Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kependidikan

INTEGRASI NILAI KEARIFAN LOKAL SUMBAWA (FILOSOFI BARAPAN KEBO) DALAM PEMBELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Eek Aldayana; Jhon Kenedy; Fatmawati Fatmawati; Suharli Suharli; Arbi Batulante
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.038 KB)

Abstract

Kearifan lokal (local wisdom) merupakan sebuah budaya atau gagasan yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional dalam masyarakat. Barapan kebo merupakan warisan secara turun temurun, dari nenek moyang tanah Sumbawa dan biasanya diadakan oleh seseorang yang berhajat menyelenggarakannya berdasarkan kaul maupun berdasarkan keinginan beberapa orang. Barapan kebo memiliki beberapa filosofi didalamnya yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran yaitu 1. religius (barapan kebo menjadi penyatu semua komponen masyarakat dan memperkuat silaturrahmi antar masyarakat) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti kegiatan berdoa sesuai kepercayaaan sebelum memulai pembelajaran, 2. disiplin (bagi pelaku barapan kebo, mereka hendaknya disiplin dalam merawat dan menjaga kerbau-kerbaunya) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti menjaga ketertiban, dan patuh pada aturan dan ketentuan yang ada selama proses pembelajaran, 3. kerja keras (dalam barapan kebo, peserta dituntut untuk melatih dan mempersiapkan kerbaunya sebaik mungkin dan didalam perlombaan, kerbau dituntut mengenai saka dalam waktu yang cepat dan tepat) yang terintegrasi dalam sikap sungguh-sungguh dalam belajar, 4. cinta damai (nilai ini menjadi karakter dalam barapan kebo, sejauh ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah ada perkelahian dalam permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran pada sikap, perkatan ataupun tindakan yang dilakukan siswa menyebabkan orang lain merasa senang akan kehadirannya, 5. tanggung jawab (dalam permainan barapan kebo, pelaku bertanggung jawab atas kerbaunya masing-masing) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, siswa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, 6. kreatif (sebelum permainan, peserta mempersiapkan kerbau secantik dan sekreatif mungkin dengan memberikan pernak-pernik hiasan) yang dalam pembelajaran terintegrasi pada proses berfikir atau menemukan hal-hal baru, 7. toleransi (dalam barapan kebo mempertemukan berbagai elemen masyarakat dan saling menghargai meskipun terdapat berbagai perbedaan) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana seluruh siswa saling menghargai berbagai perbedaan yang ada, 8.persaingan dan penghargaan (adanya persaingan untuk mendapatkan juara antar masyarakat atau pelaku permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana siswa bersaing untuk menjadi yang terbaik, 9. percaya diri (setiap pelaku barapan kebo dituntut untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana siswa merasa percaya diri dalam bertanya, menyampaikan pendapatnya ataupun dalam kegiatan presentasi di kelas, 10. nilai ekonomis (dalam barapan kebo, setiap kerbau yang memiliki kecepatan tinggi atau sering mendapat juara akan cenderung lebih mahal dibandingkan kerbau biasa pada umumnya). Pada mata pelajaran Produk Kreatif & Kewirausahaan khususnya pada materi Prototype sangat lekat dengan nilai ekonomis. Beberapa nilai tersebut sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam sebuah model pembelajaran sesuai dengan kriteria pendidikan budaya dan karakter bangsa saat ini.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL (FILOSOFI BARAPAN KEBO) DI SMKN 3 SUMBAWA BESAR Eek Aldayana; Jhon Kenedy; Fatmawati Fatmawati; Suharli Suharli; Arbi Batulante
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.587 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kondisi faktual pembelajaran ekonomi di SMKN 3 Sumbawa Besar, (2) filosofi permainan tradisional barapan kebo (3) tingkat kelayakan model pembelajaran berbasis permainan tradisional (filosofi barapan kebo) yang akan dikembangkan oleh peneliti menurut para ahli, (4) respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis permainan tradisional (filosofi barapan kebo) yang akan dikembangkan oleh peneliti. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan teori menurut Robert Maribe Branch. Subyek penelitian dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Multimedia di SMKN 3 Sumbawa Besar yang bersedia sebanyak 13 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Instrumen penelitian diperoleh dengan menggunakan lembar validasi ahli dan lembar angket untuk siswa terkait respon siswa terhadap produk pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi faktual pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan di SMKN 3 Sumbawa Besar belum memiliki kreatifitas dalam menciptakan inovasi baru, terutama inovasi pengembangan model berbasis lokal untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan kebosanan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, terdapat siswa yang sering menggangu konsentrasi siswa lain selama proses pembelajaran berlangsung. Filosofi yang terkandung dalam permainan tradisional barapan