Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Pengaruh Kelembaban dan Kepadatan Hunian terhadap Angka Kuman Udara dan Dinding di Ruang HCU Cempaka RSUD Dr. Moewardi Wiradhika, Satria; Haryanto, H
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2023: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memberikan pendidikan kuratif atau preventif kesehatan kepada masyarakat dan lingkungan setempat merupakan misi dari organisasi yang dikenal dengan nama Rumah Sakit. Selain itu, rumah sakit berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan yang memberikan bantuan medis untuk semua jenis penyakit, termasuk meningitis. Infeksi nosokomial adalah penyakit yang menyebar melalui penularan patogen dari lingkungan rumah sakit. Fokus kajian ini adalah pada pengaruh kelembaban dan kepadatan hunian terhadap angka kuman udara dan dinding di ruang High Care Unit (HCU) Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Analisis Data Sekunder (ADS) yang didapat dari laporan bulanan Instalasi Sanitasi RSUD Dr. Moewardi. Dari uji pengolahan data diperoleh hasil yaitu masing – masing variabel kelembaban dan kepadatan hunian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil angka kuman udara dan dinding.
Pengaruh Penambahan Kitosan dan Sorbitol pada Pembuatan Film Bioplastik dari Biji Alpukat terhadap Karakteristik Bioplastik Handayani, Jenny; Haryanto, H
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Mahasiswa Student Paper
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dihindari, plastik sintetik sendiri menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan hidup, untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan mensintesis plastik dari bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan atau biasa disebut bioplastik. Dalam penelitian ini bahan yang akan digunakan adalah tepung pati, kitosan, dan sorbitol. Tepung pati yang digunakan berasal dari limbah biji buah alpukat. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap 2 faktor yakni, 3 variasi massa kitosan yaitu 0,5; 1; 1,5 gram dan 3 variasi volume sorbitol yaitu 1,5; 2; 2,5 mL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kitosan dan sorbitol terhadap karakteristik bioplastik yakni nilai kuat tarik, elongasi, dan degradasi plastik. berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa penambahan kitosan dan sorbitol berpengaruh terhadap karakteristik plastik. Dengan hasil uji kualitas kuat tarik terbaik pada plastik dengan komposisi massa kitosan 1,5 gram dan sorbitol 1,5 mL sebesar 1,55 Mpa. persentase elongasi terbaik pada plastik dengan komposisi kitosan 0,5 gram dan Sorbitol 2,5 mL yakni sebesar 3,38%. Dan kemapuan biodegradasi terbaik pada plastik dengan komposisi kitosan 0,5 gram dan sorbitol 25 mL yakni selama 6 hari.
Pengaruh Penambahan Kitosan dan Gliserol Terhadap Karakteristik Film Bioplastik dari Pati Biji Nangka Ermawati, Umi; Haryanto, H
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Mahasiswa Student Paper
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastic is one of important thing in daily life. The problems of conventional plastics are taking decades to degrade in nature and are produced by non-renewable sources like petroleum, coal and natural gas. Bioplastics have potential to reduce the problems of plastic waste because of the environmental friendly properties. Bioplastics are biodegradable plastic that made of renewable biomass such as starch, lignin, cellulose. Jackfruit seeds contain starch that can be used as the main ingredient of bioplastics with the addition of chitosan and glycerol to improve the mechanical properties of bioplastics. The aim of this research to obtain the effect of adding chitosan and glycerol in the making of jackfruit seed starch bioplastic films viewed from several parameters. Bioplastic was synthesized by dissolving jackfruit seed starch mixed with chitosan mass variation (1 g, 1.5 g, 2 g) and glycerol volume (15%, 35%, 55% (w / w) starch) at temperature of 70oC for 1 hour. Bioplastic sheets are tested for tensile strength, elongation at break (elongation) and biodegradation ability. The results showed that chitosan and glycerol gave an impact to mechanical properties and biodegradability. The best results of tensile strength on the addition of chitosan 1 gr and glycerol 15% (w / w starch) amounted to 9.12 MPa, the best %elongation in the addition of chitosan 1 gr and glycerol 55% (w / w starch) was 3.121% and the fastest degradation time on the addition of 1 gram chitosan and 15% (w / w starch) glycerol for 4 days.
