Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MODEL ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG DI UNIVERSITAS PALANGKA RAYA MENGGUNAKAN COST SIGNIFICANT MODEL Lendra; Apria Brita Pandohop Gawei; Louisa Gusni Maygrecia
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk mempertahankan kondisi bangunan agar tetap berfungsi baik yaitu dengan melakukan pemeliharaan bangunan. Pemeliharaan bangunan gedung di Universitas Palangka Raya dilakukan secara berulang. Perhitungan biaya dengan cara luas bangunan dikalikan harga satuan berdasarkan harga satuan dalam Standar Biaya Masukan. Estimasi ini tidak diketahui item pekerjaan yang akan dikerjakan. Metode Cost Significant Model memberikan perkiraan biaya untuk pengajuan anggaran dengan beberapa komponen pekerjaan signifikan yang diketahui. Data yang digunakan adalah biaya pemeliharaan sarana dan prasarana gedung di lingkungan Universitas Palangka Raya pada Tahun Anggaran 2014. Data sekunder diidentifikasi cost significant items yang memiliki persentase 80% dari total biaya pekerjaan, uji normalitas dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan komponen pekerjaan cat dinding dan cat plafond; lantai; atap; pintu, jendela dan ventilasi; dan halaman memberikan pengaruh signifikan sebesar 89,70% dari biaya pemeliharaan sarana dan prasarana gedung di lingkungan Universitas Palangka Raya Tahun Anggaran 2014. Persamaan model estimasi adalah Y = 18.154.152,734 + 1,425X4 + 1,241X6 + 1,161X7 + 1,161X9 + 1,038X2 + 0,938X1, dimana Y = biaya pemeliharaan sarana dan prasarana gedung, X4 = biaya pekerjaan pintu, jendela, dan ventilasi, X6 = biaya pekerjaan atap, X7 = biaya pekerjaan lantai, X9 = biaya pekerjaan halaman , X2 = biaya pekerjaan plafond, X1 = biaya pekerjaan cat dinding dan cat plafond, X3 = biaya pekerjaan dinding, dan X8 = biaya pekerjaan sanitasi. Akurasi model rata-rata 4,60% untuk yang positif, -8,48% untuk yang negatif.
STUDI PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA (STUDI KASUS: UNIVERSITAS PALANGKA RAYA) Apria Brita Pandohop Gawei; Dewantoro; Devry Yulianssy
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia konstruksi pemeliharaan gedung merupakan suatu cara untuk mempertahankan fungsi gedung itu sendiri. Pelaksanaan pemeliharaan gedung membutuhkan manajemen pemeliharaan yang terampil dan biaya pemeliharaan yang menunjang. Hasil dari pemeliharaan gedung dapat dinikmati dan mampu memberikan kepuasaan kepada pengguna gedung. Perencanaan pemeliharaan gedung bertujuan untuk menyokong daya layan gedung secara berkala selama umur layan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung meliputi pemeliharaan arsitektural, struktural, mekanikal. Elektrikal, tata ruang, housekeeping. Teknik pengumpulan data penelitan ini adalah dengan cara Dokumentasi. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan data yang relevan dengan penelitian. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan berdasarkan setiap paket pekerjaan terdapat pada item pekerjaan Plafon sebanyak 23 paket pemeliharaan, pekerjaan pintu dan jendela sebanyak 23 paket pemeliharaan dan pekerjaan pengecetan (finishing) terdapat pada 23 paket pemeliharaan. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan di Universitas Palangka Raya terdapat pada pekerjaan Lantai sebesar (22,04%) dan pemeliharaan dominan lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan (16,51%) selanjutnya adalah pekerjaan plafon (11,38%). Biaya dominan pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung di Universitas Palangka Raya terdapat dipekerjaan Lantai dengan total biaya sebesar 1.019.394.510,47 .dan Biaya dominan pemeliharaan lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan dengan total biaya sebesar Rp. 763.541.177,47 selanjutnya adalah pekerjaan plafon dengan total biaya sebesar Rp. 526.514.964,32.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPOTENSI MENJADI PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PALANGKA RAYA Renaldy Giovani Wicaksono; Apria Brita Pandohop Gawei; Veronika Happy Puspasari
JURNAL TEKNIKA Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan proyek konstruksi di Kota Palangka Raya semakin hari menjadi kian kompleks sehubungan dengan standar-standar, peraturan dan ketentuan baru yang ditetapkan. Kenyataan di lapangan sering terjadi masalah atau kejadian yang merupakan dampak terhadap isi kontrak, sehingga masalah tersebut dapat menjadi timbulnya potensi sengketa yang berujung pada tuntutan pada masing-masing pihak. Sengketa konstruksi timbul karena salah satu pihak telah melakukan tindakan cidera. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan sengketa konstruksi dan faktor dominannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survei dan wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data pada kuesioner. Kuesioner disebarkan pada kontraktor yang terdaftar di Kota Palangka Raya berdasarkan data LPJK Kalimantan Tengah. Penelitian ini berlangsung dari bulan November 2017 – Januari 2018. Ada 33 kuesioner yang disebarkan dan didapat sebanyak 30 kuesioner yang dikemablikan dan lengkap. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yaitu mean dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebab timbulnya sengketa pada proyek konstruksi di Kota Palangka Raya adalah faktor tingkat kemampuan manajemen proyek, faktor kompleksitas proyek, faktor kesesuaian jenis kontrak, faktor waktu pelaksanaan pekerjaan, faktor kelengkapan dokumen dan skop pekerjaan, faktor pekerjaan tambah kurang, faktor force majeure, dan faktor keuangan. Untuk faktor dominan adalah faktor tingkat kesesuian jenis kontrak dengan nilai mean sebesar 3,43.
ANALISIS KETERLAMBATAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN KEJAKSAAN TINGGI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Refki Maulana; Apria Brita Pandohop Gawei; Veronika Happy Puspasari
JURNAL TEKNIKA Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah, menurut data waktu pelaporan pelaksanaan proyek pembangunan rumah susun, poyek mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan. Untuk mengetahui durasi keterlambatan waktu diperlukan analisis Kinerja waktu. Maka dalam penelitian ini melakukan analisis kinerja waktu dan analisis durasi keterlambatan waktu penyelesaian proyek, yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai tindakan awal dalam melakukan pengendalian waktu serta dapat meningkatkan kembali kinerja waktu proyek. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Earned Duration (ED). Dalam metode Earned Duration menggunakan indikator Actual Duration (AD), Total Planned Duration (TPD) dan Total Earned Duration (TED) dan mendapatkan hasil akhir Total Duration Variance (TDV) yang dapat mengetahui durasi terlambat waktu proyek. Proses pengumpulan data dilakukan terhadap pemilik, konsultan dan kontraktor proyek serta identifikasi langsung di lokasi pelaksanaan proyek. Analisis kinerja waktu dan analisis waktu keterlambatan menggunakan metode Earned Duration (ED) pada waktu laporan minggu ke-16 bulan ke-4 memperoleh perkiraaan waktu pelaporan Earned Duration at Time (EDt) 95 hari. dapat dijelaskan bahwa waktu Earned Duration at Time (EDt) yang di dapat kurang dari 112 hari waktu pelaporan. Hasil kinerja waktu proyek Duration Performance Index (DPI) (0,8482) < 1, dari hasil kinerja waktu menunjukan bahwa kinerja waktu proyek mengalami penurunan dalam pelaksanaan. Dari hasil kinerja waktu dapat di lakukan analisis durasi waktu keterlamabatan proyek Total Duration Variance (TDV) 17 hari.
PENJADWALAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PUSKESMAS KOTA BESI Vieneser Victory Marbun; Apria Brita Pandohop Gawei; Veronika Happy Puspasari
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v6i2.8264

Abstract

Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia bertumbuh pesat dari waktu ke waktu, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dalam pengerjaan konstruksi dibutuhkan perencanaan dan penjadwalan yang terperinci tentang aktivitas kegiatan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Merancang penjadwalan proyek dibuat agar dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi lebih efektif dan efisien sehinga tidak terjadinya masalah dalam penundaan pekerjaan karena dirancang dengan baik. Alat yang dapat digunakan dalam Merancang penjadwalan proyek adalah dengan membuat network planning dengan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method). penelitian dilaksanakan pada proyek pembangunan Puskesmas kota besi kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Permasalahan pada proyek tersebut dipilih karena tidak optimalnya pekerjaan pada pembangunan Puskesmas kota besi kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah dikarenakan tidak adanya jaringan kerja (network planning) atau time schedule yang dimiliki oleh pihak pelaksana, Proyek ini dibangun dengan anggaran Rp 2.400..520.000,00 (Dua Milyar Empat Ratus Juta Lima Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah). Penelitian ini bertujuan Untuk mendapatkan durasi pada proyek dengan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) dan untuk mendapatkan jalur kritis dari metode PDM (Precedence Diagram Method) pada proyek Puskesmas Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah . Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi kegiatan yaitu 126 hari Kerja atau 179 Hari Kalender dan setiap pekerjaaan tersebut yang berada pada lintasan kritis sebanyak 32 pekerjaan.
KAJIAN KENDALA IMPLEMENTASI KONSEP GREEN CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR DI KOTA PALANGKA RAYA Jagat Perkasa Kembaren; Subrata Aditama K.A.Uda; Apria Brita Pandohop Gawei
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i1.9048

Abstract

: Kegiatan konstruksi menjadi salah satu sumber penyebab pemanasan global yang tidak stabil di bumi ini. Tidak hanya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, juga dapat mengakibatkan penyusutan kualitas lingkungan. Selama ini informasi tentang implementasi konsep green construction khususnya konstraktor di Palangka Raya masih belum teridentifikasi. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang sejauh mana implementasi green construction pada kontraktor di Kota Palangka Raya, sehingga dapat diketahui kendala dan upaya dalam mengatasinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini diproleh dari proses penyebaran kuisioner kepada perusaaan kontraktor konstruksi yang berdomisili di Kota Palangka Raya dengan status aktif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS. Hasil dari penelitian ini perusahaan kontraktor di Kota Palangka Raya memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai green construction. Dalam penerapan konsep green construction terdapat 5 (lima) kendala dominan. Langkah dalam mengatasi kendala dominan dalam implementasi konsep green construction adalah campur tangan pendanaan dalam hal produksi berbagai peralatan yang rendah emisi oleh pemerintah, memproduksi alternative bahan yang ramah lingkungan, membuat peraturan yang lebih detail mengenai green construction, melakukan penyuluhan yang regular mengenai green construction, membuat prosedur yang tidak berbelit- belit untuk sertifikasi material dan bangunan yang green construction, memberikan pendidikan dan meningkatkan keahlian staf pemerintahan dalam bidang green construction, dan campur tangan pendanaan dalam hal peremajaan berbagai peralatan yang rendah emisi dan efisien bahan bakar.
Analisis Penjadwalan Proyek Menggunakan Metode Repetitive Scheduling Method (RSM) Amiano, Stevan Febrian; Apria Brita Pandohop Gawei; Dewantoro; Veronika Happy Puspasari; Almuntofa Purwantoro
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effective scheduling is a key factor in the success of construction projects. The Repetitive Scheduling Method (RSM) is a scheduling method designed for projects with repetitive activities, such as housing developments, high-rise buildings, highways, or bridges. This study aims to analyze the application of the RSM method in the Menteng VIII Housing Project in Palangka Raya. By comparing the project duration and cost before and after the implementation of RSM, this study found that the project duration could be reduced by 33.33%, from 231 days to 154 days, resulting in a total labor cost savings of IDR 15,700,000 per housing unit. These results demonstrate the effectiveness of RSM in improving time and cost efficiency in construction projects. The study also emphasizes that RSM reduces workers' idle time, increases productivity, and maintains work continuity. The application of RSM in this project is expected to serve as a reference for construction project managers in selecting a more optimal and efficient scheduling method. Thus, RSM can be one of the best alternatives in scheduling projects with repetitive work patterns.