Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Muhsin Muhsin; Zulfa Razi
Jurnal Peluang Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Peluang
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.196 KB) | DOI: 10.24815/jp.v6i2.12723

Abstract

Mathematical comprehension ability is a very important initial ability possessed by students in the learning process of mathematics, especially in understanding mathematics. One important goal in learning mathematics is that the material taught to students is not as memorization, but with understanding students can understand the concept of mathematical material. Mathematical understanding is one of the goals of every material delivered by the teacher, because the teacher is the student's guide to achieving the expected concept. Therefore, it is very important to develop and improve the ability of students' mathematical understanding in the process of learning mathematics. This study aims to examine the enhancement of the ability of mathematical understanding between students who obtain learning with a contextual approach and students who obtain conventional learning. This research is an experimental study using a pre-test post-test control group design. The population in this study were students of class VIII MTsN 4 Pidie, Aceh in the 2018/2019 school year. Through purposive sampling, two classes were chosen in parallel, namely class VIII1 as the experimental class and VIII2 as the control class. The instrument used to collect research data is a mathematical comprehension ability test. The statistical test used is the t-test to analyze the data for increasing the ability of mathematical understanding. The results of the study showed that the improvement of students' mathematical comprehension ability who obtained contextual approach learning was better than students who received conventional learning.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRADED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Muhsin Muhsin; Husna Husna
Jurnal Sains Riset Vol 11, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v11i2.484

Abstract

Communication ability is one of the goals of school mathematics learning, which is to directstudents to be able to communicate problems in mathematics to explain situations or problems.One effort that can be done by teachers is to use the Cooperative Integrated Reading andComposition (CIRC) learning model. The subjects of this study were students of class VIII SMPNegeri 1 Padang Tiji. The purpose of this research is to find out whether the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model can improve students' mathematicalcommunication skills. The population in this study was class VIII SMP Negeri 1 Padang Tiji,while the sample of this study was class VIII1 as the control class and class VIII3 as the experimental class. The sample of this study was selected using purposive sampling technique.Data collection methods used pre-test and post-test. Data analysis used the difference test of twomeans. The results showed that learning Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)can improve students' mathematical communication skills. This is indicated by the calculation ofthe difference in the two averages obtained by the value of Asymp. Sig (1-tailed) 0.001 (0.05)then H0 is rejected, so H1 is accepted.
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran Model Reciprocal Teaching Muhsin Muhsin
Jurnal Sains Riset Vol 7, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2094.013 KB) | DOI: 10.47647/jsr.v7i3.20

Abstract

Kemampuan penalaran matematis siswa SMP masih rendah, hal ini merupakan salah satu masalah utama dalam pendidikan matematika. Oleh karena itu perlu adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa, salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan ini adalah pembelajaran model reciprocal teaching. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model reciprocal teaching dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan suatu kuasi eksperimen dengan desain penelitian pre-test post-test control group design. Populasi adalah seluruh siswa kelas VII MTsN Beureunuen dengan mengambil sampel dua kelas (kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model reciprocal teaching dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional) melalui teknik purposive sampling dari lima kelas paralel yang tersedia. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tes kemampuan penalaran matematis. Untuk melihat adanya perbedaan peningkatan kemampuan siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol digunakan uji-t dengan taraf signifikan 0,05 setelah prasyarat pengujian terpenuhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model reciprocal teaching lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata kunci: Pembelajaran dengan model reciprocal teaching, kemampuan penalaran matematis
MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Muhsin Muhsin; T Arif Munandar
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 7, No 2, Oktober (2020)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1499.444 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v7i2.821

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa. Melalui kemampuan berpikir kritis siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya baik secara lisan maupun tulisan, disamping renegosiasi respon antar siswa akan dapat terjadi dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya berpikir kritis dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika yang telah dipelajari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran Group Investigation. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test post-test control group design. Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Delima dengan penarikan sampel menggunakan purposive sampling, maka terpilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Terpilihnya kedua kelas tersebut karena kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan matematika yang sama disamping itu kedua kelas tersebut diajarkan oleh guru matematika yang sama sehingga memudahkan peneliti dalam berkoordinasi. Instrumen yang digunakan adalah tes melalui pretest dan postest. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 16.0. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa p-value = 0,001, karena p-value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hasil penelitian yang diperoleh adalah model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Muhsin; Zulfa Razi
Jurnal Numeracy Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.428 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v6i1.441

