Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Arrangement of Green Open Space on River Borders with Constructed Wetlands Concept Saputra, Stepanus Andi; Sudarwani, Margareta Maria; Eni, Sri Pare
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 24, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v24i1.34456

Abstract

Abstract. The decline in river quality is due to the role of 60%-70% of domestic waste, 30% of industrial waste, and 10% of agricultural and livestock waste that pollutes rivers. In addition, because there are settlements on the banks of the river, if it is not handled, the quality of the rivers in Jakarta will certainly be bad. One way of treating wastewater is Constructed Wetlands, the goal is to improve water quality and reduce the harmful effects of waste, as well as water conservation efforts. Constructed Wetlands are usually applied to settlements that have yards, while settlements in Jakarta currently only have narrow yards there are no yards left. From this aspect, the post-normalization riverbank arrangement will be carried out using the Constructed Wetlands approach. The research located at the Kampung Baru,  Cakung,River, East of Jakarta.  To find out the results of this application, the method used is descriptive in knowing the conditions of settlements, and then data collection will be carried out from literature reviews and interviews. Furthermore, an analysis is carried out with basic mathematical calculations to answer the space requirements in the application of Constructed Wetlands so that it will produce a spatial pattern model for settlements.
Kajian Produktivitas Pengaplikasian Dinding Sistem Modular pada Bangunan Glamping Prasetyo, Ade Aji; Eni, Sri Pare; Sudarwani, Maria
WIDYAKALA JOURNAL : JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY Vol 11, No 2 (2024): Urban Lifestyle and Urban Development
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UPJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/widyakala.v11i2.1016

Abstract

Dalam era perkembangan teknologi yang terus maju, permintaan akan pembangunan terus meningkat, menuntut pembangunan yang efisien, cepat, dan tetap berkualitas. Salah satu pembangunan yang sedang berkembang pesat adalah pembangunan wisata glamping. Namun, perkembangan ini juga memberi dampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pembangunan yang efisien, cepat, berkualitas, dan ramah lingkungan. Kriteria penilaian Greenship oleh GBCI menekankan penggunaan material prefabrikasi atau modular. Dinding menjadi bagian terbesar dalam sebuah pembangunan glamping yaitu mencapai 65%. Dengan menggunakan metode analisa deskriptif, penelitian ini berfokus pada kajian produktivitas dinding modular. Studi kasus proyek penginapan cabin di Puncak Bogor menunjukkan bahwa dinding modular memiliki produktivitas yang jauh lebih tinggi daripada dinding konvensional. Produktivitas dinding modular mencapai 5.25 m2/jam hingga 8.01 m2/jam, sedangkan dinding konvensional hanya 1.33 m2/jam hingga 1.00 m2/jam. Dinding modular juga mampu mengurangi sampah konstruksi. Dengan dinding modular, pekerjaan dinding 142.9 m2 bisa selesai dalam 5.63 hari, sedangkan dinding konvensional memerlukan waktu 31.29 hari. Ini menunjukkan produktivitas yang tinggi dan ramah lingkungan dalam penggunaan dinding modular, yang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan 
Smart Building Application in Revitalization of Historic Buildings Case Study: The Museum Bahari, Jakarta Kadeli, Kadeli; Eni, Sri Pare; Marpaung, Charles O.P
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v6i2.1606

Abstract

Historical buildings are cultural heritages that require preservation while adapting to modern demands. The Museum Bahari in Jakarta faces challenges in revitalizing its historical architectural elements while integrating adaptive technologies. This research examines the application of smart building systems in revitalizing the museum with minimal intervention to maintain historical integrity. A descriptive qualitative method is used, involving condition analysis, identification of smart technologies, and strategy development. Data collection includes observation, literature review, and case study analysis. Findings indicate that technologies such as humidity sensors, adaptive lighting, and environmental monitoring can enhance building performance and visitor experience without compromising heritage values. This study recommends placing devices in non-structural areas, integrating energy management with conservation needs, and using real-time monitoring systems. These strategies align with heritage conservation principles. The study concludes that smart building technology with minimal intervention offers a sustainable solution for revitalizing historic buildings like the Museum Bahari while enhancing functionality and relevance in the modern era.
INTEGRATED FLOOD CONTROL THROUGH URBAN DRAINAGE PLANNING: CASE STUDY OF GRAND KAMALA LAGOON APARTMENT BEKASI PENGENDALIAN BANJIR TERINTEGRASI MELALUI PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN PERKOTAAN: STUDI KASUS APARTEMEN GRAND KAMALA LAGOON BEKASI Aritonang, Daniel Petra; Eni, Sri Pare
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 5 No 1 (2025): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v5i1.140

