Hartati, Peby Tri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1 sampai 5 melalui Media Busy Book bagi Anak Tunagrahita Ringan Hartati, Peby Tri; Ardisal, Ardisal
Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to prove whether the busy book media can improve the ability to recognize the symbols numbers 1 to 5 in children with mild mental retardation. This research uses experimental research in the form of Single Subject Research (SSR) with A-B-A design. The data analysis technique used visual graph analysis. The results of data analysis from 17 observations in 3 conditions, namely at baseline (A1) obtained results of 0%, 0%, 0%. Intervention (B) obtained results of 20%, 20%, 40%, 60%, 40%, 60%, 60%, 60%. Finally, at baseline (A2) the results were 40%, 60%, 80%, 60 %, 60%, 60%. The results showed that the ability to recognize the symbols of numbers 1 to 5 increased after using busy book media for mild mentally retarded children class I / C at SLBN 1 Painan.
Menjelajahi Kesejahteraan Orang Tua: Dukungan & Koping di Balik Disabilitas Fisik Anak Hasanah, Nisaul; Novembli, Meta Silfia; Wahyuni, Sri; Fitriani, Dina; Hartati, Peby Tri
Journal of Special Education Lectura Vol. 3 No. 1 (2025): JSE Lectura: Journal of Special Education
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/3zw1c435

Abstract

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan psikologis orang tua dengan anak disabilitas fisik berat di Kota Pekanbaru, Riau. Sebanyak 50 orang tua berpartisipasi dalam survei menggunakan skala terstandarisasi untuk mengukur kesejahteraan psikologis (PWB), dukungan sosial (MSPSS), strategi coping (Brief COPE Inventory), serta karakteristik disabilitas anak dan demografi. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa dukungan sosial (β=0.48, p<0.001) dan strategi coping adaptif (β=0.35, p=0.002) adalah prediktor positif paling signifikan terhadap kesejahteraan psikologis orang tua. Menariknya, tingkat keparahan disabilitas anak serta faktor demografi (pendidikan dan pendapatan) tidak signifikan dalam model prediksi ini. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi yang berfokus pada penguatan jejaring dukungan sosial dan pengembangan keterampilan coping yang adaptif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis orang tua ABK fisik berat. Penelitian ini merekomendasikan program dukungan berbasis komunitas dan pelatihan psikologis untuk keluarga ABK di Indonesia.
Peningkatan Kualitas Hidup Penyandang Disabilitas melalui Program Pelatihan Keterampilan dan Pendampingan Sosial Hasanah, Nisaul; Novembli, Meta Silfia; Wahyuni, Sri; Fitriani, Dina; Hartati, Peby Tri
JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus Vol. 3 No. 1 (2025): JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/05z5fz18

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap isu disabilitas melalui pendekatan edukasi partisipatif. Program dilaksanakan di Kota Pekanbaru, yang ditandai dengan minimnya pemahaman warga tentang hak dan interaksi yang tepat dengan penyandang disabilitas. Menggunakan metode Participatory Action Research (PAR), kegiatan meliputi pelatihan, simulasi empati, dan diskusi kelompok yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek pengetahuan (dari 38% menjadi 87%) dan sikap positif terhadap penyandang disabilitas (dari 42% menjadi 90%). Selain itu, warga mulai melakukan tindakan nyata seperti perbaikan aksesibilitas dan perubahan norma sosial dalam penggunaan istilah yang lebih inklusif. Program ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis pengalaman dan keterlibatan langsung efektif dalam membentuk budaya masyarakat yang lebih empatik dan inklusif. Kegiatan ini diharapkan dapat direplikasi di komunitas lain sebagai model pemberdayaan sosial yang berkelanjutan.