Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Studi Penentuan Nilai Curve Number DAS Pataruman berdasarkan Satuan Peta Tanah Indonesia Ramadan, Anri Noor Annisa; Nurmayadi, Dicky; Sadili, Anwar; Solihin, Rega Rizaldy; Sumardi, Zefri
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 26, Nomor 2, DESEMBER 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.205 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v26i2.26563

Abstract

Model curah hujan-limpasan umumnya digunakan dalam perhitungan debit banjir. Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk memperkirakan debit banjir di DAS adalah NRCS-CN. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan nilai CN dengan/tanpa kapasitas drainase tanah dari informasi tanah di SPT Indonesia. Lokasi yang digunakan adalah DAS Pataruman dengan mengkalibrasi hasil debit simulasi dengan debit pengamatan. Kondisi tanah di DAS Pataruman menunjukan bahwa tekstur tanah memiliki tekstur halus (HSG D), tekstur agak halus (HSG C), dan tekstur agak kasar (HSG A). Nilai CN komposit rata-rata di DAS Pataruman tanpa kapasitas drainase tanah adalah 85,58 sedangkan dengan kapasitas drainase tanah adalah 81,01. Hasil dari analisis menunjukan bahwa dengan/tanpa memperhitungkan kapasitas drainase tanah di DAS Pataruman tidak menunjukan perbedaan debit yang signifikan dengan koefisien relasi 0,734 (tanpa kapasitas drainase tanah) dan 0,732 (dengan kapasitas drainase tanah). Perhitungan CN dengan/tanpa kapasitas drainase tanah direkomendasikan untuk DAS kecil.
STUDI EVALUASI TINGKAT KEANDALAN RESIKO KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG Astyasari, Melinda; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1104

Abstract

Abstract— Hospitals are public buildings that have a high risk of fire. One of the reliability requirements for buildings that must be met is fire safety. One of the hospitals that has a large number of patients in Tasikmalaya City is RSUD Dr. Soekarno. This hospital is located in a densely populated area in the middle of the city. For this reason, it is necessary to have a building analysis on the level of fire risk reliability. This study aims to determine the level of building reliability against fire risk in the Mitra Batik building at RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. This study used a field survey to identify site completeness, life-saving facilities, and active and passive fire protection. After that, a building safety assessment was carried out by giving a weight value using AHP. From the results of this study, the application of site completeness resulted in a value of 23.00 with a percentage result of 92.00%, life-saving facilities produced a value of 22.88 with a percentage result of 91.52%, the active protection system produced a value of 22.64 with a percentage result of 94.30%, and the active protection system produces a value of 25.16 with a percentage yield of 96.73%. All reliability assessments on the Mitra Batik Building are included in the good category. The results of the safety reliability value in the Mitra Batik Building at RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya are in the good category with a score of 93.67% and meet the requirements. Keywords — Building reliability, Fire hazard.   Abstrak— Rumah sakit adalah bangunan publik yang memiliki risiko besar terhadap terjadinya kebakaran. Salah satu persyaratan keandalan bangunan gedung yang harus dipenuhi adalah keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Salah satu rumah sakit yang memiliki jumlah pasien banyak di Kota Tasikmalaya adalah RSUD Dr. Soekardjo. RSUD ini berada di wilayah padat penduduk dan berada di tengah kota. Untuk itu perlu adanya analisis bangunan terhadap tingkat keandalan risiko kebakaran. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan bangunan terhadap risiko kebakaran pada bangunan gedung Mitra Batik RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan survei lapangan untuk mengidentifikasi kelengkapan tapak, sarana penyelamatan jiwa, proteksi kebakaran aktif dan pasif. Setelah itu dilakukan penilaian keselamatan bangunan Gedung dengan memberikan nilai bobot menggunakan AHP. Dari hasil penelitian ini, pada penerapan kelengkapan tapak menghasilkan nilai 23,00 dengan hasil persentase 92,00%, sarana penyelamatan jiwa menghasilkan nilai 22,88 dengan hasil persentase 91,52%, sistem proteksi aktif menghasilkan nilai 22,64 dengan hasil persentase 94,30% dan sistem proteksi aktif menghasilkan nilai 25,16 dengan hasil persentase 96,73%. Semua penilaian keandalan pada bangunan Gedung Mitra Batik termasuk dalam kategori Baik. Hasil dari Nilai Keandalan Keselamatan pada Bangunan Gedung Mitra Batik RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya berkategori Baik dengan menghasilkan nilai sebesar 93,67% dan telah sesuai dengan persyaratan.   Kata kunci — Keandalan bangunan, Bahaya Kebakaran.
STUDI ANALISIS POTENSI SUMBER MATA AIR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR MASYARAKAT KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA Pahrezi Sepyan, Aqmal; Ramadhan, Anri Noor Annisa; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1485

