Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN NON AKADEMIK DI PASRAMAN SWASTA PRANAWA ABIAN TUBUH KOTA MATARAM Swana, I Putu; Wijana, I Nyoman; Prayitno, Joko
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada tiga hal yaitu: 1) Implementasi pembelajaran berbasis keterampilan non akademik; 2) hambatan dalam implementasi pembelajaran berbasis keterampilan non akademik; 3) Persepsi Brahmacari, orang tua Brahmacari dan pengurus Pasraman terkait dengan implementasi pembelajaran berbasis keterampilan non akademik di Pasraman Swasta Pranawa Abian Tubuh. Penelitian ini berjenis kualitatif yang bersifat interpretatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Para informan berasal dari pengurus Pasraman, Acarya, Brahmacari dan orang tua Brahmacari yang ditentukan secara purposif. Data dianalisis melalui tahapan reduksi, paparan, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya keabsahan data diuji dengan validitas internal, validitas eksternal, reliabilitas, dan obyektivitas. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Implementasi pembelajarannya yaitu: a) perencanaannya berbentuk non formal; b) pengorganisasian menyesuaikan situasi serta kondisi dengan Brahmacari yang dibagi menjadi beberapa kelompok; c) pelaksanaan dilakukan dengan fase belajar observasional; d) pengawasan dilakukan secara internal; e) evaluasi dilakukan secara bertahap; 2) Hambatannya yaitu: a) belum ada kurikulum; b) pedoman perencanaan pembelajaran belum tersedia; c) kehadiran Brahmacari kurang konsisten; d) media pembelajaran yang bermasalah; e) keinginan belajar yang dinamis; f) perbedaan tingkat motivasi Brahmacari; g) pengaruh negatif smartphone; h) kurangnya supervisi pembelajaran oleh pihak eksternal; i) belum ada instrumen pengawasan; j) belum ada instrumen pengevaluasian; 3) Persepsinya yaitu: a) Brahmacari mampu mengikuti pembelajaran dengan baik; b) Brahmacari aktif berpartisipasi pada event perlombaan; c) Brahmacari aktif berpartisipasi pada kegiatan sosial keagamaan; d) orang tua Brahmacari menunjukan sikap yang respek; e) adanya perubahan pola perilaku dari Brahmacari; f) prestasi non akademik Brahmacari mengalami peningkatan; g) terdongkraknya eksistensi Pasraman Swasta Pranawa Abian Tubuh.
Kontribusi Pasraman dalam Pelestarian Seni dan Kebudayaan Bagi Generasi Hindu Pada Era Disrupsi Pendidikan Swana, I Putu; Dewi, Ni Luh Made Larasanthi Komala
Widya Sundaram : Jurnal Pendidikan Seni Dan Budaya Vol 2 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/jws.v2i1.1825

Abstract

This study aims to analyse and find out the contribution of Paraman in preserving arts and culture for Hindu generations in the era of educational disruption. This study was conducted with a phenomenological approach to Pasraman in Mataram City, while the data collection method used observation, documentation interviews and literature studies which were analysed using a descriptive qualitative approach. The findings of this study are that Pasraman in Mataram City has an important role in the preservation of arts and culture, the formation of the LP3 organisation in Mataram City is used as a medium of communication and interculture between pasraman, as a bridge of communication and coordination with related stake holders and as a driver of activities that are able to revive the pasraman behind the onslaught of the era of educational disruption after the Covid 19 outbreak. The form of pasraman's contribution in preserving arts and culture for the Hindu generation in this era of disruption in education is the internalisation of Hindu arts and culture-based learning which includes (1) Performing Arts (Dance Training, Drumming and Dharmagita); (2) Fine Arts (Upakara Learning); (3) Recording Media Arts (Video Content Creation Training) and (4) Literary Arts (Learning to Write and Read Balinese Script).
EKSPLORASI KONSEP ETIKA HINDU UNTUK MEMBANGUN KARAKTER POSITIF GENERASI DIGITAL NATIVE Swana, I Putu; Dewi, Ni Luh Made Larasanthi Komala
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 5 No 01 (2025): Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/ps.v5i01.2941

Abstract

Generasi digital native merupakan seseorang yang hidupnya terintegrasi dengan teknologi, generasi ini menghadapi kerentanan seperti paparan konten negatif, cyberbullying, hoaks, dan krisis identitas akibat kuatnya need for recognition di media sosial. Tantangan ini memerlukan fondasi etika yang kuat dan relevan untuk membangun karakter positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan merekonstruksi konsep etika Hindu yang dapat dijadikan pedoman perilaku yang konkret untuk membangun karakter positif generasi digital native. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan study literatur. Data tekstual yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dan hermeneutika untuk menafsirkan makna, menemukan pola, tema, serta hubungan antar konsep. Adapun Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat tiga konsep etika Hindu yang sangat relevan bagi generasi digital native untuk membangun karakter positif yakni: (1) Satya (kebenaran), sebagai landasan integritas dan kejujuran dalam berkomunikasi dan menyebarkan informasi digital; (2) Tat Twam Asi (engkau adalah aku), yang menanamkan empati, penghormatan pada keberagaman, dan tanggung jawab sosial dengan menyadari kesatuan semua makhluk; serta (3) Tri Kaya Parisudha (penyucian pikiran, perkataan, perbuatan), yang berfungsi sebagai filter mental untuk menyucikan niat sebelum berinteraksi di dunia maya. Implementasi ketiga nilai etika Hindu ini diharapkan dapat membentuk karakter generasi digital native yang religius, jujur, toleran, bertanggung jawab, dan peduli sosial.