Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DI KLINIK INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) Viridula, Erike Yunicha; purnani, weni tri; febriyanti, dita; fadila, anita nuril
Jurnal Bidan Pintar Vol 2, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v2i1.1610

Abstract

The problem that has developed in connection with HIV / AIDS infection is the high incidence and mortality. HIV / AIDS is a virus that causes disease by destroying the body's defense system so that sufferers do not have the ability to defend themselves from disease attacks. The aim of the study was to determine the HIV / AIDS prevention efforts of FSW at the IMS Clinic at the Gurah Health Center, Kediri Regency in 2019.Quantitative descriptive research design. The total population of all FSW who have not been exposed to HIV / AIDS who visited the STI Clinic at the Gurah Health Center, Kediri Regency in 2019. With a sample size of 39 and the sampling technique used accidental sampling. The instrument used was a questionnaire.Efforts to prevent HIV / AIDS among FSW include the use of male condoms where as many as 20 respondents (66.7%) sometimes use condoms, 24 respondents (80%) use condoms either, based on the use of female condoms as many as 21 FSW (70 %) never used, the way to use female condoms was 22 respondents (73.3%) good.It is hoped that health workers will increase the provision of information to the public regarding HIV / AIDS prevention efforts by using condoms so that the HIV / AIDS rate in Kediri Regency can be reduced. 
HOW COUNSELING CAN INCREASE AWARENESS AND PERCEPTION OF VULNERABILITY TO EARLY DETECTION OF BREAST CANCER Wulandari, Siswi; Viridula, Erike Yunicha; Novita, Kurnia; Anggraini, Yeni
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v8i1.6629

Abstract

SADARI (Breast Self-Examination) is one of the early detection of breast cancer and a role in the discovery of early-stage breast cancer. Awareness about SADARI is an educational activity with the spread of messages to improve the implementation of SADARI and the perceived susceptibility of adolescents in the early detection of breast cancer. This research aims to determine the influence of counseling about awareness (breast self-examination) on implementing SADARI and perceived susceptibility to early detection of breast cancer in the Muhammadiyah Senior High School City of Kediri in 2022. Pre-experiment research with one group pre-test and post-test design. Population all student XI Muhammadiyah Senior High School with a sample size of 37 with a total sampling technique. The instrument is a questionnaire and statistics test by the Wilcoxon test. The results can be interpreted that before counseling on BSE, almost all respondents had less than 33 respondents (89.2%). After counseling, some respondents had the implementation of BSE in the medium category, namely 18 respondents (48.6%). Before counseling on BSE, almost all respondents had low perceived susceptibility, 25 respondents (67.5%). After counseling, most respondents had perceived susceptibility in the high category, namely 24 respondents (64.9%). The results by Wilcoxon test obtained ρ value = 0.000 α = 0.05, which means there is an extension of awareness about SADARI on the implementation of SADARI and perceived susceptibility early detection of breast cancer. It is hoped that the youth will perform SADARI regularly and independently to detect early breast cancer
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP PASANGAN USIA SUBURTENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ACETAT (IVA) Wulandari, Siswi; Viridula, Erike Yunicha
Jurnal Bidan Pintar Vol. 4 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v4i1.4215