Abstract

Mata air merupakan salah satu sumber air yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari – hari, seperti di Kampung Cipeteuy Desa Sukamukti Kecamatan Cisayong masyarakat setempat memanfaatkan sumber Mata Air Cipeteuy untuk memenuhi kebutuhan airnya. Sumber Mata Air Cipeteuy diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong setiap tahun. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau ketersediaan air dan daya dukung Mata Air Cipeteuy Desa Sukamukti untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode Model NRECA dan di kalibrasi dengan model NSE dari hasi pengamatan harian di lokasi penelitian. Dengan ketersediaan air Mata Air Cipeteuy dengan jumlah debit setiap bulannya dari bulan Januari hingga Desember adalah 82.218.240 liter, 109.252.800 liter, 113.322.240 liter, 109.978.560 liter, 93.648.960 liter, 75.660.480 liter, 62.259.840 liter, 49.066.560 liter, 44.167.680 liter, 49.455.360 liter, 86.106.240 liter, dan 96.163.200 liter, setelah dilakukan analisis daya dukung air debit Mata Air Cipeteuy tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028.
ANALISIS POTENSI KENDALA INFRASTRUKTUR PANTAI BATU KARAS SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PANGANDARAN elma anggara; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1626

Abstract

Abstract— Infrastructure of the facilities available at the tourist attractions should be adequate as it will affect the comfort of visitors. However, there are still many tourist attractions in the district of Pangandaran that are still not adequate, one of them is the lack of temporary garbage disposal facilities and a lot of infrastructure due to the tourist attraction of the Karas Stone Beach which is said to be unsuitable for use and requires development and repair. The study aims to assess the viability of Karas Stone infrastructure as a tourist attraction in Pangandaran. Methods to conduct this research with qualitative descriptive techniques to determine how much the degree of infrastructure viability in Batu Karas as a tourist attraction in Pangandaran District. The sampling process is random (probability sampling), then the data that has been evaluated is then presented in the Table of Accessibility of Respondents (TCR). Data is collected through transportation, observations, interviews, and documentation. From the overall results of the Accessibility Level of Responds (TCR) of the tourist infrastructure of Batu Karas coast according to tourists obtained a score of 72.2% that falls into sufficient category, and changes are necessary to infrastructure to meet the goals and expectations in the future. The state of the Karas Stone Coast is not adequate because the local government has not undertaken development. Keywords — Batu Karas Beach, Infrastructure, tourist. Abstrak— Infrastruktur fasilitas yang ada pada objek wisata harus memadai karena akan berpengaruh pada kenyamanan pengunjung. Akan tetapi masih banyak objek wisata di Kabupaten Pangandaran yang masih belum memadai, salah satunya adalah kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah sementara dan banyaknya infrastruktur dikawasan objek wisata Pantai Batu Karas yang terbilang sudah tidak layak untuk digunakan sehingga membutuhkan pengembangan dan perbaikan. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan infrastruktur Batu Karas sebagai tempat wisata di Pangandaran. Metode untuk melakukan penelitian ini dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan infrastruktur di Batu Karas sebagai tempat wisata di Kabupaten Pangandaran. Proses pengambilan sampelnya dilakukan secara acak (probability sampling), lalu data yang telah dievaluasi kemudian disajikan dalam tabel Tingkat Capaian Responden (TCR). Data dikumpulkan melalui angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil keseluruhan Tingkat Capaian Responden (TCR) kelayakan infrastruktur wisata pantai Batu Karas menurut wisatawan didapatkan nilai 72,2% yang masuk ke kategori cukup, dan perubahan sangat diperlukan supaya infrastruktur memenuhi tujuan dan antisipasi mendatang. Keadaan prasarana Pantai Batu Karas belum memadai karena pemerintah daerah belum melakukan pengembangan. Kata kunci —  Pantai Batu Karas, Infrastruktur, Pariwisata
PENINGKATAN KUALITAS KEANDALAN SARANA DAN PRA-SARANA SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA TASIKMALAYA Nurmayadi, Dicky; Al Huseiny, Mohammad Syarif
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2 No 3 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:. The level of risk of public buildings, especially traditional markets, is very high, the facilities and infrastructure available to protect the market are largely unable to function optimally. The purpose of this research is to find out and measure the extent to which traditional markets in Tasikmalaya City are ready and responsive in protecting buildings and the environment from the risk of fire. The method starts with the formulation of the problem, setting the goals to be achieved, compiling a literature review, formulating hypotheses, collecting and processing data, conducting discussions, and the final stage is by drawing conclusions. Based on the results of research and observations carried out in four traditional markets in Tasikmalaya