Abstract

Permatasari (PPS), Perumahan Taman Cikas, dan Apartemen Grand Kamala Lagoon (GKL) yang terletak di Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kotamadya Bekasi. Metode yang digunakan adalah kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Data primer dikumpulkan melalui survei lapangan dan pengamatan langsung terhadap kondisi jaringan drainase dan genangan air di lokasi penelitian. Topografi wilayah yang memiliki kemiringan rendah (0-2%) dan intensitas hujan tinggi menjadi fokus dalam kajian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas waduk eksisting di PPS dan Taman Cikas hanya mampu menampung sekitar 16,23% dari total volume genangan air akibat hujan ekstrem. Perencanaan sistem pengendalian banjir terintegrasi dilakukan dengan mengoptimalkan kapasitas waduk, membangun polder air tambahan, sumur resapan, dan jaringan gorong-gorong. Analisis menunjukkan bahwa dengan penambahan polder air seluas 20.250 m³, volume air yang dapat ditampung meningkat menjadi 63.914,2 m³, atau 45,48% dari total genangan air. Strategi ini memenuhi persyaratan daya tampung kawasan, yaitu 30-75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya pengelolaan drainase terpadu untuk mengurangi risiko banjir, serta pemanfaatan ruang terbuka sebagai zona resapan air.
Analisa Kenyamanan Hunian Rumah Susun Tipe 36 Hartono, Mochamad; Eni, Sri Pare; Sudarwani, Margareta Maria
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i3.56143

Abstract

Perkembangan kota yang pesat mendorong pembangunan rumah susun sebagai solusi hunian alternatif, namun regulasi mengenai luas unit seringkali menghasilkan ruang terbatas, yang berdampak pada kenyamanan fisik penghuni. Keterbatasan ini meningkatkan risiko kecelakaan, menyulitkan penataan dan kebersihan ruang, serta menciptakan kondisi yang kurang higienis. Selain itu, ruang pribadi yang sempit mengurangi privasi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental penghuni, serta menurunkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kenyamanan hunian rumah susun tipe 36, dengan fokus pada Rumah Susun ASN Pasar Jumat. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain yang optimal untuk unit rumah susun dapat dicapai dengan penataan ruang yang efisien dan fleksibel, pemilihan perabot multifungsi, serta penggunaan warna dan pencahayaan yang tepat. Selain itu, teknologi rumah pintar dapat meningkatkan kenyamanan penghuni dengan memberikan kontrol yang lebih baik atas lingkungan hidup mereka. Penelitian ini menyoroti pentingnya desain rumah susun yang mempertimbangkan keterbatasan ruang dan kebutuhan penghuni untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dan fungsional bagi pegawai ASN yang dipindah tugaskan di Jakarta.
PERPADUAN ARSITEKTUR BALI & ARSITEKTUR MODERN PADA VILLA TROPICAL HOUSE Senjaya, Pierre Senjaya; Siahaan, Uras; Eni, Sri Pare
UJoST- Universal Journal of Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Faculty of Science and Technology University of Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11111/ujost.v4i1.169