Abstract

Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh didalam rahim atau serviks yang dapat terjadi padawanita usia 35-55 tahun. Kanker leher rahim dapat dicegah dengan tindakan yang efektif melalui IVA. Pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk melakukan perilaku tertentu salah satunya perilaku pencegahan kanker serviks menggunakan metode IVA.Desain penelitian menggunakan analitik korelasi. Populasi yang diteliti seluruh PUS di Desa Plosoklaten sebanyak 195 responden. Teknik sampling menggunakan simple random, sampling diperoleh 131 orang. Variabel independent adalah tingkat Pendidikan ibu, variable dependen adalah sikap ibu tentang pemeriksaan IVA. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan spearmen rank dengan tingkat signifikansi 0,05.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54 orang yang mempunyai Pendidikan dasar 46 diantaranya bersikap negative dalam melakukan periksa IVA. Dari hasil uji menunjukkan nilai Sig (Exact Sig. (2-sided)) adalah 0,001 yang berarti nilai ρ <0,05 sehingga Ho ditolak yang disimpulkan ada hubungan antara Pendidikan dengan sikap responden dalam melakukan pemeriksaan IVA Di Desa Plosoklaten Tahun 2022 dengan tingkat keeratan 0,310 yang berarti bahwa antara pendidikan dengan sikap responden dalam melakukan pemeriksaan IVA mempunyai hubungan yang rendah..Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan kegiatan Pendidikan tentang manfaat IVA kepada PUS, bukan hanya pada ibu saja tetapi juga pada suami atau ayah melalui penyuluhan di acara – acara kemasyarakatan dan mengajak PUS untuk ikut melakukan pemeriksaan IVA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Rofiah, Khofidhotur; Viridula, Erike Yunicha; Nikmah, Anis Nikmatul
Jurnal Bidan Pintar Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v6i1.5599

Abstract

Abstrak Pada masa perkembangannya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berani menanggung resiko tanpa dipertimbangkan yang nantinya akan menimbulkan masalah. Masalah yang sering terjadi diantaranya perilaku seks bebas, dengan faktor penyebab pencetus perilaku seks bebas tersebut karena kurangnya pengetahuan remaja tentang dampak perilaku seks bebas yang dilakukan seperti HIV/AIDS. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di MAN 3 Jombang. Desain penelitian menggunakan desain analitik korelatif study dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 233 siswa di MAN 3 Jombang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berupa google form. Data dianalisis menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa remaja memiliki pengetahuan kurang (49,4%). Mayoritas perilaku seks bebas remaja pada kategori beresiko (54,1%). Pada penelitian ini H1 diterima dan H0 ditolak dengan artinya terdapat hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di MAN 3 Jombang. Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seks bebas remaja di MAN 3 Jombang dimana sebagian besar remaja mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang dan perilaku yang beresiko. Kata Kunci: Pengetahuan HIV/AIDS, Perilaku Seks Bebas, Remaja
PENGARUH KONSUMSI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA Rofiah, Khofidhotur; Nikmah, Anis Nikmatul; Nirwana, Betanuari Sabda; Viridula, Erike Yunicha
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i2.651

Abstract

Kurma (Phoenix dactylifera) merupakan buah yang memberi banyak manfaat bagi tubuh karena mengandung zat besi, kalium, dan riboflavin dimana sangat penting untuk mencegah anemia. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada bulan November Tahun 2024 terhadap 10 (100%) siswa didapatkan 6 (40%) diantaranya mengalami anemia dengan HB di bawah 11 gr % dan 2 (20%) dengan HB dibawah 9 gr%. Salah satu tanda laboratoris dari anemia yaitu kurangnya kadar hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh konsumsi kurma terhadap kadar hemoglobin pada remaja di SMAN 2 Kota Kediri tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre eksperimental dengan metode one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja yang tidak mengalami menstruasi, terkena anemia ringan dan anemia sedang dengan sampel penelitian sebanyak 15 orang remaja yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian check-list penelitian, pengukuran kadar hemoglobin sebelum konsumsi kurma dengan menggunakan B-hemoglobin hemoque, diberi perlakuan kemudian diukur kembali sesudah perlakuan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis Paired Sample T Test dengan SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengkonsumsi kurma kadar hemoglobin mengalami kenaikan rata-rata 0,93 gr%. Hasil analisis menunjukkan bahwa (P value= 0,000) yaitu ada pengaruh konsumsi kurma terhadap kadar hemoglobin pada remaja. Diskusi: Upaya untuk mencegah anemia pada remaja perlu dilakukan salah satunya dengan mengkosumsi kurma karena kandungan gizi yag baik untuk kesehatan.
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklamsia di Puskesmas Sukorame Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2024 Ambar Pamula, Raras Sucma; Rofiah, Khofidhotur; Viridula, Erike Yunicha
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): OCTOBER 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v6i1.6459