City, the readiness of market facilities and infrastructure as measured by 1) safety procedures in all four markets is still low, 2) evacuation routes and gathering points, there are still no clear evacuation routes and gathering points (there has not been found a marker / director), 3) active protection system (hydrant and APAR), three of the four markets are equipped with a hydrant system but the condition is largely unable to function properly, 4) there is a distance between each building block, from the four observation sites are only the Pancasila market which does not have a clear distance between each building block, 5) supervision and control, management and application of rules on fire risk in almost all market locations is still very low. Overall based on the results of research in four traditional market locations in the City of Tasikmalaya it is still very necessary to improve the quality of fire protection system facilities and infrastructure.Keyword: Facilities_infrastructure, fire_protection, traditional_markets Abstrak: Tingkat risiko bangunan publik khususnya pasar tradisional terhadap bahaya kebakaran sangat tinggi, sarana dan prasarana yang tersedia untuk memproteksi pasar sebagian besar tidak dapat berfungsi secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mengukur sejauh mana pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya siap dan tanggap dalam memproteksi bangunan dan lingkungan dari risiko kebakaran. Metode yang dilakukan dimulai dengan melaksanakan perumusan masalah, menetapkan tujuan yang akan dicapai, menyusun tinjauan pustaka, merumuskan hipotesa, pengumpulan serta pengolahan data, melakukan pembahasan, dan tahapan terakhir adalah dengan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilaksanakan di empat pasar tradisional di Kota Tasikmalaya kesiapan sarana dan prasarana pasar yang diukur berdasarkan 1) prosedur keselamatan di keempat pasar masih rendah, 2) jalur evakuasi dan titik kumpul, masih belum ditemukan jalur evakuasi dan titik kumpul yang jelas (belum ditemui adanya penanda/pengarah), 3) sistem proteksi aktif (hydrant dan APAR), tiga dari empat pasar sudah dilengkapi dengan system hydrant akan tetapi kondisinya sebagian besar tidak dapat berfungsi dengan baik, 4) ada jarak antara tiap blok bangunan, dari keempat lokasi pengamatan hanya pasar pancasila yang tidak memiliki jarak yang jelas antara masing-masing blok bangunan, 5) pengawasan dan pengendalian, pengelolaan dan penerapan aturan tentang risiko kebakaran di hampir seluruh lokasi pasar masih sangat rendah. Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian di empat lokasi pasar tradisional di Kota Tasikmalaya masih sangat perlu untuk dilakukan peningkatan kualitas sarana dan prasarana sistem proteksi kebakaran. Kata Kunci: Sarana_prasarana, Proteksi_kebakaran, Pasar_Tradisional.
PENINGKATAN KUALITAS WALKBILITY DI RUAS JALAN H.Z. MUSTOFA KOTA TASIKMALAYA Nurmayadi, Dicky; Sholahudin, Farhan
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Walkability is an innovation concept in creating pedestrian path facilities that prioritize pedestrian comfort and minimize air pollution levels. The purpose of this study is to identify the application of the walkability concept in Tasikmalaya City, especially the H.Z. Musthofa to support the City of Tasikmalaya as a productive and sustainable city. The research uses a literature study methodology or literature review by reviewing books and journals related to walkability and other literature such as news and regulations. The results show that the application of the concept of walkability in Tasikmalaya City in realizing Tasikmalaya City as a productive and sustainable city is still very low when viewed from several global walkability index indicators. In realizing the City of Tasikmalaya as a pedestrian-friendly city, there are still some obstacles, such as the misuse of pedestrian paths as parking lots or as places or stalls for Street Vendors (PKL).Abstrak: Walkability merupakan sebuah konsep inovasi dalam menciptakan fasilitas jalur pedestrian yang mengutamakan kenyamanan pejalan kaki dan meminimalisir tingkat polusi udara.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan konsep walkablility di Kota Tasikmalaya khususnya Ruas Jalan H.Z. Musthofa untuk mendukung Kota Tasikmalaya sebagai kota yang produktif dan berkelanjutan. Penelitian menggunakan metodologi studi kepustakaan atau literature review dengan menelaah buku dan jurnal terkait walkability serta litelature lainnya seperti berita dan regulasi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan konsep walkability di Kota Tasikmalaya dalam mewujudkan Kota Tasikmalaya sebagai kota yg produktif dan berkelanjutan masih sangat rendah apabila dilihat dari beberapa indikator global walkability index. Dalam mewujudkan Kota Tasikmalaya sebagai Kota yang ramah bagi pejalan kaki masih ditemui beberapa hambatan seperti halnya penyalahgunaan jalur pedestrian sebagai lahan parkir maupun dijadikan tempat atau lapak Pedagang Kaki Lima (PKL).
STUDI ANALISIS POTENSI SUMBER MATA AIR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR MASYARAKAT KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA Pahrezi Sepyan, Aqmal; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1485

