Penelitian ini membahas bagaimana gangguan skizofrenia, khususnya gejala halusinasi dan delusi, dapat diekspresikan melalui karya tari kontemporer berjudul Bisikan Buku Usang. Karya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan empati terhadap penderita skizofrenia, yang seringkali dipandang sebagai fenomena sosial yang kompleks dan kurang dipahami. Melalui kombinasi gerak tari modern seperti Vouge, Wacking, Tutting, Krumping, dan Hip-Hop, karya ini menyajikan interpretasi artistik dari pengalaman mental dan emosional yang dialami oleh penderita skizofrenia. Proses penciptaan karya ini melibatkan eksplorasi intensif terhadap gerak tubuh yang mampu merepresentasikan kondisi psikis pengidap skizofrenia, terutama dalam menghadapi distorsi realitas. Musik dengan genre creepy dan tata pencahayaan yang dramatis digunakan untuk memperkuat suasana dan memperjelas ekspresi yang dihasilkan. Karya Bisikan Buku Usang tidak hanya berfungsi sebagai medium artistik, tetapi juga sebagai alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan kompleksitas kehidupan penderita skizofrenia kepada masyarakat luas. Dengan demikian, karya ini diharapkan dapat membuka wacana baru dalam memahami dan mendukung individu dengan gangguan mental melalui seni pertunjukan