Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli Online (E-Commerce) Yang Mengarah Pada Tindak Pidana Penipuan Oktriadi Kurniawan; Aria Zurnetti; Suharizal
Jurnal Syntax Transformation Vol 1 No 07 (2020): Jurnal Syntax Transformation
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jst.v1i7.111

Abstract

Arus globalisasi yang saat ini menjadikan jarak antar negara bukanlah suatu problematika lagi. Orang semakin mudah berhubungan dengan orang lain melalui perkembangan teknologi dan komunikasi. Salah satu perkembangan yang signifikan sekarang adalah transaksi jual beli secara online atau E-Commerce. Dalam jual beli online terdapat perjanjian jual beli yang diatur dalam Pasal 1457-1540 KUHPerdata. Dimana adanya suatu hubungan hukum perjanjian akan melahirkan suatu perikatan bagi para pihak, untuk menjadi dasar agar perjanjian tersebut dapat dilaksanakan. Kemudian terjadi banyak persoalan atau wanprestasi dalam transaksi e-commerce dimana gambar dan penjelasan yang penjelasan yang ditampilkan penjual sering tidak sesuai dengan kenyataan ketika pembeli menerima barang. Adanya perkembangan dalam transaksi bisnis tersebut memerlukan suatu perangkat hukum kontrak nasional yang baru. Sejalan dengan itu, Unidroit Principles of International Commercial Contract dan Konvensi Jual Beli Internasional (UNCITRAL CISG 1980) memuat prinsip-prinsip yang dapat diadopsi ke dalam hukum kontrak nasional yang baru nanti. Pada teori hukum perjanjian yang tradisional mempunyai ciri-ciri penekanan pada pentingnya kepastian hukum dan predictability. Sebaliknya, teori hokum perjanjian yang modern mempunyai kecenderungan untuk mengabaikan formalitas kepastian hukum demi tercapainya keadilan yang substansial.
STUDI FENOMENOLOGI PROSES PELIMPAHAN WEWENANG DOKTER KEPADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP NON BEDAH PENYAKIT DALAM RS X KOTA PADANG Mike Asmaria; Debby Silvia Dewi; Hilma Yessi; Reska Handayani; Suharizal
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v5i1.2541

Abstract

Abstrak:Perspektif yang berbeda dalam menangani pasien, memunculkan hambatan dalam melakukan kolaborasi dokter dan perawat. Perawat memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan dan tindakan medis yang dilimpahkan oleh dokter.Wawasan etik dan hukum yang dimiliki dokter dan perawat seringkali mempengaruhi cara pandang dokter dan perawat dalam upaya kolaboratif dan bahkan perawat tidak merasa nyaman ” menantang” dokter.Dari survey awal wawancara dengan 4 perawat didapatkan hasil bahwa proses pelimpahan wewenang yang dilakukan oleh dokter masih belum terstruktur. Tujuan dari penelitian ini Bagaimana Proses dan Pelaksanaan pelimpahan wewenang dokter kepada perawat di Ruang Rawat Inap Non Bedah Penyakit Dalam RS X Padang Padang. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik Purposcive sumpling 7 partisipan Proses analisis metode analisis menurut creswell. Hasil penelitian ditemukan 2 tema dengan 4 sub tema Tema, Proses Pelimpahan Wewenang Dokter kepada Perawat dengan 2 sub tema : dokter memberikan order secara tertulis, dokter memberikan order via telpon, tema 2 Pelaksan tindakan pelimpahan wewenang dengan 2 sub tema : perawat melaksanakan tindakan pelimpahan secara mandiri tanpa di dampingi, perawat didampingi oleh dokter apabila ada kesulitan. Diharapkan dikeluarkan SPO tertulis proses dan pelaksanaan pelimpahan kewenangan dokter kepada perawat dan perlunya penetapan tindakan yang dilakukan secara mandiri dan secara pendampingan. Kata Kunci : Kewenangan Dokter, Pelimpahan, Perawat, Proses