Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT (SCABIES) DI PONDOK PESANTREN PUTRA DARUL ULUM WADDAH’WAH Ihsan, Muhammad; Suhelmi, Reni; Hansen, Hansen
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.3224

Abstract

Latar Belakang : Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit kutu yang dapat terowongan di dalam kulit. Akibatnya, hal itu dapat menyebabkan gatal-gatal. Scabies adalah gatal, disebut juga dengan langit-lebah, pamaan gatal, tujuh tahun gatal, dan di Indonesia hal ini juga dikenal sebagai juga dikenal sebagai kudis, gudik, atau buduk. Metode : Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian penyakit scabies pada santri di pondok pesantren. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah, dengan sampel adalah santri putra yang ada di pondok. Jumlah sampel pada penelitain ini adalah 66 santri dengan menggunakan total sampling. Hasil : Berdasarkan analisis Uji Fisher’s Exact Test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies dengan nilai p = 0,673 (p > 0,05).  Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies dengan nilai p = 0,688 (p > 0,05) . Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies dengan nilai p = 0,486 (p > 0,05). Kesimpulan : Dari hasil uji Chi-Suare tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan penyakit scabies.Kata Kunci : Penyakit Scabies, Pengetahuan, Sikap, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
Health Risks of Exposure to Cadmium in Tila Fish in The Community of Kerta Buana Village, Kutai Kartanegara District Suhelmi, Reni; Hansen, Hansen; Putri Nurislam, Ramadhani
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Vol 20 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 20 No. 2, Juli 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkl.v20i2.690

Abstract

The presence of heavy metal cadmium in ex-mining ponds results from coal excavation and refining activities. Ex-mining ponds are used by the community for fishing and fish farming, the community uses ex-mining ponds. Communities often consume fish without fully understanding its quality and the potential health risks it poses. As a result, it is necessary to conduct community research on environmental health risk analysis (EHRA) as a first step to estimating or predicting health risks. The research was conducted for one month, from June to July 2022. Data collection was carried out using questionnaires, food models, and anthropometric measurements. Fish samples were collected from five different locations in ex-mining ponds, while human samples were taken from 20 respondents. The analysis of cadmium concentration in fish was done using the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method. The study's results showed that the highest number of samples was about 0.0006 mg/kg of cadmium, while all of the respondents had a risk level value (RQ) of less than 1. This indicates that none of the respondents faced any health risks. It is recommended that people know and pay more attention to the types and sources of fish produced.
Level of Knowledge and Hygiene Practices of Food Handlers and Escherichia Coli Contamination of Food in “B” Catering Nurhasanah, Siti Fadilla; Suhelmi, Reni; Isworo, Yanie
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Vol 21 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 21 No. 2, Juli 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkl.v21i2.862

Abstract

A food handler is a person who performs food processing activities, ranging from raw materials to food served. Knowledge of food hygiene and the attitude of food stewards will certainly influence sanitary hygiene practices, especially when processing food, resulting in foods not contaminated by physical, chemical, or biological substances. The study aimed to determine the level of knowledge and hygiene practices among food stewards and the presence of Escherichia coli in the food at “B” Catering in Samarinda City. The research method was quantitative with a descriptive approach, a total sampling technique for food handler samples, and then, for food samples, the menu of interest was selected. Results The knowledge level of food stewards was 83.3%, comparable to 13.3%, while less than 3.3% possessed this level of knowledge. Food inspectors who practiced good hygiene accounted for 66.7%, those who practiced sufficient hygiene accounted for 30.0%, and those who practiced less hygiene accounted for 3.3%. Additionally, laboratory tests revealed that food samples in the excellent quality category, with a 0 CFU/gr value, were not contaminated with Escherichia coli. The conclusion of the knowledge level overview, the hygiene practices of food handlers, and the contamination of food by Escherichia coli all yielded positive results.
Hubungan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) orang tua dengan kejadian stunting di Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda Dhefiana, Tika; Suhelmi, Reni; Hansen, Hansen
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i1.1484

