Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam strategi kepala sekolah dalam melestarikan nilai-nilai Budaya Samawa pada sekolah dasar di wilayah Kecamatan Sumbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis data menggunakan analisis kualitatif melalui pengumpulan data, data reduction (memilih data yang tepat), data display (penyajian data terstruktur), dan conclusion Drawing/ verification (kesimpulan/ verifikasi). Hasil analisis tersebut kemudian disajikan dalam bentuk kesimpulan. Strategi Kepala Sekolah dalam Melestarikan Nilai-Nilai Budaya Samawa Pada Sekolah Dasar (SD) Di Wilayah Kecamatan Sumbawa dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk nilai-nilai Budaya Samawa yang ada di sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Sumbawa yaitu: (a) memahami dan mengetahui corak hiasan lonto engal, kemang satange, dan sebagainya, (b) memahami dan mengetahui makna yang terkandung dalam hiasan sumbawa berupa lonto engal, kelingking, dan lain-lain, (c) mengenal permainan rakyat daerah sumbawa beserta fungsinya, (d) mengenal adat istiadat masyarakat sumbawa, serta (e) mengenal musik dan tari masyarakat sumbawa serta kandungan makna yang terkandung di dalamnya. Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam melestarikan nilai-nilai Budaya Samawa pada sekolah dasar yaitu: (a) Internal: SDM yang kurang berkualitas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dana/anggaran yang masih kurang dan (b) eksternal: adanya pengaruh budaya asing, kurang terjalin hubungan sekolah dengan masyarakat/wali murid, minimnya perhatian wali murid, serta lingkungan yang kurang mendukung dalam melestarikan budaya samawa. Strategi kepala sekolah dalam melestarikan nilai-nilai Budaya Samawa pada sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Sumbawa yaitu: (a) adanya kegiatan KKG khususnya bagi guru yang mengajar mata pelajaran muatan lokal, (b) keikutsertaan peserta didik dalam berbagai acara lomba yang berkaitan dengan budaya samawa, dan (c) selalu mengajarkan peserta didik sopan santun atau bertutur kata yang baik sesuai dengan nilai-nilai budaya samawa.