Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Shell Civil Engineering Journal

Dinamika dan Faktor Penyebab Perubahan Tutupan Lahan dengan Citra satelit Landsat TM/ETM di Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Otto, Martin; Mukaddas, Jamal; Hasddin; Jasman
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 9 No. 1 (2024): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University of Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v9i1.6171

Abstract

Kota Kendari yang merupakan wilayah pusat Provinsi Sulawesi Tenggara setiap tahunnya mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk, ini disebabkan meningkatnya urbanisasi penduduk dari desa ke kota sehingga mengakibatkan kebutuhan akan permukiman tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perubahan tutupan lahan permukiman di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari; dan faktor penyebab dinamika perubahan tutupan lahan kawasan pemukiman di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari tahun 1999 dan tahun 2019. Menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan desain survey untuk mengumpulkan data lapangan sesuai dengan objek yang diamati. Pengumpulan data dalam penelitian dengan survei, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data dianalisis dengan pendekatan SIG dari data citra satelit Landsat ETM. Hasil analisis diketahui bahwa tutupan lahan di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari tahun 1999-2019 secara umum diklasifikasikan dalam enam jenis tutupan lahan yakni: permukiman dan areal terbangun lainnya; hutan, pertanian (kebun campuran); mangrove; semak belukar/areal terbuka/kosong; dan tambak. Selama kurung waktu 1999-2019 telah terjadi perubahan tutupan lahan pada semua kelas tutupan lahan. Total perubahan tutupan lahan adalah 677,38 ha atau sekitar 30,76 % dari total luas 2.201,99 ha. Faktor utama penyebab perubahan tutupan lahan di Kecamatan Kendari Barat,Kota Kendari Tahun 1999-2019 adalah pertumbuhan jumlah penduduk. Perubahan tutupan tersebut juga didukung dengan faktor lain terkait dengan pemanfaatan lahan yakni: (kebun kecampuran), semak belukar/areal terbka/kosong, pemukiman dan areal terbangun lain, serta tambak.
Pola Keterkaitan Desa Kota Dalam Mengatasi Ketimpangan Wilayah: Studi Tanaman Pangan di Wilayah Mekar Sari dan Kota Unaaha Tonjaya, I Gede; Hasddin, Hasddin; Sukmajaya, Fajar; Jasman, Jasman; Taufik, Taufik; Mukaddas, Jamal; Haydir, Haydir
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 9 No. 2 (2024): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University of Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerataan pembangunan antara wilayah pedesaan dan perkotaan merupakan isu penting dalam perencanaan dan pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian, khususnya di desa, memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan perkotaan yang diharapkan dapat menjadi alternatif dalam menjawab kesenjangan desa-kota. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan fakta empiris tentang potensi tanaman pangan desa dalam memasok kebutuhan pangan perkotaan di Mekar Sari, serta menyajikan pola keterkaitan desa-kota antara Mekar Sari dan Kota Unaaha dalam hal tanaman pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain eksploratif. Data diperoleh melalui survei, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data bersifat deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat jenis komoditas tanaman pangan yang diusahakan masyarakat yang juga menjadi sarana keterkaitan dengan Kota Unaaha, yaitu Padi, Jagung, Kedelai, dan Ubi Kayu. Potensi tertinggi adalah Padi sekitar 94,22% dan sisanya adalah komoditas lainnya. Model keterkaitan desa-kota terbentuk melalui upaya penyaluran komoditas pangan ke Kota Unaaha untuk kebutuhan pangan masyarakat kota. Sementara itu, hasil penjualan sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan desa dalam rangka mendukung usaha pertanian seperti pupuk, pengendalian hama dan penyakit tanaman, benih (termasuk benih tanaman lain), kebutuhan pokok rumah tangga, dan bahan bangunan.