Abstract

Penelitian ini mengkaji perpaduan antara arsitektur Bali dan arsitektur modern dalam konteks desain villa tropical house. Arsitektur Bali dikenal dengan nilai-nilai spiritual dan budaya yang kuat, sedangkan arsitektur modern mengedepankan fungsionalitas dan efisiensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus beberapa villa di Bali. Hasilnya menunjukkan bahwa perpaduan kedua gaya arsitektur dapat menghasilkan desain yang estetis, fungsional, dan berkelanjutan apabila dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal dan prinsip desain modern. Kesimpulan dan saran diberikan untuk mendukung pengembangan arsitektur hybrid yang selaras dengan lingkungan tropis dan identitas lokal.
KAJIAN TATA KELOLA KOTA TUA MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG LAMPUNG SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA Indra Cahya, Lia Yuliana; Eni, Sri Pare; Sudarwani, Margareta Maria
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Menggala City has several strategic areas to be preserved, such as in the East Menggala area, Gedong Aji, Old Market, and River Harbor, so that these areas can be used as Cultural Heritage Areas, because there are historical buildings, in the form of a king's staircase site, ancestral tombs. and traditional houses on stilts. This research was conducted to analyze the Menggala Old Town Area as a city that has many historical relics, as well as to organize the Management of the Menggala Old Town Area to become a Cultural Heritage Area and a tourist destination. The method applied uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques through direct observation, interviews, questionnaires, and photo documentation. The results obtained by the Management of the old town area of Menggala City have not been properly touched by the local government, traditional leaders and the people in Menggala City. Development of concepts in the management of Cultural Heritage Areas, it is necessary to place areas and management that are intended as cultural centers so that sustainability is maintained. As well as the need for support and commitment from the local government in preserving the Menggala old city as a cultural heritage areaKeyword: Cultural Heritage, Menggala, GovernanceAbstrak: Kota Menggala salah satu kota tua yang perlu di lestarikan, seperti di daerah Menggala Timur, Gedong Aji, Pasar Lama, dan Pelabuhan Sungai, sehingga di daerah tersebut bisa dijadikan sebagai Kawasan Cagar Budaya, karena terdapat bangunan bersejarah, berupa situs tangga raja, makam leluhur dan bangunan tradisional rumah panggung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Kawasan Kota Tua Menggala sebagai kota yang mempunyai banyak peninggalan bersejarah, dan perlu ditata Kelola Kawasan Kota tua Menggala agar dapat dijadikan Kawasan Cagar Budaya dan destinasi wisata. Metode penelitian yang diterapkan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan atau observasi langsung di lapangan, interview atau wawancara, serta foto dokumentasi. Hasil yang didapat tata kelola Kawasan kota tua kota Menggala belum terjamah dengan baik dari pemerintah daerah, tokoh adat maupun masyarakat yang ada di kota Menggala. Pengembangan konsep dalam tata Kelola Kawasan Cagar Budaya,  diperlukan adanya penempatan Kawasan dan tata Kelola yang memang peruntukannya sebagai pusat budaya agar kelestarian tetap terjaga. Hal ini perlukan kerjasama antara masyarakat dan komitmen dari pemerintah daerah dalam melestarikan kota tua Menggala sebagai Kawasan cagar budayaKata Kunci: Cagar Budaya, Menggala, Tata kelola  
Evaluasi Konsep Ramah Anak berdasarkan Teori Gestalt pada Tekstur Desain Fungsi Ruang di Lingkungan Ruang Dalam Hunian Vertikal (Studi Kasus Rumah Susun di Kota Kendari) Rafi, Abdur; Eni, Sri Pare; Pasaribu, Ramos P.
Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ) Vol 6 No 2 (2025): Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ)
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sciej.v6i2.1292

Abstract

This study evaluates the extent to which child-friendly concepts in apartments in Kendari City have integrated Gestalt principles into the texture and function of spaces. This study used a qualitative approach with descriptive-analytical methods to gain a deeper understanding of the application of child-friendly concepts in vertical housing. This research was conducted in several apartments in Kendari City: Ponggolaka Apartments, PPS Apartments, Puday Apartments, and Bungkutoko Apartments. Based on the research results and discussion, it can be concluded that the application of texture in the spatial design of apartments in Kendari City has not fully met the basic principles of visual and tactile perception that support child comfort and development: Proximity, Similarity, Continuity, Closure, Figure-Ground, Visual Texture Variation, Tactile Texture (touch), Regularity and Balance, Textural Scale and Proportion, and Sensory Stimulation Function.
EVALUASI KORIDOR TRANSIT DITINJAU DARI KOMPONEN SAFETY & SECURITY: (STUDI KASUS: JALUR PEDESTRIAN JALAN KENDAL DI KAWASAN TOD DUKUH ATAS) Prabandani, Dearesti Ozadita; Eni, Sri Pare; Sudarwani, Margareta Maria
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 5 No. 1 (2024): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v5i1.8649

