Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif pada Wanita Lansia: Studi Eksperimental di Banyubiru, Kabupaten Semarang (The Effect of Coffee Consumption on Cognitive Function Improvement in Elderly Women: An Experimental Study in Banyubiru, Ratih Kumala Dewi; Anggraeni, Novia; Nardina, Evita Aurilia
Science Technology and Management Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v5i1.335

Abstract

Seiring bertambahnya usia, penurunan fungsi kognitif menjadi tantangan utama, terutama bagi wanita lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsumsi kopi terhadap fungsi kognitif pada wanita lansia di Banyubiru, Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan adalah quasi-experiment dengan desain pre-test dan post-test, melibatkan 68 responden yang dibagi menjadi kelompok perlakuan (konsumsi kopi) dan kelompok kontrol (tanpa kopi). Pengukuran fungsi kognitif dilakukan menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMMSE) sebelum dan setelah periode intervensi dua bulan. Hasil menunjukkan bahwa kelompok perlakuan mengalami peningkatan signifikan dalam skor MMMSE, dari rata-rata 23,8 menjadi 26,5, sedangkan kelompok kontrol hanya meningkat sedikit dari 23,9 menjadi 24,3. Diskusi menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan aktivitas neurotransmitter yang berperan dalam perhatian dan memori. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa konsumsi kopi moderat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kognitif wanita lansia. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang pola konsumsi kopi dalam konteks kesehatan masyarakat dan potensi intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pola makan yang sehat. Ke depan, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme yang mendasari efek positif ini serta dampaknya dalam jangka panjang.
Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Imunisasi Dasar Dengan Kepatuhan Imunisasi Bayi Usia 12 Bulan Astuti, Etni Dwi; Nardina, Evita Aurilia
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 3 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v3i2.29

Abstract

Background : In the 2012 IDHS, the basic immunization coverage rate in Indonesia has increased from year to year, in 2012 the BCG basic immunization coverage rate reached 89%, DPT immunization coverage reached 72%, polio 3 immunization coverage reached 76%, measles immunization reached 80% and complete basic immunization reaches 66%. From the results of interviews with mothers who immunized their babies at BPM Sri Farintina 60% immunized according to schedule and 40% did not go according to schedule. Knowledge and parental compliance are very important to achieve complete basic immunization fulfillment, especially midwives play an active role in providing immunization services. Research Objectives: To analyze the relationship between knowledge level and maternal compliance in providing basic immunization completeness at BPM Sri Farintina Gondangmanis Kudus. Research Methodology: The research method used in this research is correlation research method. The type of research used is analytical research, quantitative data types, using a cross sectional approach. The variables in this study were the mother's level of knowledge about basic immunization (independent variable) and infant immunization compliance (dependent variable). The sample in this study were 33 respondents who were taken by total sampling technique, the sample was taken from the data of mothers who had babies aged 12 months who immunized their babies at BPM Sri Farintina Gondangmanis Kudus. Results: From the results of this study, 21 respondents (63.64%) had good knowledge, while 15 respondents (45.5%) were obedient and 18 respondents (54.5%) were disobedient. Conclusion: There is no relationship between the level of maternal knowledge about basic immunization with immunization compliance for infants aged 12 months at BPM Sri Farintina Gondangmanis Kudus in 2018.
Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu Dengan Keaktifan Kader Dalam Posyandu Di Desa Menganti Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara Nardina, Evita Aurilia; Wijayanti, Endah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 4 No. 2 (2021): September 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, angka kelahiran. Pemerintah membentuk posyandu dengan kader kesehatan sebagai tangan panjang dari petugas di desa menganti kecamatan kedung kabupaten jepara, pengetahuan dan keaktifan kader kesehatan dalam masing – masing posyandu sudah mencapai 53 %. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi yaitu menghubungkan tentang pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam posyandu dengan pendekatan cross sectional dan jenis datanya menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu desa menganti sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 kader posyandu teknik samplingnya yaitu sampel jenuh. Hasil Dan Pembahasan : Hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu berdasarkan umur paling banyak usia lebih dari 35 tahun (66,7%) paling sedikit usia 21-35 tahun (33,3%) berdasarkan pendidikan paling banyak berpendidikan SMA (60%) dan paling sedikit berpendidikan SD (6,7%) pekerjaan paling banyak adalah wiraswasta (40%) dan paling sedikit pedagang, petani dan guru (3,3%). Hubungan antara tingkat pengetahuan baik (43,3%) pengetahuan cukup sebanyak (40%), pengetahun kurang (16,7%). Keaktifan kader baik sebanyak (53,3%) keaktifan kader cukup sebanyak (16,7%) keaktifan kader kurang sebanyak (30%).Dari hasil penelitian hubungan bivariat didapatkan hasil Ha diterima yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam posyandu di desa menganti kedung jepara. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu diperoleh Ha diterima, ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu di desa menganti kecamatan kedung Kabupaten Jepara.
Hubungan Perilaku Bidan dengan Mutu Pelayanan Prima Kebidanan di Rumah Sakit X Boyolali Dewi, Ratih Kumala; Nardina, Evita Aurilia
Journal of Health Management Research Vol 4 No 2 (2025): Journal of Health Management Research
Publisher : Bagian Penelitian & Pengabdian Masyarakat STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/jhmr.v4i2.635

Abstract

Background: Midwifery services are a key determinant in improving maternal and neonatal health outcomes. Midwives’ behaviors, including empathy, communication, professionalism, and responsiveness, have been shown to influence the quality of nursing and midwifery care perceived by patients. At Hospital X Boyolali, internal data revealed persistent complaints regarding insufficient empathy and delayed responsiveness, despite compliance with technical medical standards. This highlights the need to examine the contribution of midwives’ behaviors to the quality of midwifery care. Aims: This study aimed to analyze the relationship between midwives’ behaviors and the quality of midwifery care as perceived by patients in Hospital X Boyolali. Methods: A quantitative study with a cross-sectional analytic design was conducted involving 70 midwives selected through proportional random sampling. Data were collected using a structured questionnaire consisting of 15 items on midwives’ behaviors and 20 items on quality of care. Instrument reliability was confirmed with a Cronbach’s alpha of 0.872. Data were analyzed using the chi-square test with a 5% significance level. Results: Most midwives demonstrated good behaviors in empathy (64.3%), communication (60.0%), professionalism (68.6%), and responsiveness (57.1%). Patients’ perceptions of care quality were predominantly rated as high, with reliability showing the highest proportion (71.4%). The chi-square test indicated a significant association between midwives’ behaviors and the quality of midwifery care (p = 0.002). Conclusion: Midwives’ behaviors play a crucial role in determining the quality of midwifery services. Efforts to improve service quality should prioritize strengthening empathetic, communicative, and professional behaviors through continuous soft skills training and professional development programs.