Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RST TK. II KARTIKA HUSADA Aprianti, Risky Amelia; Pramana, Yoga; ., Mita
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i2.44782

Abstract

Latar Belakang : Komunikasi yang dilakukan oleh perawat berfungsi untuk mendengarkan keluhan pasien serta dapat menjelaskan prosedur tindakan keperawatan yang direncanakan. Perawat dituntut untuk bisa berkomunikasi secara baik kepada pasien. Apabila tidak diterapkan akan mengganggu hubungan terapeutik yang akan berdampak pada ketidakpuasan pasien. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di RST TK. II Kartika Husada Metode : Penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Intrumen yang digunkanan kuisioner komunikasi terapeutik dan kuesioner kepuasan pasien. Sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah responden 89 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Squere dengan alternatif Kolmogorov-Smirnov Hasil : Berdasarkan data dan hasil analisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p value = 0,000 (p0,05), yang berarti ada hubungan bermakna antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien. Kesimpulan : Terdapat hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien yang menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi perawat maka semakin meningkatkan kepuasan pasien. Hal ini yang diperlukan untuk menjadi perawat yang professional demi meningkatkan derajat kesehatan pasien. Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Kepuasan Pasien Referensi : 31 (2007-2019)
Pengaruh Latihan Fisik Intradialisis Terhadap Stres Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Di Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Pontianak Lestari, Wanda Fitri; ., Herman; ., Mita
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v4i1.42039

Abstract

Latar Belakang: Individu yang didiagnosa Gagal Ginjal Kronis (GGK) dan harus menjalani terapi hemodialisis menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan yang terjadi menimbulkan stressor bagi penderita. Meskipun literatur mendukung efek menguntungkan dari program latihan fisik, namun implementasi latihan sebagai bagian dari perawatan klinis sangat kurang. Tujuan: Menganalisis pengaruh latihan fisik intradialisis terhadap tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan quasi experiment dengan pre test and post test pada 32 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen pengukuran stres menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Uji menggunakan Paired T Test, uji Wilcoxon dan uji beda Mann Whitney. Hasil: Setelah di berikan intervensi latihan fisik intradialisis terdapat penurunan skor stres berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada kelompok intervensi p= 0,021, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan p= 0,164 berdasarkan uji paired T test. Hasil Penelitian memperlihatkan tidak terdapat perbedaan dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol berdasarkan uji Mann Whitney p= 0,731. Kesimpulan: Ada pengaruh latihan fisik intradialisis terhadap tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisis. Kata Kunci: GGK, hemodialisa, stres, latihan fisik intradialisis, DASS.
HUBUNGAN PERAN FUNGSI PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANG SEHAT PONTIANAK Permatasari, Suriyani Nengsih; ., Mita; ., Herman
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1 (2020): June
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.42014

Abstract

Latar Belakang: Dalam mengontrol perjalanan penyakit diabetes melitus ada 5 pilar penting penatalaksanaan nya yaitu edukasi, pola makan, olahraga, famakologi dan pemantauan gula darah. Dalam pengobatan penyakit diabetes melitus timbul masalah ketidakpatuhan. Dukungan tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang mengetahui tentang kondisi kesehatan pasien, sehingga memiliki peran yang besar dalam menyampaikan informasi pada pasien. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan peran fungsi petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Gang Sehat Pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Teknik sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 101 orang. Hasil: Peran fungsi petugas kesehatan baik dan kepatuhan minum obat antidiabetes kurang patuh. Analisa bivariat dengan uji chi square didapatkan nilai p=0,278 (p0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan peran fungsi petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Gang Sehat Pontianak. Kata Kunci: DM Tipe 2, Kepatuhan Minum Obat, Peran Fungsi Petugas Kesehatan
PENGGUNAAN MEDIA EDUKASI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) : LITERATURE REVIEW Mardianti, Dessy; Fahdi, Faisal Kholid; ., Mita
ProNers Vol 6, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpn.v6i2.53925

Abstract

Latar Belakang: Kurangnya informasi pada remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menjadi salah satu penyebab kurangnya pengetahuan untuk melakukan SADARI pada usia remaja. Penggunaan media pendidikan kesehatan memiliki pengaruh terhadap pengetahuan. Salah satu medianya adalah media audiovisual. Tujuan:  Mengetahui efektif atau tidaknya penggunaan media audiovisual terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Metode:Jenis penelitian literature review dengan kerangkakerja SPIDER. Database yaitu Science Direct, ProQuest, Neliti dan Google scholar, dan 13.041 artikel. Hasil: Dari 8 artikel hasil literature review menyatakan bahwa pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menggunakan media audiovisual tentang SADARI efektif atau memiliki pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Penyampaian informasi melalui media audiovisual membuat seseorang lebih fokus terhadap pesan yang disampaikan, unsur suara dan unsur gambar memberikan informasi yang lebih baik danmenarik serta mudah untuk dipahami. Kesimpulan: Penggunaan media audiovisual efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sebanyak 70% pengetahuan seseorang diperoleh dari apa yang mereka dengar dan lihat.