ABSTRACT The survey results conducted by the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) of the Republic of Indonesia show that around 80% of school children consume snacks in the school environment, either from vendors or in the school canteen, with 60.3% of students choosing not-so-good food, while 57.5% have a negative attitude towards snack foods. Although consuming unhealthy food has adverse effects on health, adolescents often continue these habits due to lifestyle influences and globalization. As much as 70% of students or 7 out of 10 students at SMPN 5 Panca Rijang choose their food by considering peer influence, family habits, and food accessibility based on initial observation results. This study aims to determine the relationship between peers, family, food accessibility, media influence, and socioeconomic status on snack selection behavior at SMPN 5 Panca Rijang. The research method uses a quantitative approach with a total sampling technique and data collection through questionnaires or interviews with univariate and bivariate (chi-square) data analysis. The results of the study show a relationship between peer influence and student snack selection behavior with a p-value of 0.010 <0.05, which is smaller than the established significance level, while the other 3 factors, namely family (p-value 0.446), food accessibility (p-value 0.659), and media influence (p-value 0.161), with a p-value >0.05 indicate no relationship as the p-value is greater than the established significance level. Keywords: Environmental Factors, Meal Selection Behavior  ABSTRAK Hasil survei yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 80% anak sekolah mengonsumsi jajanan di lingkungan sekolah, baik dari pedagang yang berjualan maupun di kantin sekolah, sebanyak 60,3% siswa memilih makanan yang kurang baik, sementara 57,5% memiliki sikap negatif terhadap makanan jajanan. Meskipun mengonsumsi makanan tidak sehat berdampak buruk bagi kesehatan, remaja sering kali tetap melanjutkan kebiasaan tersebut akibat pengaruh gaya hidup dan globalisasi. Sebanyak 70% siswa atau 7 dari 10 siswa di SMPN 5 Panca Rijang memilih makanan mereka dengan mempertimbangkan pengaruh teman sebaya, kebiasaan keluarga, dan aksesibilitas makanan data ini berdasarkan hasil observasi awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara teman sebaya, keluarga, aksesibilitas makanan, pengaruh media, dan status sosial ekonomi terhadap perilaku pemilihan jajanan di SMPN 5 Panca Rijang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel total sampling serta pengumpulan data melalui kuesioner atau wawancara dengan analisis data secara univariat dan bivariat (chi square). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan teman sebaya dengan perilaku pemilihan jajanan siswa nilai p-value  0,010  <0,05 lebih kecil dari batas signifikansi yang ditetapkan, sedangakan 3 faktor lain yaitu keluarga(p-value 0.446) aksesibilitas makanan(p-value 0.659), dan pengaruh media(p-value 0.161) . Nilai p-value >  0,05 menunjukkan tidak ada hubungan nilai p-value lebih besar dari batas signifikansi yang ditetapkan. Kata Kunci: Faktor Lingkungan, Perilaku Pemilihan Makan