Increasing Knowledge Through Socialization of the Use of Pineapple Peel Waste as an Ingredient for Making "SANAS" Dish Washing Soap in Mendelem Village, Belik District, Pemalang Regency: Peningkatan Pengetahuan Melalui Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas sebagai Bahan Pembuatan Sabun Cuci Piring "SANAS" di Desa Mendelem Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Saputri, Frieska Rahma Ardi; Janah, Miftahul; Rahayu, Runtika Yuliana; Aji, Hori Purnomo; Apriani, Ria; Haryanto, H; Fauzan, Akhmad
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 18th University Research Colloquium 2023: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya limbah nanas seperti halnya kulit nanas tidak termanfaatkan dengan baik dan dianggap sebagai sampah yang seharusnya dibuang. Padahal kulit nanas mengandung senyawa yang berpotensi sebagai anti bakteri. Salah satu pemanfaatan limbah kulit nanas adalah sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun cuci piring. Sabun cuci piring yang dihasilkan dari olahan limbah kulit nanas dan irisan buah nanas memiliki aroma yang segar dan daya cuci yang baik serta lembut ditangan. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kabupaten Pemalang Desa Mendelem khususnya dusun Kemesu dalam memanfaatkan limbah kulit nanas yang banyak dibuang atau tidak dimanfaatkan di Desa ini dimana nanas menjadi salah satu andalan produk pertanian yang di hasilkan dari Pemalang. Dengan adanya sosialisasi cara pembuatan sabun cuci piring ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan limbah nanas menjadi produk yang lebih bermanfaat dan lebih lanjut ibu-ibu rumah tangga Desa Mendelem dapat membuat sendiri sabun cuci piring untuk keperluan sendiri maupun untuk diperjualbelikan.
Clean Water Distribution Efforts to Overcome Water Scarcity in Belik Village, Pemalang: Upaya Pendistribusian Air Bersih untuk Mengatasi Kelangkaan Air di Desa Belik, Pemalang Fathimah, Azzah; Marlinna, Dhui Ayu Tri; Junior, Diansis Chandra; Indra, Fatiha Unique Puspa; Hidayat, Kurniawan Ibnu; Febiola, Meralda Priliandari; Abdawiyah, Mutiara Jati; Perdana, Rizal Fikri; Amarudin, Rochmi Banu; Haryanto, H
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 18th University Research Colloquium 2023: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kelangkaan air yang terjadi di dukuh Gondang dan dusun Tengah desa Belik Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pendistribusian air bersih adalah upaya untuk mengatasi kelangkaan air bersih di desa Belik pada saat musim kemarau kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk keperluan konsumsi dan sehari-hari. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat, pemerintahan, dan pihak yang terkait juga termasuk warga dukuh Gondang dan dusun Tengah yang menjadi target utama sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini sebanyak 150 KK. Metode yang digunakan dibagi menjadi empat tahapan meliputi observasi, identifikasi, perencanaan, dan pelaksanaan. Hasil akhirnya pendistribusian air membagikan 20.000 liter air bersih di lima titik pada desa terdampak kemarau panjang. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini dapat memberikan bantuan upaya dalam mengatasi kelangkaan air bersih di desa Belik yang positif kepada masyarakat untuk keperluan sehari-hari.
Community Service Through Training Activities for Making Liquid Organic Fertilizer Using Pineapple Peel Waste: Pengabdian Masyarakat Melalui Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Memanfaatkan Limbah Kulit Nanas Rajuna, Salsa Bila; Gunawan, Hendra; Yasmin, Nora Zaharani; Wandani, Eri Dwi; Qomara, Evan Primus; Ramadhani, Reninta Firda; Haryanto, H; Miftahuddin, Agung
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 18th University Research Colloquium 2023: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia pertanian dan perkebunan, pupuk menjadi salah satu hal yang amat dibutuhkan demi menunjang kesuburan tanaman serta sebagai pencegahan dari hama. Ada beberapa jenis pupuk yang tersebar di Indonesia. Biasanya, para petani lebih memilih untuk menggunakan pupuk anorganik dikarenakan penggunaan dan pembuatannnya yang mudah serta tidak memerlukan waktu lama. Namun, penggunaan pupuk anorganik dengan takaran yang berlebihan juga jangka waktu yang panjang akan berdampak buruk pada tanaman. Di Desa Gombong, Pemalang, ada beberapa permasalahan terkait dengan pupuk. Minimnya subsidi pupuk organik, terpaksa membuat para petani menggunakan pupuk campuran (organik dan anorganik) untuk menjaga tanaman agar terbebas dari serangan hama. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan kelompok tani dalam pembuatan pupuk degan mengggunakan limbah organik. Maka dari itu, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto berinisiatif untuk memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dengan berbahan dasar limbah organik (kulit nanas, tempe, dan nasi berjamur). Adanya pelatihan ini dapat menghasilkan inovasi berupa pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan oleh para petani dalam proses berkebun/bertani, mengatasi permasalahan hama, serta sebagai alternatif untuk menyuburkan tanaman.
