Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan harga diri anak slow learner melalui Child Centered Play Therapy Iswinarti, Iswinarti; Hormansyah, Roselina Dwi
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 9 No 2 (2020): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v9i2.3491

Abstract

AbstractA slow learner is a child who has a delayed learning process. It affects other abilities such as adaptation, communication, and personality that can affect self-esteem. High self-esteem will make someone able to think positively about themselves and be more confident. One treatment to improve self-esteem is using Child-Centered Play Therapy (CCPT). It helps children to explore themselves through play media. This study aimed to see the effect of CCPT on the improvement of self-esteem in slow learner children. This study designed by using a quasi-experiment with a control group also pre-test and post-test. Subjects were 20 people with 9-11 years age range who were identified as slow learners. There were two groups in this study: experimental groups and the control groups that each contained 10 children. Rosenberg Self-Esteem (RSE) was used as an instrument of self-esteem (?=0,85). The data analysis method used Wilcoxon and Mann-Whitney tests. It proved that Child-Centered Play Therapy (CCPT) was effective in increasing the self-esteem of children who were slow learners. Slow learner children can increase their self-esteem through fun activities. Keyword: Child centered play therapy; Self-esteem; Slow learner AbstrakAnak dengan slow learner adalah seorang anak yang mengalami keterlambatan dalam proses belajar. Keterlambatan ini berpengaruh terhadap kemampuan lainnya seperti adaptasi, komunikasi dan pribadi yang dapat memberi dampak terhadap harga diri. Anak dengan harga diri yang tinggi membuat mereka dapat berpikir positif mengenai dirinya sendiri dan lebih percaya diri. Salah satu bentuk penanganan untuk meningkatkan harga diri adalah menggunakan Child Centered Play Therapy (CCPT). Terapi ini membantu anak mengeksplorasi diri melalui media bermain. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh CCPT terhadap peningkatan harga diri anak slow learner. Desain penelitian menggunakan eksperimen quasi dengan kelompok kontrol serta pre-test dan post-test. Terdapat dua kelompok dalam penelitian, yaitu kelompok eksperimen yang terdiri atas 10 anak, dan kelompok kontrol juga terdiri atas 10 anak. Rosenberg Self Esteem (RSE) digunakan sebagai instrumen untuk mengukur harga diri (?=0,85). Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa Child Centered Play Therapy (CCPT) efektif meningkatkan harga diri anak slow learner. Anak slow learner dapat meningkat harga dirinya melalui terapi yang menyenangkan yaitu melalui bermain. Kata kunci: child centered play therapy; self-esteem; slow learner
Behavioral Couple Therapy: Upaya Membentuk Perilaku Positif Pada Pasangan Hormansyah, Roselina Dwi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan dalam rumah tangga dapat terjaga dengan komunikasi dan sikap yang baik antar pasangan. Tidak menutup kemungkinan, ada beberapa perilaku dari pasangan yang kurang disukai menjadi pemicu konflik rumah tangga. Subjek adalah pasangan suami istri yang sedang memiliki permasalahan terkait dengan perilaku yang kurang disukai oleh satu sama lain. Metode penelitian yang digunakan yaitu melalui asesmen dengan teknik wawancara, observasi serta skala dyadic adjustman. Intervensi yang digunakan yaitu Behavioral Couple Therapy (BCT) yang terdiri dari tujuh sesi dengan target memperbaiki pola perilaku suami dan istri. Hasil dari intervensi yang diperoleh, bahwa masing-masing subjek menunjukan perilaku positif terhadap satu sama lain. Suami mencoba dan membiasakan diri untuk terlibat membantu pekerjaan rumah tangga, dan istri mengurangi perilaku membentak dan berbicara dengan nada tinggi