Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analysis Style Member Recruitment by Indonesian Political Parties as Part of Efforts for the Indonesian Parliament Member’s Candidacy Welasari, Welasari
Jurnal Studi Ilmu Pemerintahan Vol. 4 No. 2 (2023): JSIP: Jurnal Studi Ilmu Pemerintahan
Publisher : Department of Government Studies, Universitas Muhammadiyah Buton.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jsip.v4i2.3402

Abstract

This study focuses on party member recruitment. The study aims to enable political parties to nurture their members as potential legislator candidates successfully. This research is essential to assist political parties in implementing an ideal recruitment process. This study adopted a literature review as a research method, focusing on the problem of recruitment of political party member recruitment. Parties previously won the elections, namely PDIP, Demokrat, and PKB, are the research subjects. The data was collected through a literature review. The collected data were then analyzed using a literature review approach by examining, identifying, and examining problems by the title. Such data consisted of the three parties' recruitment processes, namely PDIP, Demokrat, and PKB. Patterns of organizational structure and levels in party member development are part of the information obtained in this research. Based on the analysis results, there are several types of styles the recruitment members political parties have used a closed recruitment pattern. Closed recruitment patterns are very thick with forms of deviation, high political dowries, the rise of political transactions and money politics, as well as other forms of irregularities that are not profitable for the party, and using open recruitment style with stages registration, selection, tes administration, filtering, and assignment.
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA MAKERUH KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS Welasari, Welasari; Ardieansyah, Ardieansyah
WEDANA: Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik dan Birokrasi Vol. 2 No. 2 (2016): (Oktober 2016)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community participation in village development is needed to progress and develop a village . Development has the nature and purpose of the public welfare , as well as village development aimed at the welfare of the villagers . Community participation in rural development by providing community contribute ideas in decision making , contribution of labor to the activities of mutual cooperation, to contribute funds to non-governmental and maintain development results . Successful development with community participation.
Analisis Kemanfaatan Kebijakan Program Makan Siang Gratis bagi Peserta Didik dan Pemerintahan Welasari, Welasari; Gunadi, Genta Arief; Raharjo, Joko Susilo; Setianingsih, Susiana; Amazihono, Memorianus
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25675

Abstract

Anggaran 450 triliun untuk kebijakan program makan siang gratis. Program ini menimbulkan polemik pihak yang setuju program ini akan memberikan kemanfatan memberikan nutrisi gizi untuk meningkatkan prestasi peserta didik sedangkan yang kontra menganggap bahwa program konsumtif. Melihat hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemanfaatan kebijakan program makan siang gratis bagi peserta Didik dan Pemerintahan. Metode penelitian dengan studi kepustakaan yang diperoleh dari database google scholar kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan program makan siang gratis bagi peserta didik dan pemerintah memiliki kebermanfaatan. Pada peserta didik memberikan kekuatan untuk meningkatkan kesehatan, meningkatkan konsentrasi belajar. Sementara itu terdapat kelemahan adalah pemberian gizi secara umum tanpa memperhatikan kebutuhan gizi yang tepat. Sementara pada pemerintah kekuatannya semakin solid kerjama hubungan pusat dan daerah dalam kecukupan gizi, sementara tantangan yang dihadapi pada anggaran yang disediakan untuk makan siang gratis jika dijalankan dan menjadi program kerja selama 5 tahun kepemimpinan Prabowo- Gibran.
POLA PENETAPAN KADER BAKAL CALON KEPALA DAERAH DARI PARTAI POLITIK NASIONAL Welasari, Welasari
Jurnal Honai Vol 4 No 2 (2025): Juni
Publisher : LPPM UNAIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61578/jh.5.1.16-24