Pengaruh Waktu Maserasi dan Konsentrasi Pelarut pada Proses Perendaman Daun Ketapang (Terminalia Catappa Linn) terhadap Pewarnaan Kain Fendy, Tyan Prasetyo; Haryanto, H
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2021: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.138 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal dalam pengembangan sumber daya manusia, salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang diolah menjadi zat pewarna alami tekstil. Bahan pewarna tekstil alami adalah daun ketapang (Terminalia Catappa Linn). Penggunaan bahan alami bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pewarnaan tekstil. Artikel ini memuat hasil penelitian mengenai pengaruh konsentrasi zat warna daun ketapang pada proses meserasi terhadap kualitas warna yang dihasilkan dan mengetahui konsentrasi pelarut yang ideal pada proses maserasi agar mendapatkan hasil yang optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah maserasi, maserasi merupakan metode yang sangat sederhana untuk mendapatkan zat pewarna dengan variasi waktu maserasi 2, 4, 6, 8, 10 hari. Acuan yang digunakan dalam pewarnaan ini adalah banyaknya kadar tanin yang terkandung dalam bahan tersebut. Pada penelitian ini menggunakan daun ketapang segar sebagai bahan, dan menggunakan variasi pelarut etanol 90%, 80%, 70%, 60%, 50%. Uji kadar tanin dilakukan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 400-450 nm. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa semakin lama waktu ekstraksi maka semakin tinggi kandungan tanin yang dihasilkan, Uji kadar tanin tertinggi pada konsentrasi pelarut etanol 90% dan rentang waktu maserasi terbaik adalah hari ke-6 sampai ke-8 tergantung konsentrasi pelarut yang digunakan.
The Cultivation of Civil Values through Thematic-Based Science Practices in Low Grade Elementary Schools Supriyanto, Djoko Hari; Haryanto, H
Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science 2023: Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Learning is a conscious effort to get change behavior overall, both aspects cognitive, affective and psychomotor. So far in in practice, the learning process at school it seems more likely to emphasize on achievement aspect changes cognitive. Whereas affective abilities are still lacking attention. In learning, affective abilities relate to ethical values. The values of character must be instilled and received serious concern from parties involved in education. Science lessons, which so far have been considered far from affective aspects, can also be used to instill moral values, namely by carrying out practicums. The science practicum applied so far is more likely to be carried out with a conceptual approach, so that if applied it will make learning fragmented. While students who are at elementary school low class still see everything as one wholeness (holistic) so that thematic learning is used in the lower grades of elementary school. For this reason, a design for science practicum in low grade elementary schools is needed which can be applied through thematic learning. From the description above so the purpose of this research is to know practical application of IPA based thematically to embed moral values to low grade elementary school students. This activity is carried out January to March 2023 at Tambakromo 2 public elementary school, Padas District, Ngawi Regency. The subjects in this study were all class students, totaling 24 students. Data collection was carried out by observation and test techniques. which method used in this research is Classroom Action Research or Action Research Class with two cycles. From the implementation of cycle I activities and II it can be seen that an increase in cognitive and psychomotor values. The affective ability of students also increased, which was marked by an increase in the percentage for good and very good criteria. Meanwhile, for the criteria of sufficient, less, and bad, there was a decrease. This increase in students' affective abilities also shows an increase in students' moral values. From research implementation class action It can be concluded that the application of thematic-based science practicum is able to instill values manners on elementary school students low class.
Integrating Local Culture into STEM-Based Learning in Asean Elementary Schools: A Literature Review Nurhairani, N; Sugito, S; Suyanta, S; Haryanto, H
Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science 2024: Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines the implementation of Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) learning in several ASEAN countries, such as Singapore, Malaysia, Indonesia, and Thailand. This article uses an integrative literature review method to explore how culture in Southeast Asia (ASEAN) countries contributes to STEM learning in primary schools. Data were analyzed from journals and research relevant to the theme. The literature review indicates that STEM implementation in ASEAN countries has significant differences, influenced by government policies, culture, and language. While some countries, such as Singapore, show substantial progress in integrating STEM into the curriculum, implementation at the primary school level still lags behind in most ASEAN regions. This article emphasizes the importance of cultural integration in STEM learning design to create more engaging, relevant, and meaningful learning experiences for students. This integration involves understanding the context, utilizing local cultural resources, and developing learning materials tailored to students' needs and interests. Developing a cultural analysis framework in STEM approaches for primary school is a crucial step to achieve this. The research concludes that culturally responsive STEM approaches can potentially increase students' motivation, engagement, and understanding of STEM concepts while preparing them for future global challenges. Cultural integration in STEM will create a more inclusive and relevant education system for all students while supporting participation and collaboration in building a broader perspective.