Abstract

Meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk di Kota-kota besar khususnya di Jakarta disebabkan oleh salah satu faktor yaitu urbanisasi. Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti mencari pekerjaan yang lebih baik, gaya hidup modern dan kemudahan akses ke layanan publik. Peningkatan jumlah penduduk di kota besar menimbulkan masalah pada perkotaan, seperti bertambahnya polusi udara karena meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor. Transit Oriented Development (TOD) atau yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan Kawasan Berorientasi Transit, merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut dengan fokus pengembangan kawasan yang berbasi pada human centered dan integrasi antarmoda. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi Koridor Transit Di Kawasan Tod Dukuh Atas ditinjau Dari Komponen Safety & Security pada Pedestrian Jalan Kendal dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan literatur review. Berdasarkan analisis dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa koridor Jalan Kendal belum sepenuhnya memenuhi syarat pada aspek keamanan pedestrian dan jalan tersebut belum dapat di katagorikan sebagai koridor yang ramah untuk pejalan kaki walaupun letaknya berada di kawasan TOD. Maka dari itu perlu adanya perhatian serta perbaikan pada aspek sirkulasi, penerangan jalan, penyebrangan dan kelengkapan perabot jalan seperti tempat sampah, tempat duduk, vegetasi, bollard dll.
PENATAAN JALUR PEDESTRIAN BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) PADA REVITALISASI KAWASAN STASIUN MANGGARAI Alawy, Kartika Ismi; Eni, Sri Pare; Sudarwani, Margareta Maria
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 5 No. 1 (2024): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v5i1.9284

Abstract

Pemerintah Daerah DKI Jakarta terus berusaha untuk mengatasi permasalahan kota yang dihadapi, salah satunya kemacran dengan merencanakan pembangunan kawasan terpadu di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta. Konsep TOD (Transit Oriented Development) merupakan salah satu bentuk perencanaan yang diharapkan bisa mengurangi permasalahan kemacetan di DKI Jakarta. Salah satu lokasi yang bisa dikembangkan yaitu perencanaan sistem transportasi dengan sistem integrasi di kawasan stasiun. Hal ini karena Stasiun Manggarai sedang melakukan revitalisasi menjadi stasiun sentral yang bisa diterapkan dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) karena stasiun Manggarai merupakan perpotongan dan pertemuan koridor transportasi publik lebih dari 2 jenis transportasi publik. Namun dalam pengebangan sebuah kawasan TOD terdapat berbagai prinsip pendukung keberhasilan revitalisasi stasiun Manggarai, yaitu dengan penataan jalur pedestrian yang terintegrasi terhadap sekitarnya. . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penataan jalur pedestrian stasiun Manggarai yang sesuai atau tidak dengan prinsip TOD serta mengetahui dampak dari revitalisasi stasiun Manggarai yang akan dijadikan stasiun sentral serta menerapkan sistem Transit Oriented Development (TOD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dimana data dikumpulkan melalui metode survei dan studi pustaka dan menetapkan perangkat penilaian standar TOD dari ITDP tahun 2017 sebagai pedoman penilaian. Hasil penelitian yang ditunjukkan ialah penataan jalur pedestrian sudah mendapatkan 74 poin standar TOD yang masuk ke dalam kategori level silver. Kategori ini termasuk dalam kateogi menengah dan menuju ke sempurna, dengan peningkatan kualitas yang sesuai dengan standar prinsip TOD maka revitalisasi Stasiun Manggarai akan berdampak lebih dalam keberhasilan penataan jalur pedestrian berbasis Transit Oriented Development (TOD).