Abstract

Mathematical communication skills are very important abilities possessed by students in the process of learning mathematics, especially in understanding mathematics. One important goal in mathematics learning is that students are able to provide arguments for their answers and provide responses to answers given by others, and what is being learned becomes more meaningful to them. Mathematical communication is essential from teaching, learning and acsess mathematics, we will need communication if we want to reach in full the purpose such as understanding. Therefore, it is very important to develop and improve students' mathematical communication skills in the learning process of mathematics. This study aims to examine the improvement of mathematical communication skills between students who get learning with contextual approaches and students who get conventional learning. This research is an experimental study using a pre-test post-test control group design. The population in this study were eighth grade students of MTsN 4 Pidie, Aceh in the 2018/2019 academic year. Through Purposive Sampling, two parallel classes were chosen, namely class VIII1 as the experimental class and VIII2 as the control class. The instrument used to collect research data is a test of mathematical communication skills. The statistical test used t test to analyze data on increasing mathematical communication skills. The results of the studyshowed that the improvement of mathematical communication skills of students who obtained learning with contextual approaches was better than students who obtained conventional learning. Abstrak Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran matematika khususnya dalam memahami matematika. Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika bahwa siswa mampu memberikan argumen atas jawabannya serta memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan oleh orang lain, serta apa yang sedang dipelajari menjadi lebih bermakna baginya. Komunikasi matematis merupakan hal esensial dari mengajar, belajar dan meng-acsess matematika, kita akan memerlukan komunikasi jika hendak meraih secara penuh tujuan seperti memahamai. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam proses pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatkan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN 4 Pidie, Aceh pada tahun pelajaran 2018/2019. Melalui Purposive Sampling dipilihlah dua kelas secara paralel yaitu kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan VIII2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa tes kemampuan komunikasi matematis. Uji statistik yang digunakan adalah ­uji-t untuk menganalisis data peningkatan kemampuan komunikasi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Pendekatan Kontekstual
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Muhsin; Taufiq
Jurnal Numeracy Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.961 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v6i2.486

Abstract

Problem Solving is an essential thing in learning mathematics because, students become skilled at selecting relevant information, then analyzing it and finally examining the results. In addition, problem solving aims to enable students to be able to identify the elements that are known, asked and adequacy of the elements needed, formulate problems from everyday situations in mathematics, implement strategies to solve various problems in the field of mathematics or outside the field of mathematics, explain or interpret the results according to the original problem, and use mathematics meaningfully. Therefore, it is very important to develop and improve students' mathematical problem solving abilities in the mathematics learning process. This study aims to examine the improvement of mathematical problem solving skills between students who get learning with problem based learning and students who get conventional learning. This research is an experimental study using a pre-test post-test control group design. The population in this study were students of class X MAN 2 Pidie, Aceh in the 2019/2020 school year. Through Purposive Sampling, two classes are chosen in parallel, class X1 as the experimental class and X2 as the control class. The instrument used to collect research data was a mathematical problem-solving ability test. The statistical test used is the t-test to analyze data on the improvement of mathematical problem solving abilities. The results showed that increasing the mathematical problem-solving ability of students who obtained problem-based learning was better than students who obtained conventional learning. Abstrak Pemecahan Masalah merupakan suatu hal yang sangat esensial di dalam pembelajaran matematika sebab, siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan, kemudian menganalisanya dan akhirnya meneliti hasilnya. Di samping itu pemecahan masalah bertujuan agar siswa diharapkan mampu mengindentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan serta kecukupan unsur yang diperlukan, merumuskan masalah dari situasi sehari-hari dalam matematika, menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam bidang matematika atau diluar bidang matematika, menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal, dan menggunakan matematika secara bermakna. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam proses pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Pidie, Aceh pada tahun pelajaran 2019/2020. Melalui Purposive Sampling dipilihlah dua kelas secara paralel yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan X2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Uji statistik yang digunakan adalah ­uji-t untuk menganalisis data peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Pembelajaran Berbasis Masalah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATIC PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Muhsin Muhsin; Husna Husna; Putri Raisah
Jurnal Numeracy Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.664 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v7i1.1023

