Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KEGAWATAN DIABETES DAN JANTUNG Prahmawati, Pira
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2359

Abstract

Penyuluhan kesehatan tentang kegawatan dari penyakit tertentu seperti diabetes melitus dan penyakit jantung/kardiovaskuler masih sangat jarang apalagi di Pekon Kibang Budi Jaya, Tulang Bawang Barat . Selain itu akses ke rumah sakit sangat jauh dan fasilitas yang tersedia hanya puskesmas dan klinik pratama dimana peralatan medis dan tenaga kesehatan masih sangat terbatas bahkan tidak ada dokter spesialis. Angka kematian akibat penyakit diabtes melitus dan hipertensi masih sangat tinggi. Hal ini dapat disebabkan ketidaktahuan anggota keluarga dalam mengenali tanda-tanda kegawatan dari penyakit itu sendiri. Tujuan penyuluhan ini adalah meningkatkan pemahaman warga khususnya warga Pekon Kibang Budi Jaya, Tulang Bawang Barat dalam mengenali kegawatan penyakit diabetes melitus dan penyakit jantung atau kardiovaskuler seperti hipertensi sehingga dapat segera dibawa ke puskesmas atau klinik setempat dan mungkin saja di rujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap.  Hasil penyuluhan ini sebanyak 80% warga yang hadir aktif bertanya dan mampu menjawab pertanyaan pemateri dengan kata-kata sendiri secara tepat. Disarankan kegiatan penyuluhan kesehatan serupa dapat lebih sering diberikan kepada warga masyarakat dengan cara petugas kesehatan mendatangi kelompok-kelompok masyarakat menggunakan metode dan media yang lebih menarik dan efektif.
PENGABDIAN MASYARAKAT PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS GAWAT DARURAT DI SEKOLAH LANSIA MUTIARA SENJA PEKON WATES PRINGSEWU LAMPUNG Noprida, Dayana; Prahmawati, Pira; Tiara, Tiara
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2371

Abstract

Pertolongan pertama sangat penting untuk dilakukan tindakan pada para korban dengan kasus darurat, dikarenakan keadaan darurat terus meningkat, maka sangat penting untuk kita memahami sikap yang benar saat pertolongan pertama khususnya untuk korban luka yang diperoleh dari proses pembelajaran atau pelatihan khusus seperti penyuluhan serta bisa melalui pendidikan kesehatan agar dapat dilakukan sesuai standard operasional yang baik dan benar dalam melakukan pertolongan pertama Pertolongan pertama pada kasus gawat darurat seperti perawatan luka sederhana yang dapat dilakukan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat, terutama pada lansia yang beresiko terjadi cidera atau kecelakaan di Pekon wates pringsewu. Masih maraknya pengetahuan perihal penanganan perawatan luka menggunakan ramuan (daun binahong) atau pasta gigi yang dioleskan pada luka bakar yang dipercaya akan mengurangi dampak dan memberikan sensasi dingin pada daerah yang terluka, dan ternyata setelah diteliti malah memperburuk situasi karena malah memperluas dan tidak menghentikan penyebaran luka. Sedangkan tujuan dari pertolongan pertama perawatan luka adalah untuk menghentikan proses luka, mendinginkan jika luka bakar dan menurunkan rasa sakit. Baik buruknya penanganan perawatan luka sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang dimiliki setiap orang itu sendiri. Semakin baik pengetahuan maka tindakan (praktik) yang akan diambil dan diterapkan semakin baik. Pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan tentang Pertolongan pertama pada perawatan luka, khususnya di Sekolah Lansia Mutiara Senja Pekon Wates Pringsewu Lampung. Hasil Pengabdian Masyarakat ini sebanyak 85% warga yang hadir aktif bertanya dan mampu menjawab pertanyaan pemateri dengan kata-kata sendiri secara tepat. Disarankan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau penyuluhan kesehatan serupa dapat lebih sering diberikan kepada warga masyarakat dengan cara petugas kesehatan mendatangi kelompok-kelompok masyarakat menggunakan metode dan media yang lebih menarik dan efektif
PENANGANAN GAWAT DARURAT GIGITAN ULAR BERBISA BAGI KADER KESEHATAN Prahmawati, Pira
Bagimu Negeri Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v9i1.2908

Abstract

Penanganan Gawat Darurat Gigitan Ular Berbisa bagi Kader Kesehatan. Indonesia merupakan negara tropis dengan wilayah pertanian, hutan dan perdesaan yang luas memungkinkan kasus gigitan ular berbisa yang cukup tinggi, walaupun sampai saat ini data resmi terkait jumlah kasus per tahunnya masih terbatas. Gigitan ular berbisa merupakan kegawatan medis karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan lokal, perdarahan, gagal ginjal bahkan gagal napas dengan hasil akhir disabilitas permanen, amputasi tungkai atau bahkan kematian. Pertolongan pertama pre-hospital menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam menyelamatkan nyawa korban. Namun sampai saat ini pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada korban gigitan ular masih rendah. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) khusunya kepada para kader kesehatan yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam memberikan pertolongan pertama pada korban gigitan ular berbisa. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil Kegiatan Peserta dapat memahami cara penanganan awal  gawat darurat pada korban gigitan ular berbisa, dari 5 pertanyaan narasumber 100% benar dapat dijawab oleh peserta,  dapat melakukan cara merawat luka bekas gigitan ular dan cara membidai area gigitan ular berbisa dengan tepat. Kemampuan praktek peserta mencapai 80%. Kesimpulan bahwa penyuluhan kesehatan pada kader kesehatan di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung dapat berjalan dengan baik dan seluruh peserta sangat antusias, tidak ada yang mengobrol atau mengantuk, serta aktif bertanya dan aktif dalam melakukan redemonstrasi. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan peserta terkait kegawatdaruratan pada kasus gigitan ular berbisa. Saran agar penyuluhan kesehatan selanjutnya diharapkan melakukan persiapan lebih matang terutama melaksanakan pre-test dan post-test kepada para kader untuk mengetahui besarnya peningkatan tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah kegiatan. 
MENINGKATKAN KESADARAN PADA REMAJA TERHADAP BAHAYANYA BULYING PADA ERA DIGITALISASI DI UPT SMP NEGERI 1 BANYUMAS Prahmawati, Pira; Anggriani, Mela; Oktafiani, Lulu Ulia; Sinja, Lalaja Tungga; S, Alvan Dwi; Agesti, Nabila; Fransisca, Bella
Bagimu Negeri Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v9i1.2866

Abstract

Di era digital ini, intimidasi tidak lagi terbatas pada interaksi fisik, tetapi juga akan berkembang ke dunia maya melalui media sosial, platform pesan instan dan forum online. Cyberbullying memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan mental korban, termasuk depresi, kecemasan dan bahkan risiko bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengasah kesadaran pemuda sekolah menengah tentang risiko intimidasi di era digital. Metode penelitian menggunakan penelitian sastra dengan mengumpulkan, membaca, dan meninjau berbagai buku, majalah, dan artikel terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cyberbullying dalam bentuk peng*hinaan, distribusi gosip palsu, dan distribusi ancaman terhadap konten pribadi tidak diizinkan. Faktor -faktor yang mengarah pada cyberbullying termasuk anonimitas internet, kurangnya empati dan tekanan sosial. Oleh karena itu, pendidikan tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, pentingnya empati dan pelaporan hukum intimidasi sangat diperlukan. Program pencegahan kerusuhan yang melibatkan sekolah, keluarga dan pemerintah daerah dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi kaum muda 34. Studi ini menyoroti perlunya upaya umum untuk melindungi kaum muda dari efek negatif dari intimidasi di era digital.