p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PRISMA
Zuliyanti, Putri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Contextual Teaching Learning (CTL) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Zuliyanti, Putri; Pujiastuti, Heni
PRISMA Vol 9, No 1 (2020): PRISMA Volume 9, No 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v9i1.899

Abstract

Pemecahan masalah merupakan landasan dalam pembelajaran matematika, tanpa kemampuan pemecahan masalah pada diri peserta didik maka kegunaan dan kekuatan ide-ide matematika, pengetauan, dan keterampilannya  sangat terbatas. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti terkait pengaruh model Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Kramatwatu Tahun Pelajaran 2019/2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Quasi Eksperimen dan lebih dikhususkan kepada eksperimen semu dengan desain kelompok Pretest - Posttest Control Grup Desaign. Populasi penelitian yaitu pesert didik di SMPN 1 Kramatwatu, sedangkan subjek penelitian ini adalah 54 peserta didik yang terdiri dari 27 peserta didik kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan 27 peserta didik kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini berarti Ho di tolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan pendekatan CTL pada materi SPLDV lebih baik dibandingkan dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada kelas kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional pada materi SPLDV. Kata Kunci : Matematika, Pemecahan masalah, Contextual Teaching and Learning (CTL).
Systematic Literatur Review: Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Zuliyanti, Putri; Novaliyosi, Novaliyosi
PRISMA Vol 12, No 2 (2023): PRISMA
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v12i2.3242

Abstract

Motivasi belajar sangat berpengaruh dalam peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis. Selain itu dengan motivasi belajar yang dimiliki peserta didik juga akan membuat pemahaman konsep matematisnya baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur review terkait dengan kemampuan pemahaman konsep matematis yang ditinjau dari motivasi belajar matematika peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SLR (Systematic Literature Review). Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi atau menelaah semua artikel yang memiliki topik penelitian yang sama pada penelitian ini. Artikel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 14 artikel jurnal nasional yang diperoleh dari google scholar dan Sinta. Teknik analaisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik meta-sintesis yang bertujuan untuk menyimpulkan banyak informasi dari artikel yang didapat sehingga memiliki analisis yang baik.Sehingga dari artikel-artikel tersebut didapatkan hasil bahwa motivasi belajar matematika mempunyai peranan penting terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar matematika yang rendah akan berdampak pada pemahaman konsep matematisnya sehingga hal ini membuat hasil belajar yang didapat kurang maksimal. Rendahnya pemahaman konsep matematis peserta didik disebabkan karena kebiasaan mereka yang hanya menghafal rumusnya saja sehingga mudah lupa dengan materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya. Selain itu disebabkan juga karena peserta didik masih kebingungan ketika menyelesaikan soal yang berbeda dari contoh guru.