Abstract

Mathematical learning activities are mostly carried out independently with limited guidance from the teacher. This raises the consequences of the demands for student independence in learning. Independence of student learning in the learning process will affect student learning outcomes, students who are independent in learning will enjoy working on problems independently. In fact, not all students have a sense of awareness to be independent in learning, sometimes even during the learning process, students often feel bored and lazy. This may be caused due to the lack of approaches and learning models used by educators. One solution to improve student learning independence through the Missouri Mathematics Project (MMP) learning model. The purpose of this study was to determine the increase in students' learning independence. The population in this study were all eighth grade students of Junior High School 4 Sakti. Sampling using Purposive Sampling class VIII1 was selected as an experimental class and class VIII3 as a control class. The instruments used in the form of an initial test (pretest) and final test (posttest) and a questionnaire of student learning independence. Data processing was performed using SPSS 16.0 using t-test statistics, namely independent sample T-test at a significant level of 0.05. From the results of data processing it is obtained that p-value = 0.001, because p-value <0.05 then H0 is rejected H1 is accepted. Thus it can be concluded that the application of the Missouri Mathematics project (MMP) learning model can improve the learning independence of eighth grade students of Junior High School 4 Sakti. Abstrak Kegiatan pembelajaran matematika sebagian besar dilakukan secara mandiri dengan bimbingan terbatas dari guru. Hal ini memunculkan konsekuensi adanya tuntutan kemandirian siswa dalam belajar. Kemandirian belajar siswa dalam proses belajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa, siswa yang mandiri dalam pembelajaran akan senang mengerjakan soal secara mandiri. Pada kenyataannya tidak semua siswa memiliki rasa kesadaran untuk mandiri dalam belajar, bahkan kadang saat proses belajar berlangsung, siswa sering merasa bosan dan malas. Hal ini mungkin di sebabkan karena minimnya pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Salah satu solusi untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui model pembelajaan Missouri Mathematics Project (MMP). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajara siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sakti. Penarikan sampel menggunakan Purposive Sampling maka terpilih kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 menggunakan statistik uji-t yaitu independent sampel T-test pada taraf signifikan 0,05. Dari hasil pengolahan data maka diperoleh bahwa p-value=0,001, karena p-value < 0.05 maka H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics project (MMP) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sakti. Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Missouri Mathematics Project
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDAR DUA Hery Saputra; Muhsin Muhsin
Jurnal Real Riset Vol 4, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Dua melalui penerapan model pembelajaran talking stick. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposif sampling. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini diambil dari sebagian populasi yaitu kelas VII-5 dan kelas VII-6. Kelas VII-5sebanyak 32 siswa dijadikan sebagai kelas eksperimen proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran talking stick, sedangkan kelas VII-6 sebanyak 32 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitungttabel  yaitu 3,491,99, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Talking Stick lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi segitiga dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Dua.Kata kunci:        Kemampuan komunikasi matematis, materi segitiga, model pembelajaran Talking Stick
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Zulfikar Zulfikar; Khairul Ismi; Muhsin Muhsin; Mirunnisa Mirunnisa; Zulfa Razi
COVIT (Community Service of Health) Vol. 2 No. 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v2i2.10768

Abstract

Mathematics is one of the subjects taught in elementary schools in the 2013 curriculum as well as in the Freedom to Learn curriculum which is summarized in Thematic. Mathematics is an abstract object that makes mathematics difficult for some elementary school students to understand. the use of teaching aids as a medium for learning mathematics is expected to help improve students' understanding of mathematical concepts. Therefore, it is very appropriate that lecturers from several universities in Aceh feel compelled to accompany these teachers in seminars on the Utilization of Mathematical Learning Media. This activity aims to increase the capacity of teachers in using mathematics learning media, especially visual aids. The method used is the seminar lecture method. The results of this activity indicate that there is an increase in the knowledge and skills of SD Negeri Pertiwi, and Lambarot teachers in compiling the use of mathematics learning media. Keywords: Media, instructional Media, Media Utilization, Mathematics Learning
Pembelajaran O2EMQ untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Muhsin; Zulfa Razi; Hayatun Nufus
Amalgamasi: Journal of Mathematics and Applications Vol. 1 No. 1 (2022): Amalgamasi: Journal of Mathematics and Applications
Publisher : Universitas Pasifik Morotai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55098/amalgamasi.v1.i1.pp44-53

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kegiatan yang melibatkan tingkat kognitif hirarki dari taksonomi bloom. Kemampuan berikir tingkat tinggi juga dapat dimaknai sebagai kemampuan proses berpikir kompleks yang mencangkup mengurai materi, mengkritisi serta menciptakan solusi pada pemecahan masalah. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa siswa mengalami kendala dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, hal ini disebabkan karena kurang kompitebelnya dengan penggunaan strategi pembelajaran. Situasi pembelajaran masih Teacher Learning dan Belum Student Center Learning. Keadaan seperti ini menyebabkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menjadi rendah. Salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran O2EMQ. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa melalui pembelajaran O2EMQ. Penelitian ini merupakan suatu kuasi eksperimen dengan desain penelitian pre-test post-test control group design. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Delima Kab.Pidie. Sampel dalam penelitian ini, kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu melalui pretest dan postest. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 16.0. Data dianalisis dengan uji-t berbantuan software statistik pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan metode O2EMQ dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa ini terbukti dengan hasil uji perbedaan rata-rata N-Gain sebesar Sig.(1-tailed) = 0,0115 < a=0.05