Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan

MAMBALEH NAN TALIPEK TERINSPIRASI DARI KEGIATAN MANGANYAM KAMPIA DI MATUA KABUPATEN AGAM Putri, Wulan Indah; Emri, Emri; Stevenson, Yan
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 9, No 2 (2023): Laga-laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v9i2.4017

Abstract

The Mambaleh Nan Talipek dance work departs from manganyam kampia activities in Matur, Agam Regency. The creators chose to transform the woven techniques such as the lipek technique and the twisting technique onto the dancer's body, so that in making the work they are more focused on developing the woven technique into the structure of the dance work by Mambaleh Nan Talipek which is divided into three parts. In the first part, the artist transforms the lipek technique using his hands, feet and body. The second part transforms the weaving technique by using the properties of the cloth and in this part the dancers perform complementary movements. In the third part, the artist shows the woven Kampia into dance. In this section, Kampia is used to show how the results of the two techniques are formed. This work is strengthened by live music and other compositional elements, the methods used in composing this work are methods of exploration, improvisation, observation, and formation. This work is supported by seven female dancers, with cultural themes and non-dramatic types.
KARYA TARI HORJA HALAK HITA PENGEMBANGAN TIGA RAGAM GERAK TOR-TOR Siregar, Zulfadli; Emri, Emri; Stevenson, Yan; Riyanti, Eva
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 10, No 2 (2024): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v10i2.5068

Abstract

Karya tari Horja Halak Hita lahir berdasarkan pengembangan tiga ragam gerak tari tor-tor di daerah Suku Batak Toba diantaranya gerak pangurdot, gerak marhembas, gerak sigale-gale. Ragam gerak pada tarian tersebut memiliki ciri khas dan keunikan masing masing, hal ini dikembangkan sesuai dengan gaya dan kemampuan yang di miliki. Karya tari ini dibuat dalam bentuk penyajian karya tari bentuk dan type murni, dengan penari berjumlah dua puluh orang diantaranya, enam penari utama dan empat belas penari kelompok. Penari kelompok muncul pada pertengahan dan akhir pertunjukan. Musik pada karya ini, adalah kolaborasi antara musik tradisional Batak dengan musik modern yang diaransemen sehingga menjadi musik baru dalam media musik komputer. Dalam penggarapan karya ini, penata menggunakan Metode konstruksi menurut Jacqueline Smith dalam B. Suharto (1985), merupakan petunjuk dalam penyusunan karya tari. Jacqueline Smith menuturkan ada lima metode kontruksi yang diseskripsikan. Karya tari ini juga diperkuat dengan dua kostum yang berbeda pada bagian awal dan akhir pertunjukan sebagai konsep hiburan bagi mata penonton.
TARI SAILIA SAMUDIAK DALAM KONTEKS SOLIDARITAS BUDAYA MANGONJI Nahwita, Nahwita; Wahyuni, Wahida; Emri, Emri
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 10, No 2 (2024): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v10i2.5338

Abstract

Penciptaan karya tari dengan judul Sailia Samudiak adalah karya yang terinfirasi dari peristiwa budaya mangonji yang menjadi pemersatu bagi masyarakat Kuantan Singingi dengan tetap menjalankan rasa tolong menolong dan menjalin kebersamaan saat melakukan sebuah kegiatan. Pada karya Sailia Samudiak lebih di arahkan terhadap nilai-nilai yang ada dalam mangonji yaitu kebersamaan, kepedulian antar sesama, kegotong royongan, keharmonisan, dan kerukunan yang melekat erat hingga saat ini, dengan perbedaan yang ada antara satu sama lain kemudian tetap menjadi satu kesatuan sehingga tebentuk garapan karya tari baru. Menggarap karya tari ini menggunakan properti sekaligus setting yang berukuran sedang untuk sImbol pada tradisi mangonji yaitu ayakan. Eksplorasi pijakan gerak yang digunakan yaitu, menekan, melingkar, dan mengayun yang dikembangkan sesuai dengan ruang, waktu, tenaga, dan desain. Metode penciptaan yang digunakan yaitu Metode dari Alma M Hawkins terjemahan oleh Y.Sumandiyo Hadi , mencipta lewat tari dengan melakukan wawancara, mengumpulkan data, explorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi yang di olah berdasarkan ilmu koreografi yang telah di dapat untuk proses penggarapan karya tari baru.
Di Balik Layar: Interpretasi Artistik Pengendalian Diri Penderita Smiling Depression Safitri, Mesy Nadia; Loravianti, Susasrita; Ilham, Kurniadi; Emri, Emri
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 11, No 1 (2025): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v11i1.4580

Abstract

The dance work Behind the Screen is inspired by a social phenomenon, namely Smiling Depression, a term that refers to a person with depression who looks smiling when experiencing problems, this is often found in social life, they will look normal and happy in living their lives, and will even convince others that they are fine. The creator describes this idea in group choreography using seven female dancers as an interpretation of the different forms of self-control of people with Smiling Depression. The creation of the dance work Behind the Screen provides awareness for someone suffering from Smiling Depression who can control themselves so that it does not have a negative impact on life. This work uses the Alma M. Hawkins dance creation approach in the book "Creating Through Dance and Choreography Form, Technique, and Content, this approach has stages, namely data collection and field observation, exploration, improvisation, formation, and evaluation. The music used in this work is made from computer technology. This work is also strengthened by the use of lighting as a form of emotional depiction of people with Smiling Depression. The dance work Behind the Scenes uses a dramatic style and is performed on the stage of the Boestanoel Arifin Adam Auditorium.