Abstract

The purpose of this research is the Patterns of Establishing Prospective Regional Head Cadres from National Political Parties. This research is classified as a desk study and a type of qualitative research. Qualitative research involves a deeper exploration of a phenomenon. Data collection and data analysis are carried out through literature study and the analysis is conducted through literature review. Literature study is a research method that involves collecting, reviewing, and evaluating the results of previous research relevant to the research theme. Literature sources are obtained by searching for articles from reputable journals on Sinta and Google Scholar.That political parties often involve artists as cadres who advance to become political officials, adding value in gaining votes. An artist, in terms of value, has the value of popularity because in media television screen, although they are still far from political experience and have not contributed much talent in building society. Political parties in winning votes adopt a pragmatic pattern by involving artists as candidates who run for political office to add value in gaining votes. Therefore, in determining candidates for political office in regional leadership roles from political parties seated in the DPR RI, most of the time it is done based on several factors, including the basis of party sympathizers who have electability in terms of popularity, not based on performance, the authority of party leaders in their determination based on closeness and kinship, personal relationships that are not fully based on popularity in society, and not fully based on civil service reform recruitment processes that rely on capacity and loyalty. Because this research is desk study in nature, it is recommended to conduct field research.
Local Marginalization in Batam Island as Industrial Cities in Border Region Indonesia: Where is The Role? Khair, Otti Ilham; Welasari, Welasari; Widiatmoko, Catur; Indriasari, Ratna; Munir, Fitrisia; Syafrini, Delmira
ARISTO Vol 10 No 3 (2022): December / Special Issue : Local Governance
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v10i3.6255

Abstract

This study aims to evaluate the level of marginalization of local communities and analyze their participation in sustainable development on Batam Island as an Industrial city that is developing and bordering ASEAN countries. The research applied a descriptive qualitative research method with a case study approach and used the concept of gentrification, an implication of new industrial cities describing a phenomenon empirically. The results show that Batam Island, as one of the developing new industrial cities than other cities, cannot withstand the influx of people from outside the cities to work and settle there. As the center of industrial cities in Indonesia's border regions with Malaysia and Singapore, it has opened cooperation with developed countries with the support of globalization currents to have affected the urban system and destroyed many traditional regional models. This research found that local cities' development strategies are required through the collaboration of sub-state actors and must be planned under a more macroscopic framework so that local communities are not deeply marginalized as part of industrial cities' growth.
Penggunaan Modifikasi Teknologi Rajut DIY Dalam Menghasilkan Varian Desain Noken Komunitas Suku Yali Di Jakarta Selatan Welasari, Welasari; Eva Zulfa Ivana; Otti Ilham Khair
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3641

Abstract

Noken merupakan warisan budaya dari orang Asli Papua.Lembaga kebudayaan dunia UNESCO pada tanggal 4 Desember 2012 menetapkan noken sebagai warisan budaya tak benda.Sebagai warisan budaya harus dilestarikan karena merupakan jati diri suatu kelompok atau bangsa.Selain itu pelestarian budaya bila terpelihara dengan baik akan memiliki nilai komersial sehingga meningkatkan kesejahteraan pengampunya,karena mengubah pengakuan kebudayaan menjadi penghasilan, mengubah kekayaan budaya (intelektual) menjadi sumber pendapatan.Salah satu suku yang membuat noken adalah Suku Yali. Di Jakarta Selatan terdapat komunitas Suku Yali yang membuat kerajinan noken. Kerajinan noken Rosi Rosa. Dan menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan permasalahan mitra terkait desain warna dan motif noken maka tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mitra mampu menghasilkan varian desain noken. Metode yang dilakukan dengan memberikan pelatihan prinsip desain dan unsur desain produk yang tersusun dari garis, warna,tekstur, keseimbangan, gradasi, repetisi dan variasi pada produk noken.Eksplorasi motif tradisional Papua, khususnya suku Yali mengungkap kearifan lokal flora dan fauna.c. pelatihan desain dan motif noken dua dimensi melalui seni gambar dan penggunaan Modifikasi Teknologi Rajut DIY.Penerapan teknologi Penggunaan alat modifikasi Teknologi Rajut Otomatis DIY. Kendala yang dihadapi terkait dengan merubah maindset mitra untuk mau merancang atau mendesainkan dulu produk ke dalam pola, mitra lebih suka langsung merajut apa yang ada dalam pikiran tanpa di dahului dengan desain yang akan dibuat. Hasil kegiatan pelatihan mitra mampu memadupadankan warna primer (merah, biru, kuning) dengan warna sekunder (kuning, oren, ungu), motif yang dihasilkan terdapat kekhasan khas budaya Suku Yali mampu menghasilkan produk dengan warna analogus ataupun monokromatik, dua dimensi dan tiga dimensi