Abstract

Abstract  Spring water is one of the water sources used by the community to supply their daily water requirement, such as in Cipeteuy Village, Sukamukti Village, Cisayong District, local people use Cipeteuy Spring sources to supply their water requirement. Cipeteuy Spring Source is expected to be used for the water requirement of the people of Cisayong District every year. Therefore, this study was conducted to review the availability of water and the carrying capacity of Cipeteuy Spring, Sukamukti Village to supply the water requirement of the people of Cisayong District in 2028. Water availability was calculated using the NRECA Model method and calibrated with the NSE model from the results of daily observations at the study site. With the availability of Cipeteuy Spring water with the amount of discharge each month from January to December is  82,218,240 liters, 109,252,800 liters, 113,322,240 liters, 109,978,560 liters, 93,648,960 liters, 75,660,480 liters, 62,259,840 liters, 49,066,560 liters, 44,167,680 liters, 49,455,360 liters, 86,106,240 liters, and 96,163,200 liters, after analyzing the carrying capacity of Cipeteuy Spring discharge waterunable to meet the water needs of the people of Cisayong District by 2028. Keywords:  spring, water requirement, NRECA model, water carrying capacity   Abstrak  Mata air merupakan salah satu sumber air yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari – hari, seperti di Kampung Cipeteuy Desa Sukamukti Kecamatan Cisayong masyarakat setempat memanfaatkan sumber Mata Air Cipeteuy untuk memenuhi kebutuhan airnya. Sumber Mata Air Cipeteuy  diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong setiap tahun. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau ketersediaan air dan daya dukung Mata Air Cipeteuy Desa Sukamukti untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode Model NRECA dan di kalibrasi dengan model NSE dari hasi pengamatan harian di lokasi penelitian. Dengan ketersediaan air Mata Air Cipeteuy dengan jumlah debit setiap bulannya dari bulan Januari hingga Desember adalah 82.218.240 liter, 109.252.800 liter, 113.322.240 liter, 109.978.560 liter, 93.648.960 liter, 75.660.480 liter, 62.259.840 liter, 49.066.560 liter, 44.167.680 liter, 49.455.360 liter, 86.106.240 liter, dan 96.163.200 liter, setelah dilakukan analisis daya dukung air debit Mata  Air Cipeteuy tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028. Kata kunci: mata air, kebutuhan air, Model NRECA, daya dukung air.
ANALISIS POTENSI KENDALA INFRASTRUKTUR PANTAI BATU KARAS SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PANGANDARAN Anggara, Elma; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1626

Abstract

Abstract— Infrastructure of the facilities available at the tourist attractions should be adequate as it will affect the comfort of visitors. However, there are still many tourist attractions in the district of Pangandaran that are still not adequate, one of them is the lack of temporary garbage disposal facilities and a lot of infrastructure due to the tourist attraction of the Karas Stone Beach which is said to be unsuitable for use and requires development and repair. The study aims to assess the viability of Karas Stone infrastructure as a tourist attraction in Pangandaran. Methods to conduct this research with qualitative descriptive techniques to determine how much the degree of infrastructure viability in Batu Karas as a tourist attraction in Pangandaran District. The sampling process is random (probability sampling), then the data that has been evaluated is then presented in the Table of Accessibility of Respondents (TCR). Data is collected through transportation, observations, interviews, and documentation. From the overall results of the Accessibility Level of Responds (TCR) of the tourist infrastructure of Batu Karas coast according to tourists obtained a score of 72.2% that falls into sufficient category, and changes are necessary to infrastructure to meet the goals and expectations in the future. The state of the Karas Stone Coast is not adequate because the local government has not undertaken development. Keywords — Batu Karas Beach, Infrastructure, tourist. Abstrak— Infrastruktur fasilitas yang ada pada objek wisata harus memadai karena akan berpengaruh pada kenyamanan pengunjung. Akan tetapi masih banyak objek wisata di Kabupaten Pangandaran yang masih belum memadai, salah satunya adalah kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah sementara dan banyaknya infrastruktur dikawasan objek wisata Pantai Batu Karas yang terbilang sudah tidak layak untuk digunakan sehingga membutuhkan pengembangan dan perbaikan. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan infrastruktur Batu Karas sebagai tempat wisata di Pangandaran. Metode untuk melakukan penelitian ini dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan infrastruktur di Batu Karas sebagai tempat wisata di Kabupaten Pangandaran. Proses pengambilan sampelnya dilakukan secara acak (probability sampling), lalu data yang telah dievaluasi kemudian disajikan dalam tabel Tingkat Capaian Responden (TCR). Data dikumpulkan melalui angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil keseluruhan Tingkat Capaian Responden (TCR) kelayakan infrastruktur wisata pantai Batu Karas menurut wisatawan didapatkan nilai 72,2% yang masuk ke kategori cukup, dan perubahan sangat diperlukan supaya infrastruktur memenuhi tujuan dan antisipasi mendatang. Keadaan prasarana Pantai Batu Karas belum memadai karena pemerintah daerah belum melakukan pengembangan. Kata kunci —  Pantai Batu Karas, Infrastruktur, Pariwisata
ANALISIS KAPASITAS TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) CIANGIR KOTA TASIKMALAYA BERDASARKAN PENGELOLAAN SAMPAH NON ORGANIK DAN ORGANIK Raihan, Mochammad Maulana Hamdan; Nurmayadi, Dicky; Hendardi, Agi Rivi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v5i1.1636

Abstract

Abstract— Population growth has an impact on environmental problems, especially on the physical environment. The increase in population has an effect on increasing the fulfillment of their needs, resulting in an increase in the volume of waste. One of the increases in waste volume occurred at the Ciangir Final Disposal Site (TPA) in Tasikmalaya City. The increase in population must be balanced with how waste is managed at the Ciangir Final Disposal Site (TPA) and efforts to improve waste management in 2024 - 2028. The predicted population in 2024 - 2028 is 3,698,330 people and the amount of waste produced in 2024 – 2028 it is 1,079,912.36 tons. So, with the amount of waste produced in 2024 - 2028, efforts that can be made by TPA Ciangir include increasing the number of officers or fleet, adding waste processing equipment so that it can optimize the waste processing process, improving waste processing techniques, and improving waste management technology. Keywords — Landfill, Garbage, Organic, Non Organic, Population Abstrak— Pertumbuhan populasi penduduk memiliki dampak permasalahan lingkungan terutama pada lingkungan fisik. Bertambahnya jumlah populasi penduduk berpengaruh pada peningkatan pemenuhan kebutuhan mereka sehingga terjadi peningkatan terhadap volume sampah. Peningkatan volume sampah salah satunya terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir di Kota Tasikmalaya. Bertambahnya penduduk harus dapat diimbangi dengan bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir serta upaya peningkatan pengelolaan sampahnya pada Tahun 2024 - 2028. Jumlah prediksi populasi penduduk pada Tahun 2024 – 2028 adalah 3.698.330 orang dan dengan jumlah sampah yang dihasilkan pada Tahun 2024 – 2028 adalah 1.079.912,36 ton. Sehingga dengan jumlah sampah yang dihasilkan pada Tahun 2024 – 2028 upaya yang dapat dilakukan oleh TPA Ciangir yaitu melakukan penambahan jumlah petugas atau armada, penambahan alat pengolahan sampah sehingga dapat mengoptimalkan proses pengolahan sampah, pengingkatan teknik pengolahan sampah, dan peningkatan teknologi pengelolaan sampah. Kata Kunci — Tempat Pembuangan Akhir, Sampah, Organik, Non Organik, Penduduk
STUDI PENGGUNAAN ASBUTON PADA CAMPURAN ASPAL PANAS ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC) Assiddiqie, Teguh Muhammad; Nurmayadi, Ade Rizki; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i2.2108

Abstract

Abstract— Based on the Regulation of the Minister of PUPR No.18/PRT/M/2018 concerning the use of buton asphalt for road construction and preservation, further research was carried out to understand the characteristics  of the Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC) mixture. This study used Asbuton LGA type 50/30 with percentages of 3%, 6%, and 9% of the total weight of the mixture. There are a total of 42 test pieces, consisting of 30 for PKAO and 12 for KAO. The results showed that the mixture of AC-WC with 3% Asbuton LGA produced KAO of 5.7%, VIM Value 3.77%, VMA Value 14.96%, VFB Value 74.79%, Marshall Stability Value 1,366 Kg, Flow Value 3.15 mm, Marshall Quetient Value (MQ) 434 Kg/mm, and Immersion Value 90.33%. With the addition of 6% Asbuton LGA, KAO becomes 6%, VIM Value 4.87%, VMA Value 15.21%, VFB Value 67.97%, Marshall Stability Value 1,567 Kg, Flow Value 3.60 mm, MQ Value 435 Kg/mm, and Immersion Value 91.23%. The addition of 9% of Asbuton LGA resulted in a KAO of 6.3%, a VIM value of 7.11%, a VMA value of 18.43%, a VFB value of 61.43%, a Marshall Stability Value of 2,250 Kg, a Flow Value of 4.90 mm, an MQ Value of 459 Kg/mm, and an Immersion Value of 54.85%.  The percentage of LGA Asbutone of 6% in the AC-WC mixture showed an increase in the Marshall stability value and Marshall immersion. Keywords — Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC), Asbuton Lawele Granullar Asphalt (LGA), Marshall Test, Marshall Immersion, Marshall Quotient (MQ) Abstrak— Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.18/PRT/M/2018 mengenai penggunaan aspal buton untuk pembangunan dan preservasi jalan, dilakukan penelitian lanjutan untuk memahami karakteristik campuran Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC). Penelitian ini menggunakan Asbuton LGA tipe 50/30 dengan persentase 3%, 6%, dan 9% dari total berat campuran. Total terdapat 42 benda uji, terdiri dari 30 untuk PKAO dan 12 untuk KAO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran AC-WC dengan 3% Asbuton LGA menghasilkan KAO sebesar 5,7%, Nilai VIM 3,77%, Nilai VMA 14,96%, Nilai VFB 74,79%, Nilai Stabilitas Marshall 1.366 Kg, Nilai Flow 3,15 mm, Nilai Marshall Quetient (MQ) 434 Kg/mm, dan Nilai Immersion 90,33%. Dengan penambahan 6% Asbuton LGA, KAO menjadi 6%, Nilai VIM 4,87%, Nilai VMA 15,21%, Nilai VFB 67,97%, Nilai Stabilitas Marshall 1.567 Kg, Nilai Flow 3,60 mm, Nilai MQ 435 Kg/mm, dan Nilai Immersion 91,23%. Penambahan 9% Asbuton LGA menghasilkan KAO sebesar 6,3%, Nilai VIM 7,11%, Nilai VMA 18,43%, Nilai VFB 61,43%, Nilai Stabilitas Marshall 2.250 Kg, Nilai Flow 4,90 mm, Nilai MQ 459 Kg/mm, dan Nilai Immersion 54,85%.  Persentase Asbuton LGA sebesar 6% pada campuran AC-WC menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall dan perendaman Marshall. Kata kunci — Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC). Asbuton Lawele Granullar Asphalt (LGA), Marshall Test, Marshall Perendaman, Marshall Quotient (MQ)