftsmen more confident in receiving orders in larger quantities than before. So that with this motif stamp, the batik production of Dermo Kediri Village can increase.
PERANCANGAN SENSOR GAS BERBASIS IoT UNTUK PEMANTAUAN KUALITAS UDARA Wulandari, Eka Ratri Noor; Rosyida, Novita; Sutawijaya, Bayu; Abdullah, Harnan Malik; Asriningtias, Salnan Ratih
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 12, No 3S1 (2024)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v12i3S1.4977

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sampah yang membusuk atau terbakar menghasilkan beberapa komponen gas antara lain metana (CH4), amonia (NH3), karbon monoksida (CO), dan lain-lain. Dampak yang ditimbulkan dari gas-gas tersebut adalah menurunnya kualitas udara terutama di sekitar lokasi pembuangan sampah. Penurunan kualitas udara ini dapat membahayakan kondisi kesehatan. Dengan adanya persyaratan kualitas udara, maka perlu dilakukan analisa dan pemantauan kualitas gas secara berkala. Oleh karena itu, dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka dikembangkan perangkat portabel untuk pemantauan kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT). Sensor gas yang digunakan terdiri atas sensor metana TGS2911 dan sensor gas amonia MQ137. ESP32 digunakan sebagai unit pemrosesan yang memungkinkan transmisi dan analisis data secara real-time. Data yang dihasilkan dari pembacaan sensor akan ditampilkan pada sebuah website sehingga pengguna yang dapat digunakan untuk memantau kualitas udara secara real. 
PERANCANGAN SENSOR GAS BERBASIS IoT UNTUK PEMANTAUAN KUALITAS UDARA Wulandari, Eka Ratri Noor; Rosyida, Novita; Sutawijaya, Bayu; Abdullah, Harnan Malik; Asriningtias, Salnan Ratih
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 12 No. 3S1 (2024)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v12i3S1.4977

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sampah yang membusuk atau terbakar menghasilkan beberapa komponen gas antara lain metana (CH4), amonia (NH3), karbon monoksida (CO), dan lain-lain. Dampak yang ditimbulkan dari gas-gas tersebut adalah menurunnya kualitas udara terutama di sekitar lokasi pembuangan sampah. Penurunan kualitas udara ini dapat membahayakan kondisi kesehatan. Dengan adanya persyaratan kualitas udara, maka perlu dilakukan analisa dan pemantauan kualitas gas secara berkala. Oleh karena itu, dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka dikembangkan perangkat portabel untuk pemantauan kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT). Sensor gas yang digunakan terdiri atas sensor metana TGS2911 dan sensor gas amonia MQ137. ESP32 digunakan sebagai unit pemrosesan yang memungkinkan transmisi dan analisis data secara real-time. Data yang dihasilkan dari pembacaan sensor akan ditampilkan pada sebuah website sehingga pengguna yang dapat digunakan untuk memantau kualitas udara secara real.