Abstract

Indeks Massa Tubuh (IMT) didefinisikan sebagai berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter (kg/m2). Preeklamsia merupakan kehamilan yang ditandai dengan tingginya tekanan darah, kadar protein urine, serta odema. Menurut data survey Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2023 kasus preeklamsia sebanyak 83 kasus (1,87%). Salah satu faktor yang dapat mendukung terjadinya preeklamsia yaitu obesitas. Wanita dengan status gizi berlebih memiliki resiko tinggi seperti keguguran, preeklamsia, dan kematian prenatal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil dengan kejadian preeklamsia di Puskesmas Sukorame Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2024. Desain penelitian menggunakan korelasional, metode penelitian menggunakan data sekunder, populasi 200 ibu hamil dengann teknik probability sampling dengan teknik simpel random sampling, besar sampel 133 ibu hamil. Instrument penelitian menggunakan lembar pengumpul data, teknik data menggunakan uji spearman’s rank (Rho). Hasil analisis menunjukkan dari 133 responden sebagian besar memiliki indeks massa tubuh normal (62,4%), hampir seluruhnya tidak mengalami preeklamsia (90,2%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji korelasi spearman’s rank diperoleh nilai p = 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95 % (a = 0,05) dapat dikatakan p < a H0 ditolak dan H1 diterima, maka ada hubungan antara indeks massa tubuh ibu hamil dengan kejadian preeklamsia. Koefisien korelasi sebesar 0,424. Berarti tingkat hubungan antara indeks massa tubuh ibu hamil dengan kejadian preeklamsia dalam kategori sedang dengan arah hubungan positif (+) artinya terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil dengan kejadian preeklamsia. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi mengenai pencegahan terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil.
Path Analysis on the Effect of Biopsychosocial and Economic Factors during Gestational Period on the Risk of Stunting and Development in Children under Five, in Nganjuk, East Java Viridula, Erike Yunicha; Murti, Bhisma; Suryani, Nunuk
Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 1 No. 3 (2016)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: There is growing evidence of the connections between slow growth in height early in life and impaired health and educational and economic performance later in life. Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas) conducted by The Minister of Health in 2010, showed that prevalence of stunting in Indonesia was 35.6% of children aged under five years old. This study aimed to examine  path analysis on the effect of biopsychosocial and economic factors during gestational period on the risk of stunting and development in children under five, in Nganjuk, East Java.Subjects and Method: This was an analytic observational study with case control design.  This study was conducted at Bagor Community Health Center, Nganjuk, East Java.  A total sample of 150 children under five, consisting of 50 stunted children and 100 normal children, was selected for this study by  fixed exposure sampling. The dependent variables were stunting and development. The independent variables were  middle upper arm circumference (MUAC) and family support at pregnancy, low birthweight, maternal height, maternal schooling, and family income. The stunting was measured by anthropometry (weight for height). The child development was measured by Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP). Other variables were measured by a set of questionnaire. The data were analyzed by path analysis.Results: Low birth weight had direct negative effect on stunting (b=0.99; p=0.897). Maternal height (b=-2.58; p= 0.029), maternal education (b=-1.55; p=0.002), and family income (b=-1.30; p=0.002) had direct negative effects on stunting. Low birth weight (b=-0.27; p=0.253) and family income (b=-0.007; p=0.976) have negative but statistically non-significant effect on development. Maternal education had positive but statistically non-significant effect on development (b=2.16; p=0.883). MUAC (b=-4.60; p<0.001) had negative and statically significant effect on low birth weight. Family support  had positive but statistically non-significant on low birth weight (b=0.52; p=0.492). Maternal height had positive and statistically significant effect on MUAC (b=3.16; p<0.001). Family income had positive but statistically non-significant effect on MUAC (b=0.83; p=0.253).Conclusion: MUAC and maternal education have indirect, negative and statistically significant effect on stunting Maternal height, maternal education, and family income, have direct, negative, and statistically significant effect on stunting.Keywords: stunting, biopsychosocial, economic, gestational periodCorrespondence : Erike Yunicha Viridula. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University. Email: yunichasabdana@gmail.com.Journal of Health Promotion and Behavior (2016),  1(3): 180-189https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.03.05
Optimalisasi Edukasi Skrining HIV Pada Ibu Hamil Dengan Media Video Wulandari, Siswi; Viridula, Erike Yunicha; Purnani, Weni Tri
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.13204