Abstract

 Stunting, a crucial issue in Indonesia, reported that the prevalence was still significantly higher at 23,4% in 2021. Regionally, 403 children were stunted in Samarinda city, while 87 stunting were reported in Juanda health center in 2021. One of the indirect causes of stunting is environmental factors such as water and sanitation (clean and healthy behavior) that influence the nutrient intake of children. This study aimed to analyze the relationship between mothers' knowledge, attitude, and behavior about clean and healthy behavior with stunting in children under five in the Air Hitam sub-district. This research was analytically descriptive with a cross-sectional approach. Samples were collected from 50 mothers who have children under five years old. This was conducted in May 2022 through a direct interview using a questionnaire and anthropometric measures. The results showed that 22% of respondents were stunted, and there was a relationship between the level of mothers' knowledge and behavior with stunted children ((p-value = 0,030 dan 0,017). It is recommended to give more care, attention, and implementation of clean and healthy behavior at the family level as the first step to preventing nutritional problems.   Abstrak: Stunting merupakan masalah gizi nasional dengan pravelensi kejadian cukup tinggi setiap tahun yang tercatat 23,4% pada tahun 2021. Secara regional, terdapat 403 balita tercatat stunting di Kota Samarinda sedangkan 87 balita stunting dilaporkan pada Puskesmas Juanda tahun 2021. Salah satu penyebab tidak langsung stunting adalah faktor lingkungan melalui perilaku hidup bersih dan sehat yang secara signifikan memengaruhi pola asupan gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita dalam implementasi PHBS dengan kejadian stunting pada balita berusia 24 hingga 59 bulan di Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda. Populasi yang ditetapkan pada penelitian ini ialah ibu yang mempunyai balita berusia 24 hingga 59 bulan di Posyandu Srikaya dan Posyandu Al-Azhar. Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dengan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2022 melalui wawancara langsung responden menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri pada balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 22% balita mengalami stunting, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan penerapan PHBS ibu dengan kejadian stunting (p-value = 0,030 dan 0,017). Diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan dapat menerapkan PHBS di lingkungan mereka sebagai langkah awal pencegahan stunting.
Analisis risiko pajanan timbal dari ikan nila di bekas tambang pada pemancing, Kerta Buana Nurhayati, Ade; Suhelmi, Reni; Daramusseng, Andi
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i2.1771

Abstract

Logam berat timbal (Pb) berkontribusi terhadap timbulnya masalah lingkungan dan kesehatan. Adanya kandungan timbal di ikan dari kolam bekas galian tambang. Dimana jika  di konsumsi  berlebihan akan memberikan gangguan kesehatan terutama pemancing di sekitar kolam ikan bekas galian tambang  batubara. Penelitian ini  bertujuan utuk mengetahui risiko kesehatan jangka panjang logam berat timbal (Pb) pada pemancing yang mengonsumsi ikan Nila dari kolam bekas galian tambang di Desa Kerta Buana, Kutai Kartanegara.  Metode penelitian ini dilakukan dengan observsinal analitik dan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Populasi dan sampel dibagi dalam kelompok populasi lingkngan dan manusia. Sampel lingkungan diambil 6 sampel ikan nila pada enam titik lokasi berbeda, sedangkan sampel  pemancing sebesar 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2022 dengan menggunakan kuesioner dan food model untuk mengetahui berapa gr ikan yang di konsumsi dalam kurun waktu per tahun. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan logam berat timbal (Pb) pada ke enam sampel ikan  nila didapatkan sebesar <0,0295 mg/kg dan terdapat 16 responden dengan nilai RQ?1 artinya tidak beresiko terkena gangguan kesehatan dan 14 responden dengan nilai RQ>1 artinya responden mempunyai risiko terkena gangguan kesehatan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT (SCABIES) DI PONDOK PESANTREN PUTRA DARUL ULUM WADDAH’WAH Ihsan, Muhammad; Suhelmi, Reni; Hansen, Hansen
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.441

Abstract

Latar Belakang : Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit kutu yang dapat terowongan di dalam kulit. Akibatnya, hal itu dapat menyebabkan gatal-gatal. Scabies adalah gatal, disebut juga dengan langit-lebah, pamaan gatal, tujuh tahun gatal, dan di Indonesia hal ini juga dikenal sebagai juga dikenal sebagai kudis, gudik, atau buduk. Metode : Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian penyakit scabies pada santri di pondok pesantren. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah, dengan sampel adalah santri putra yang ada di pondok. Jumlah sampel pada penelitain ini adalah 66 santri dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian berdasarkan analisis Uji Fisher’s Exact Test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Berdasarkan analisis Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan penyakit scabies. Kesimpulan: Dari hasil uji Chi-Suare tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Putra Darul Ulum Waddah’wah. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan penyakit scabies. Kata Kunci : Penyakit Scabies, Pengetahuan, Sikap, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun