Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELAOMPOK (PKC-KO) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 2 JAYAPURA DALAM RANGKA MEMBENTUK GENERASI BERKARAKTER DAN CERDAS Reba, Yansen Alberth; Karisma, Sally Putri; Reba, Felix; Irmawati, Irmawati
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2023): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v6i1.2631

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk 1) agar guru bimbingan dan konseling mampu melaksanakan PKC-KO ini kepada siswa, 2) agar generasi penerus bangsa yakni siswa memiliki karakter cerdas sesuai norma pancasila dan norma yang berlaku di masyarakat, 3) agar siswa mampu melaksanakan, menghayati, mengamalkan dan menaati norma pancasila dan norma yang berlaku di masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan pegabdian kepada masayarakat ini adalah metode pelatihan dan penerapan. Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan buku saku PKC-KO sebagai pegangan dan panduan saat pelaksanaan kegiatan. Pelatihan dan penerapan ini dilaksanakan da dipandu oleh para dosen dan mahasiswa dari program studi bimbingan dan konseling, jurusan ilmu pendidikan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, universitas cenderawasih. Hasilnya diantaranya 1) luaran bagi peserta yang dicapai yaitu peningkatan pemahaman dan ketrampilan pelaksanaan layanan dalam bimbingan dan konseling khususnya dengan menggunakan layanan PKC-KO, 2) bagi tim pengabdi, luaran yang dicapai adalah draf modul yang dapat digunakan kedepan untuk pelatihan dan penerapan PKC-KO guru bimbingan dan konseling, dan 3) Publikasi pada media online, yaitu website Jurnal Cemerlang: Pengabdian Pada Masyarakat yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pengabdian pada Masyarakat dan Kerjasama (LP4MK) STKIP PGRI Lubuklinggau.
DISTRIBUTION MODEL OF HUMAN DEVELOPMENT INDEX IN PAPUA PROVINCE BASED ON REGIONAL CLUSTERING Wororomi, Jonathan K.; Sroyer, Alvian M.; Morin, Henderina; Reba, Felix; Beno, Ishak S.; Wambrauw, Oscar O. O.
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 19 No 4 (2025): BAREKENG: Journal of Mathematics and Its Application
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/barekengvol19iss4pp2693-2708

Abstract

Modeling the distribution of Human Development Index (HDI) components is essential to uncover underlying disparities and guide targeted policy interventions. This study aims to analyze HDI data, focusing on the average length of schooling across 26 districts in Papua Province from 2010 to 2023, to identify the most suitable probability distribution model. Using the k-means clustering method, two main groups were identified based on the average length of schooling. Cluster 1 includes 11 districts with a Weibull distribution, characterized by a scale parameter of 8.9931 and a shape parameter of 16.1272, indicating significant variation in education duration. Cluster 2 consists of 15 districts with a scale parameter of 3.73006 and a shape parameter of 8.07662, showing a distribution with a long tail and greater variability. This study provides insights into the distribution patterns of education duration in Papua, which could aid policymakers in making more targeted decisions and allocating resources efficiently. The findings also highlight regional disparities and the need for specific educational interventions. These results are valuable for government entities, NGOs, researchers, and international donors interested in improving educational outcomes in underdeveloped areas. However, the analysis is limited by the scope of available data and the assumption of homogeneity within clusters.
Analisis Cluster Penyakit Malaria Provinsi Papua Menggunakan Metode Single Linkage Dan K-Means Sroyer, Alvian M.; Mandowen, Samuel A.; Reba, Felix
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 7 No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v7i3.2021.147-154

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite bernama Plasmodium. Tercatat keseluruhan kasus malaria yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebanyak 250.644 kasus. Dan kasus malaria tertinggi terjadi di provinsi Papua, yaitu sebesar 86% atau sebanyak 216.380 kasus. Di Provinsi Papua, penyakit malaria dialami oleh semua usia dan bulan-bulan terjadi peningkatan pasien penderita malaria juga sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan dinas Kesehatan mengalami kesulitan dalam mengelompokan jenis malaria berdasarkan usia pasien dan bulan-bulan kejadian. Sebenarnya sudah ada penelitian yang menjelaskan pengelompokan jenis-jenis malaria, namun belum dijelaskan secara terperinci masing-masing kelompok malaria seperti Malaria Tropika, Malaria Tertiana, Malaria Quartana, Malaria Ovale. Tujuan dari penelitian ini adalah, melakukan analisis cluster terhadap beberapa jenis malaria, usia dan bulan kejadian. Metode cluster yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Linkage dan K-Means. Selanjutnya kedua metode akan di evalusi menggunakan standar deviasi. Metode terbaik yang dapat digunakan untuk analisis cluster adalah metode yang memiliki nilai standar deviasi lebih kecil. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Hasil penelitian menunjukan bahwa, metode Single Linkage lebih akurat dibandingkan dengan K-Means. Dimana dari 50 pasien terdapat 47 pasien lebih dominan terkena penyakit malaria tertiana yaitu pada rentang usia remaja dan dewasa pada bulan juni. Sehingga diharapkan pemerintah Provinsi Papua dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang pada rentang usia remaja dan dewasa. Karena hampir 94% penyakit malaria tertiana di derita oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa.
Penentuan Jurusan Siswa SMA Berdasarkan Tes Minat Bakat Menggunakan Metode Single, Complete dan Average Linkage Sroyer, Alvian M; Saud, Habel; Reba, Felix
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 8 No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v8i2.2022.72-80