kebo, berdasarkan hasil wawancara menunjukkan adanya nilai disiplin, religius, kreatif, ekonomi, toleransi, tolong-menolong, kebersamaan, kecepatan/ketepatan, sportif, percaya diri, persaingan, penghargaan, kerja keras, cinta damai, dan tanggung jawab yang sesuai dengan nilai pendidikan karakter bangsa. Sedangkan hasil pengembangan menunjukkan kelayakan model setelah dilakukan validasi oleh ahli model dengan kategori layak. Skor rata-rata diperoleh sebesar 3,8 dan nilai kelayakan model berada diatas nilai kelayakan produk minimal yaitu 3,4<3,8<4,2. Kelayakan perangkat pendukung pembelajaran setelah dilakukan validasi oleh ahli perangkat pendukung pembelajaran dengan kategori sangat layak. Skor rata-rata diperoleh sebesar 4,8 dan nilai kelayakan perangkat pendukung pembelajaran berada diatas nilai kelayakan produk minimal yaitu 4,8>4,2. Kelayakan model setelah dilakukan uji coba terbatas pada materi manajemen di kelas X IPS2 diperoleh skor rata-rata sebesar 5,54, dan nilai kelayakan uji respon siswa berada diatas nilai kelayakan produk minimal yaitu 5,54>4,2. Maka, hasil validasi ahli dan uji respon siswa model pembelajaran berbasis permainan tradisional (filosofi barapan kebo) layak dijadikan sebagai model pembelajaran.
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELESTARIKAN NILAI-NILAI BUDAYA SAMAWA PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI WILAYAH KECAMATAN SUMBAWA Ade Safitri; Arbi Batulante
Jurnal Kependidikan Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam strategi kepala sekolah dalam melestarikan nilai-nilai Budaya Samawa pada sekolah dasar di wilayah Kecamatan Sumbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis data menggunakan analisis kualitatif melalui pengumpula data, data reduction (memilih data yang tepat), data display (penyajian data terstruktur), dan conclusion Drawing/ verification (kesimpulan/ verifikasi). Hasil analisis tersebut kemudian disajikan dalam bentuk kesimpulan. Strategi Kepala Sekolah dalam Melestarikan Nilai-Nilai Budaya Samawa Pada Sekolah Dasar (SD) Di Wilayah Kecamatan Sumbawa dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk nilai-nilai Budaya Samawa yang ada di sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Sumbawa yaitu: (a) memahami dan mengetahui corak hiasan lonto engal, kemang satange, dan sebagainya, (b) memahami dan mengetahui makna yang terkadung dalam hiasan sumbawa berupa lonto engal, kelingking, dan lain-lain, (c) mengenal permainan rakyat daerah sumbawa beserta fungsinya, (d) mengenal adat istiadat masyarakat sumbawa, serta (e) mengenal musik dan tari masyarakat sumbawa serta kandungan makna yang terkandung di dalamnya. Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam melestarikan nilai-nilai Budaya Samawa pada sekolah dasar yaitu: (a) Internal: SDM yang kurang berkualitas, sarana dan prasarana yang kurang memadai , dana/anggaran yang masih kurang dan (b) eksternal: adanya pengaruh budaya asing, kurang terjalin hubungan sekolah dengan masyarakat/wali murid, minimnya perhatian wali murid, serta lingkungan yang kurang mendukung dalam melestarikan budaya samawa. Strategi kepala sekolah dalam melestarikan nilai-nilai Budaya Samawa pada sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Sumbawa yaitu: (a) adanya kegiatan KKG khususnya bagi guru yang mengajar mata pelajaran muatan lokal, (b) keikutsertaan peserta didik dalam berbagai acara lomba yang berkaitan dengan budaya samawa, dan (c) selalu mengajarkan peserta didik sopan santun atau bertutur kata yang baik sesuai dengan nilai-nilai budaya samawa.
ANALISIS PENGARUH SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN STUDI ANAK DI DESA KUKIN KECAMATAN MOYO UTARA Arbi Batulante; Ade Mulawarman
Jurnal Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Hal tersebut telah tertuang dalam Undang-Undang no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak, untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keberlanjutan Studi Anak dilaksankan di Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara?Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data dan menggambarkan tentang kondisi sosial ekonomi orang tua dalam upaya keberlanjutan studi anak di Desa Kukin kemudian membuat kesimpulan guna dijadikan sebagai acuan bagi pembaca khususnya peneliti selanjutnya, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dalam rangka mengambil kebijakan strategis dalam mebangun masyarakat khususnya dunia pendidikan. Berdasarkan hasil observasi, tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kukin Pendidikan pada masyarakat Kukin bukan menjadi prioritas utama. Masyarakat masih susah mengeluarkan biaya untuk sekolah anak-anaknya. Dari pada untuk biaya sekolah, lebih baik biaya itu untuk membeli sawah atau ladang yang jelas-jelas nanti akan ada hasilnya dan dapat dinikmati bersama.Masyarakat Desa Kukin memiliki tingkat pendidikan yang beragam. Tetapi secara keseluruhan mayoritas masyarakat di sana memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Berbagai alasan yang disampaikan oleh masyarakat di antaranya adalah karena masih mahalnya biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya.