Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS BERMAIN MENIUP BALON TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI PARU PADA ANAK DENGAN ASMA DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHODIJAH PALEMBANG Royani, Evi
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Amerika, terdapat 5 juta anak belasan tahun yang menderita asma dan setahunnya sekitar 160.000 anak usia sekolah yang masuk perawatan rumah sakit karena asma. Pengobatan pada penderita asma dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan teknik pernapasan menggunakan balon. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh terapi aktivitas bermain meniup balon terhadap perubahan fungsi paru anak dengan asmadi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2015. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design dengan menggunakan alat bantu berupa peak flow meter dan balon. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang menderita asma yang di rawat di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada bulan April dan Mei tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang didapat secara accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan perubahan fungsi paru anak dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon didapatkan distribusi frekuensi responden yang fungsi parunya kurang baik sebanyak 30 responden (100%), dan setelah dilakukan terapi meniup balon didapatkan distribusi frekuensi responden yang fungsi parunya baik sebanyak 18 responden (60%) dan responden yang fungsi parunya kurang baik sebanyak 12 responden (40%). Ada perbedaan antara perubahan fungsi paru anak dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon dan setelah dilakukan terapi meniup balon di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2015 dengan nilai p value = 0,000 < 0,05. Saran penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan dapat membantu pasien dalam meningkatkan fungsi paru anak salah satunya dengan menggunakan terapi bermain meniup balon.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS BUKIT SANGKAL PALEMBANG TAHUN 2019 Royani, Evi
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Anak sekolah sering mengalami berbagai masalah kesehatan dan gizi, baik yang berhubungan dengan status gizinya maupun yang berhubungan dengan pola makan yang akan berdampak pada kesehatannya. Berdasarkan data WHO sebanyak, 51 juta anak di seluruh dunia mengalami kurus (wasted) dan 17 juta mengalami sangat kurus (severe wasted). Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak umur 6-12 tahun di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang Tahun 2019. Metode penelitian: yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalahsemua ibu yang membawa anak usia 6-12 tahun untuk berobat ke Puskesmas Bukit Sangkal Palembang saat dilakukan penelitian yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian: berdasarkan hasil uji chi square didapatkan ada hubungan pekerjaan ibu (p value = 0,004), pendidikan ibu (pvalue = 0,046) dan pendapatan keluarga (p value = 0,018) dengan status gizi anak di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang. Berdasarkan hasil analisis multivariat diketahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap status gizi anak adalah pendidikan dengan nilai OR terbesar yaitu =12,393. Hasil analisis multivariat variabel yang paling dominan adalah pendidikan dengan nilai OR 12,393 (1,051-146,096) yang artinya ibu yang berpendidikan tinggi berpeluang 12,393 kali memiliki anak dengan status gizi normal dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah.Saran petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan promosi kesehatan yang berupa penyuluhan tentang kesehatan ibu dan balita khususnya peningkatan status gizi balita guna meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang balita Background: This research School children often experience a variety of health and nutritional problems, both related to nutritional status and those related to diet that will have an impact on their health. Based on WHO data, 51 million children worldwide have wasted and 17 million have severe wasted. This research: study was to determine the factors related to the nutritional status of children aged 6-12 years at the Bukit Sangkal Palembang Health Center in 2019. The research method: used was analytic with a cross sectional approach. The population in this study was all mothers carrying children aged 6-12 years. to seek treatment at the Bukit Sangkal Palembang Health Center when there were 30 research conducted. Sampling is done by purposive sampling method. The results: of the study based on the results of the chi square test found that there was a relationship between maternal employment (p value = 0.004), maternal education (pvalue = 0.046) and family income (p value = 0.018) with children's nutritional status at Bukit Sangkal Palembang Health Center. Based on the results of multivariate analysis, it is known that the most dominant variable influencing the nutritional status of children is education with the largest OR value that is = 12,393. The most dominant multivariate analysis results were education with OR 12,393 (1,051-146,096), which means that highly educated mothers have a chance of 12,393 times having children with normal nutritional status compared to mothers with low education. Health workers are expected to improve health promotion counseling about the health of mothers and toddlers especially in improving the nutritional status of children in order to increase intelligence and growth in children under five
PENATALAKSANAAN BACK MASSAGE DI PANTI TRESNA WERDHA TERATAI KM.5 PALEMBANG TAHUN 2020 admin; Evi Royani
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v11i22.110

Abstract

Menurut World Health Organisation (WHO) (2016) 335 juta penduduk di dunia yang mengalami Rematik. Nyeri pada penderita rematik terjadi sebagai akibat spasme otot atau tekanan pada saraf di daerah sendi yang terganggu dan pertumbuhan tulang yang berlebihan sehingga merangsang akar saraf sewaktu keluar dari tulang vertebra. Back Massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan masase pada punggung dengan usapan secara perlahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan back massage di Panti Tresna Werdha Teratai KM.5 Palembang Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yaitu 2 orang lansia yang tinggal di Panti Tresna Werdha Teratai KM.5 Palembang dan 1 orang perawat yang bertugas dan berpengalaman minimal 5 tahun di Panti Tresna Werdha Teratai KM.5 Palembang. Pengambil sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan selama ini penghuni panti sering mengeluh nyeri sendiri terutama pada kaki dan punggung. Saran diharapkan dapat menjadi masukan dalam melakukan pengobatan secara non farmakologi untuk mengatasi masalah nyeri rematik seperti dengan melakukan back massage yang sesuai dengan standar operasional prosedur.
PENYULUHAN DIARE PADA ANAK DI BPM Hj. YUSNIDA PALEMBANG TAHUN 2018 Evi royani; Sherly Widianti
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i1.3593

Abstract

Diare merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit diare ini juga banyak terjadi pada anak-anak. Penyakit diare ini dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi pada anak dan bahkan bisa menyebabkan terjadinya kematian. Penyakit diare ini disebabkan karena pola hidup bersih yang masih kurang. Penyakit diare disebabkan karena pola hidup bersih yang masih kurang. Maka dari itulah orang tua khususnya ibu harus mengetahui tentang bagaimana cara pencegahan dan juga cara perawatan anak dengan diare. Metode yang digunakan untuk dapat mencapai target dari kegiatan ini adalah dengan cara pendekatan dan konseling dalam satu keluarga. Dengan demikian masyarakat akan mendapatkan pelayanan melalui berbagai rangkaian kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas Kesehatan dan Pendidikan masyarakat tentunya dalam hal ini adalah melalui konseling dengan mengikuti protocol Kesehatan. Luaran akhir dari kegiata ini adalah peserta berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan tentang penyakit diare.
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS BERMAIN MENIUP BALON TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI PARU PADA ANAK DENGAN ASMA DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHODIJAH PALEMBANG Evi Royani
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Amerika, terdapat 5 juta anak belasan tahun yang menderita asma dan setahunnya sekitar 160.000 anak usia sekolah yang masuk perawatan rumah sakit karena asma. Pengobatan pada penderita asma dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan teknik pernapasan menggunakan balon. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh terapi aktivitas bermain meniup balon terhadap perubahan fungsi paru anak dengan asmadi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2015. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design dengan menggunakan alat bantu berupa peak flow meter dan balon. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang menderita asma yang di rawat di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada bulan April dan Mei tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang didapat secara accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan perubahan fungsi paru anak dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon didapatkan distribusi frekuensi responden yang fungsi parunya kurang baik sebanyak 30 responden (100%), dan setelah dilakukan terapi meniup balon didapatkan distribusi frekuensi responden yang fungsi parunya baik sebanyak 18 responden (60%) dan responden yang fungsi parunya kurang baik sebanyak 12 responden (40%). Ada perbedaan antara perubahan fungsi paru anak dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon dan setelah dilakukan terapi meniup balon di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2015 dengan nilai p value = 0,000 < 0,05. Saran penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan dapat membantu pasien dalam meningkatkan fungsi paru anak salah satunya dengan menggunakan terapi bermain meniup balon.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS BUKIT SANGKAL PALEMBANG TAHUN 2019 Evi Royani
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Anak sekolah sering mengalami berbagai masalah kesehatan dan gizi, baik yang berhubungan dengan status gizinya maupun yang berhubungan dengan pola makan yang akan berdampak pada kesehatannya. Berdasarkan data WHO sebanyak, 51 juta anak di seluruh dunia mengalami kurus (wasted) dan 17 juta mengalami sangat kurus (severe wasted). Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak umur 6-12 tahun di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang Tahun 2019. Metode penelitian: yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalahsemua ibu yang membawa anak usia 6-12 tahun untuk berobat ke Puskesmas Bukit Sangkal Palembang saat dilakukan penelitian yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian: berdasarkan hasil uji chi square didapatkan ada hubungan pekerjaan ibu (p value = 0,004), pendidikan ibu (pvalue = 0,046) dan pendapatan keluarga (p value = 0,018) dengan status gizi anak di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang. Berdasarkan hasil analisis multivariat diketahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap status gizi anak adalah pendidikan dengan nilai OR terbesar yaitu =12,393. Hasil analisis multivariat variabel yang paling dominan adalah pendidikan dengan nilai OR 12,393 (1,051-146,096) yang artinya ibu yang berpendidikan tinggi berpeluang 12,393 kali memiliki anak dengan status gizi normal dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah.Saran petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan promosi kesehatan yang berupa penyuluhan tentang kesehatan ibu dan balita khususnya peningkatan status gizi balita guna meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang balita Background: This research School children often experience a variety of health and nutritional problems, both related to nutritional status and those related to diet that will have an impact on their health. Based on WHO data, 51 million children worldwide have wasted and 17 million have severe wasted. This research: study was to determine the factors related to the nutritional status of children aged 6-12 years at the Bukit Sangkal Palembang Health Center in 2019. The research method: used was analytic with a cross sectional approach. The population in this study was all mothers carrying children aged 6-12 years. to seek treatment at the Bukit Sangkal Palembang Health Center when there were 30 research conducted. Sampling is done by purposive sampling method. The results: of the study based on the results of the chi square test found that there was a relationship between maternal employment (p value = 0.004), maternal education (pvalue = 0.046) and family income (p value = 0.018) with children's nutritional status at Bukit Sangkal Palembang Health Center. Based on the results of multivariate analysis, it is known that the most dominant variable influencing the nutritional status of children is education with the largest OR value that is = 12,393. The most dominant multivariate analysis results were education with OR 12,393 (1,051-146,096), which means that highly educated mothers have a chance of 12,393 times having children with normal nutritional status compared to mothers with low education. Health workers are expected to improve health promotion counseling about the health of mothers and toddlers especially in improving the nutritional status of children in order to increase intelligence and growth in children under five
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIRI PADA LANSIA DI PUSKESMAS KENTEN PALEMBANG TAHUN 2021 Evi Royani; M. Ravi
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 12 No 24 (2022): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v12i24.190

Abstract

The World Health Organization (WHO) estimates that the number of elderly people in 2025 worldwide will reach 1.2 billion people which will continue to grow to 2 billion people in 2050. This increase in the number of elderly people will have an impact on various lives. The main impact of this increase in the elderly is an increase in the dependence of the elderly. The purpose of the study was to determine the relationship between family support and self-care for the elderly at Kenten Palembang Health Center in 2021. The research method used a cross sectional approach. The population in this study were all the elderly who visited the Kenten Health Center in Palembang when the research was conducted. The number of samples was 25 respondents using the accidental sampling method. The results showed that the frequency distribution of the elderly who did self-care independently was 16 respondents (64%), the frequency distribution of family support was mostly good as many as 14 respondents (56%). The results of the statistical test showed that there was a significant relationship between family support and self-care for the elderly at the Kenten Palembang Health Center in 2021 with a P value = 0.017. Suggestions are expected to be able to further complement references such as source books, health magazines, journals, and materials that support this research, especially those related to the relationship between family support and self-care for the elderly.
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA Evi Royani; Fera Siska
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 13 No 26 (2023): Journal of Health and Development
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v13i26.251

Abstract

Aging (getting old) is a process of slowly disappearing the ability of the network to repair itself or replace and maintain its normal function so that it cannot survive infection and repair the damage suffered. The aging process is a continuous (continuous) process that naturally starts from birth and is generally experienced by all living things. As you get older, the body will experience a decrease and change, especially in the function of organs and body systems, so progressive muscle relaxation therapy is carried out to obtain relaxation for the purpose of reducing signs and symptoms such as pain, muscle stiffness, anxiety and insomnia. The purpose of this study was to determine the effect of progressive muscle relaxation therapy on sleep quality in the elderly. The research method was quantitative using a pre-experimental design approach (one group pre-post test design). Where in this study the sample was given a pretest (initial observation) before being given an intervention, after that an intervention was given, then a post-test (final observation) was carried out. The results of this study used a paired t-test which was conducted to find out whether there is an effect of progressive muscle relaxation therapy on sleep quality in the elderly. The results of the t-test in this study were found to be significant at 0.000 (p value <0.05). meaning that there is an effect of progressive muscle relaxation therapy on sleep quality in the elderly. The results of this study can be used as reference material and add to the literature at STIKES Mitra Adiguna Palembang, especially journals and materials that support writing scientific papers related to sleep quality in the elderly
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN HANDGRIP TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PALEMBANG Siska, Fera; Royani, Evi; Sherly Widianti
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v14i27.296

Abstract

According to WHO (World Health Organization) there are around one billion people in the world who suffer from hypertension. Hypertension is someone who experiences an increase in blood pressure above normal as indicated by the systolic and distolic numbers on a blood pressure examination. The aim of this research is to determine changes in blood pressure through handgrip workout s at the Harapan Kita Palembang elderly social institution in 2023. This research method is quantitative using a pre-experimental approach (One Group Pre-Post Test Design). The sample used in this research was purposive sampling. With a total of 12 elderly respondents. Based on the non-parametric statistical test (Wilcoxon) it is 0.000 p value 0.000 < 0.05) which means that it shows the influence of hand grip training on blood pressure values in elderly people with hypertension. There was a change in blood pressure after handgrip training, the subject was able to control blood pressure well. There is an influence of providing handgrip training. Based on the results of the Wilcoxon test, a p value of 0.000 <A 0.05 was obtained. It is hoped that we can examine other, more varied variables such as knowledge, behavior and cover a wide range of research using qualitative methods with in-depth interviews related to hypertension so that research on hypertension can continue to develop
EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR REBUSAN CENGKEH DAN AIR REBUSAN JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI ASAM URAT PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA HARAPAN KITA PALEMBANG TAHUN 2023 Royani, Evi; Siska, Fera; Nurza Maya Anjla
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v14i2.338

Abstract

Gout or gout is a joint disease caused by high levels of uric acid in the blood. The buildup of uric acid that makes the joints feel sore, painful, and even inflamed. According to the World Health Organization (WHO), the incidence of gout in the elderly has increased by 355 million people. Fetermine the effectiveness of clove cooking water and ginger boiled water on reducing gout pain in the elderly in the elderly social institution of our hope Palembang in 2023. The method used is pre-experimental research (Pre Exsperimental designs) with One Group Pretest Post approach. The sample used was 30 respondents with a sampling technique using purposive sampling. Respondents were divided into 2 intervention groups, namely 15 respondents of the clove group and 15 respondents of the ginger group. Measurement of pain scale using Numeric Rating Scale (NRS) and observation sheet. Based on non-parametric statistical tests (wilcoxon) obtained the calculated value of giving air clove decoction of ? = 0.003 and giving ginger boiled water of ? = 0.005 smaller than the significant level of 5% or (p value = 0.000 < 0.05). There is a significant difference based on the average acid pain in the elderly before giving clove cooking water and ginger cooking water is 2.80 and the average gout pain in the elderly after giving clove cooking water is 2.20 and ginger cooking water is 2.27. There is a significant difference in giving clove cooking water and ginger cooking water to reduce gout pain. Giving clove cooking water is more effective to reduce gout pain because cloves have more anti-inflammatory and analgesic compounds than ginger.