Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Stereotip Gender Dalam Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dianita, Evi Resti
GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education Vol. 1 No. 2 (2020): GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/gns.v1i2.20

Abstract

The phenomenon of the scarcity of men to work as early childhood education teachers makes people assume that the profession is more suitable for women, so that there is an imbalance in gender roles in early childhood education institutions. But the discussion of gender issues surrounding the profession of early childhood education teachers still seems to often escape from our attention. This is the background for choosing this issue. The purpose of this study is to describe gender stereotypes in the early childhood education teacher profession and provide an alternative view of the importance of men's roles in this field. The approach used is a qualitative approach and the type is library research. Based on the discussion and analysis, it was concluded that gender stereotypes in the early childhood education teacher profession are at least tangible in three ways: a) existence of feminine identity attached to this profession and it is far from masculinity, so men are less interested in teaching young children; b) early childhood education teachers are considered as a profession with a minimum risk so that it is less challenging and considered more appropriate for women; c) early childhood education teachers are low-paid jobs and are considered more appropriate for women.                  Abstrak Fenomena langkanya laki-laki yang berprofesi sebagai guru pendidikan anak usia dini menjadikan masyarakat beranggapan bahwa profesi guru PAUD lebih sesuai untuk perempuan, sehingga terjadi ketidakseimbangan peran gender di lembaga PAUD. Namun pembahasan tentang isu gender yang mengitari profesi guru pendidikan anak usia dini tampaknya masih seringkali luput dari perhatian kita. Hal inilah yang melatarbelakangi dipilihnya isu ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang stereotip gender dalam profesi guru PAUD serta memberikan pandangan alternatif tentang pentingnya peran laki-laki sebagai guru PAUD. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis riset kepustakaan. Berdasarkan diskusi dan analisis disimpulkan bahwa stereotip gender dalam profesi guru pendidikan anak usia dini setidaknya berwujud dalam tiga hal : a) pemberian identitas feminim dan jauh dari kesan maskulin, sehingga laki-laki kurang tertarik mengajar anak usia dini; b) guru PAUD dianggap sebagai profesi dengan minim risiko (low-risk) sehingga kurang menantang dan yang dipandang lebih sesuai untuk sektor ini adalah perempuan; c) guru PAUD adalah pekerjaan bergaji rendah dan dianggap lebih sesuai dilakukan oleh perempuan.
Developing Children's Expressive Language Through the Storytelling Methods Baroroh, Millatul; Farida, Siti; Dianita, Evi Resti
GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education Vol. 3 No. 2 (2022): GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/gns.v3i2.103

Abstract

This study analyzes the storytelling method's implementation in children's expressive language. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis uses the steps proposed by Milles & Huberman, namely data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this research are 1) the teacher implements the storytelling method following the stages of the lesson plan that has been prepared previously with storytelling techniques adapted to the story conveyed 2) The development of children's expressive language has increased.
UPAYA PESANTREN MEMBANGKITKAN LITERASI MELALUI SASTRA KEISLAMAN: STUDI KASUS PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER Dianita, Evi Resti
AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 2 (2020): AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Published by the Islamic Religious Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Kiai Haji Achmad Siddiq University, Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kesadaran terhadap literasi dan literasi budaya sedang mengalami perkembangan yang signifikan saat ini. Banyak individu dan organisasi yang mengenali pentingnya mengintensifkan upaya untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi, terutama di kalangan anak muda Indonesia, termasuk di lingkungan Pesantren. Pesantren, yang memiliki sejarah kontribusi dalam meneruskan tradisi literasi, menghadapi tantangan stagnasi dalam menjaga keberlanjutan praktik membaca dan menulis. Meskipun demikian, pesantren di Indonesia semakin menunjukkan minat untuk mempromosikan literasi, terutama dalam aspek menulis. Konsep ini menyoroti peran karya sastra sebagai alat untuk meningkatkan literasi di kalangan santri, membuka peluang untuk terobosan yang menjanjikan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap perkembangan budaya literasi yang berfokus pada sastra di kalangan santri dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi sumber inspirasi untuk merangsang kegiatan menulis di kalangan mereka. Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di pondok pesantren Nurul Islam, telah diterapkan suatu budaya literasi di antara santri yang mencakup aspek lingkungan fisik, sosial, afektif, dan iklim akademik.