Abstract

Menurut data yang dirilis oleh United Nations Children's Fund (Unicef) tentang situasi pendidikan di Papua, dimana 30% siswa di Provinsi Papua secara umum tidak menyelesaikan Pendidikan SD dan SMP. Di wilayah pedalaman Papua, kira-kira 50% peserta didik jenjang SD dan 73% SMP lebih memilih putus sekolah. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, maka para siswa akan kesulitan dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka baik di jenjang SMA, maupun jika para siswa ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Beberapa tahun terakhir  ini, beberapa SMA di kota Jayapura sudah menggunakan hasil Intelligenz Struktur Test (IST) dalam menentukan jurusan siswa. Tim tes psikologi yang sering melakukan tes ini adalah para dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) UNCEN. Namun tim Prodi BK juga terkadang mengalami kendala, jika siswa yang mengikuti tes dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu subtes IST relatif lama. Terkadang terjadi error yang tak terduga dalam menentukan hasil tes menggunakan norma. Sehingga penelitian ini, akan digunakan tiga metode cluster yaitu : Single Linkage, Complete Linkage dan Average Linkage dalam menentukan jurusan siswa SMA. Penggunaan tiga metode ini tujuannya adalah bagaimana mengetahui metode yang paling sesuai dalam menentukan jurusan siswa SMA. Hasil dendogram memperlihatkan bahwa, jumlah jurusan yang dapat dibentuk adalah dua jurusan. Selanjutnya hasil analisis menunjukan bahwa, dari 305 siswa kelas X yang mengikuti tes minat dan bakat, terdapat hanya 7 siswa yang memenuhi syarat untuk masuk pada jurusan IPA dan 298 siswa memenuhi syarat untuk masuk pada jurusan IPS. Harapannya metode terbaik dapat menjadi rujukan sebagai bahan validasi. Selain itu, tim tes psikologi Prodi BK UNCEN dapat menjangkau seluruh SMA dan Sederajat di Provinsi Papua untuk melakukan tes psikologi dalam penentuan jurusan siswa.
PARAMETER ESTIMATION AND ANALYSIS OF AVERAGE YEARS OF SCHOOLING IN MERAUKE DISTRICT WITH BIRNBAUM-SAUNDERS DISTRIBUTION APPROACH Langowuyo, Agustinus; Yokhu, Sara; Reba, Felix
KUBIK Vol 10 No 1 (2025): IN PRESS
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kubik.v10i1.42992

Abstract

Average years of schooling is an important indicator in assessing the success of education development in a region. This study aims to analyze data on average years of schooling in Merauke Regency, Papua Province, using the Birnbaum-Saunders (BS) Distribution approach. This distribution was chosen because of its ability to model data that has asymmetric characteristics and low variability. The parameters resulting from the analysis include a scale parameter (β) of 8.35, which reflects the average years of schooling of the population, and a shape parameter (α) of 0.0545, which indicates the low degree of dispersion of the data around the mean. The results of the analysis show that the average length of schooling in Kabupaten Merauke is at the junior high school (SMP) level, with a homogeneous data distribution. This homogeneity reflects good equity in access to education, but also indicates the potential for stagnation at certain levels of education. The Birnbaum-Saunders distribution proved to be effective in modeling education data in this region, providing a more accurate picture than traditional approaches. This research makes an important contribution in understanding the distribution pattern of average years of schooling in Merauke district. The results can be used as a basis for designing more targeted policies in improving the quality and access to education, especially at the senior secondary level. In addition, this approach can serve as a reference for analyzing education in other regions with similar geographical and socio-economic challenges