This study aims to determine the professional competence of PPKn teachers in developing students' civic skills, especially communication skills at UPT SMP N 24 Medan. Researchers found several problems in developing students' civic skills, namely problems regarding communication in participation skills, namely, the low level of student activeness in class discussions, many students tend to be passive, only listening without daring to express opinions, ask or answer questions from teachers and students are not interested in joining organizations at school. The research method used in this study is a qualitative method. The type of research that researchers use is descriptive qualitative with primary and secondary data types. Data collection techniques are carried out through observation, interviews and documentation. The results of the study show that teachers apply active learning methods such as debates, discussions, simulations and projects to train critical thinking, courage in speaking and expressing opinions. Teachers also understand student characteristics through initial assessments and observations in order to adjust learning strategies. The use of the independent curriculum provides space for students to be more active and expressive, although still encountered several challenges or obstacles such as shyness, lack of confidence, and limited time. To overcome these challenges, teachers apply several strategies such as giving rewards, cooperative learning, ice breaking, interactive media and creating an inclusive environment. The results of this study demonstrate that teacher professional competence plays a crucial role in improving communication skills as part of strengthening students' civic skills in Civics (PPKn) learning. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi profesional guru PPKn dalam mengembangkan civic skill siswa khususnya keterampilan komunikasi di sekolah UPT SMP N 24 Medan. Peneliti menemukan beberapa masalah dalam pengembangan civic skill siswa yaitu masalah mengenai komunikasi dalam keterampilan partisipasi yaitu, rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam diskusi kelas, banyak siswa cenderung pasif hanya mendengar tanpa berani mengemukakan pendapat, bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru dan siswa tidak tertarik mengikuti organisasi yang ada di sekolah. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan jenis data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan metode pembelajaran aktif seperti debat, diskusi, simulasi dan proyek untuk melatih berpikir kritis, keberanian dalam berbicara dan menyampaikan pendapat. Guru juga memahami karakteristik siswa melalui assemen awal dan observasi guna untuk menyesuaikan strategi pembelajaran. pemanfaatan kurikulum merdeka memberi ruang bagi siswa untuk lebih aktif dan ekspresif, meskipun masih ditemui beberapa tantangan atau kendala yaitu adanya rasa malu, kurang percaya diri, dan keterbatasan waktu. Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru menerapkan beberapa strategi seperti pemberian reward, pembelajaran kooperatif, ice breaking, media interaktif dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kompetensi profesional guru berperan penting dalam meningkatkan keterampilan komunikasi sebagai bagian dari penguatan civic skill siswa dalam pembelajaran PPKn.