Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARYA TARI HORJA HALAK HITA PENGEMBANGAN TIGA RAGAM GERAK TOR-TOR Siregar, Zulfadli; Emri, Emri; Stevenson, Yan; Riyanti, Eva
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 10, No 2 (2024): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v10i2.5068

Abstract

Karya tari Horja Halak Hita lahir berdasarkan pengembangan tiga ragam gerak tari tor-tor di daerah Suku Batak Toba diantaranya gerak pangurdot, gerak marhembas, gerak sigale-gale. Ragam gerak pada tarian tersebut memiliki ciri khas dan keunikan masing masing, hal ini dikembangkan sesuai dengan gaya dan kemampuan yang di miliki. Karya tari ini dibuat dalam bentuk penyajian karya tari bentuk dan type murni, dengan penari berjumlah dua puluh orang diantaranya, enam penari utama dan empat belas penari kelompok. Penari kelompok muncul pada pertengahan dan akhir pertunjukan. Musik pada karya ini, adalah kolaborasi antara musik tradisional Batak dengan musik modern yang diaransemen sehingga menjadi musik baru dalam media musik komputer. Dalam penggarapan karya ini, penata menggunakan Metode konstruksi menurut Jacqueline Smith dalam B. Suharto (1985), merupakan petunjuk dalam penyusunan karya tari. Jacqueline Smith menuturkan ada lima metode kontruksi yang diseskripsikan. Karya tari ini juga diperkuat dengan dua kostum yang berbeda pada bagian awal dan akhir pertunjukan sebagai konsep hiburan bagi mata penonton.
Bentuk Penyajian Tari Piring Gelas Di Sanggar Kupek Beghaes Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan Ayumi, Siska; Riyanti, Eva; Surherni; Syofia, Ninon; Maghfirah, Auliana Mukhti; Ariastuti, Idun
JURNAL ILMIAH NUSANTARA Vol. 2 No. 6 (2025): Jurnal Ilmiah Nusantara
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jinu.v2i5.6202

Abstract

Beghaes Studio, North Musi Rawas Regency, South Sumatra Province. The method used in this study is descriptive qualitative. The purpose of descriptive qualitative methods is to analyze situations or events as they exist, through observation, interviews, and documentation. This study utilizes the presentation form theory proposed by Y. Sumandio Hadi. The results indicate that the presentation form of the Piring Gelas dance is an innovation, based on the Piring Gelas dance, which was once a traditional dance and then transformed into a presentation form. In the Piring Gelas dance, each movement element not only functions aesthetically but also contains symbolic meaning related to the cultural values of the community.