Abstract

HIV tetap menjadi permasalahan kesehatan global yang signifikan, terutama bagi ibu hamil dan janinnya. Skrining dini selama kehamilan sangat penting untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Namun, kesadaran dan kesediaan ibu hamil untuk menjalani skrining HIV masih rendah di banyak komunitas. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu hamil tentang skrining HIV melalui edukasi berbasis video di Desa Ngadiluwih. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2024, melibatkan 35 ibu hamil dari trimester pertama, kedua, dan ketiga yang dibagi menjadi tujuh kelompok untuk memastikan penyebaran informasi yang efektif. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi. Hasil menunjukkan peningkatan skor pengetahuan sebesar 40%, dan jumlah peserta yang bersedia menjalani skrining HIV meningkat dari 14 menjadi 30 orang. Edukasi berbasis video terbukti sebagai metode yang efektif dalam menyampaikan informasi kesehatan secara menarik dan mudah diakses. Meskipun terdapat keterbatasan infrastruktur dan variasi tingkat pendidikan, program ini berhasil meningkatkan kesadaran dan sikap peserta. Inisiatif mendatang perlu memperluas program ke daerah lain serta mengintegrasikan alat pembelajaran digital tambahan untuk meningkatkan aksesibilitas dan dampak jangka panjang
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKLSUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-24 BULAN Rofiah, Khofidhotur; Nirwana, Betanuari Sabda; Firdaus, Nikmatul; Viridula, Erike Yunicha; Nikmah , Anis Nikmatul
Jurnal Bidan Pintar Vol. 5 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v5i2.6920

Abstract

WHO menyatakan bahwa prevalensi balita Stunting yang ada di Indonesia cukup  tinggi. Indonesia termasuk dalam urutan ketiga negara dengan prevalensi tertinggi Stunting diwilayah Regional Asia Tenggara. di Indonesia Rata-rata prevalensi balita Stunting pada tahun 2005- 2017 mencapai 36,4%. Wilayah kerja Poskesdes Cerme Kabupaten Kediri Tahun 2024 merupakan rangking ke-2 dengan kasus stunting tertinggi di Kabupaten Kediri yaitu sebanyak 18%. Tujuan dari penelitian ini adalah adakah hubungan antara pemberian asi eklsusif dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan. Rancangan Penelitian Analitik Korelasi pendekatan Cross Sectional, dengan populasi adalah seluruh bayi yang berumur 31 bayi yang diambil dengan menggunakan total populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data laporan gizi yang ada diposkesdes Cerme Kabupaten Kediri. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (74,2%) ibu memberikan ASI Ekslusif yaitu berjumlah 23 responden, sebagian besar (74,2%) responden tidak stunting yaitu berjumlah 23 respon, Berdasarkan analisa hubungan menggunakan Spearman rho mendapatkan hasil p value=0,002 < α=0,05, yang berarti Ho di tolak atau H1 diterima yang artinya ada hubungan antara Pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting. Kekuatan hubungan antara Pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting mendapatkan nilai (r) +0,543 dengan kekuatan hubungan sedang dengan arah hubungannya positif. Diharapkan ibu postpartum dapat memberikan ASI ekslusif sebagai langkah pencegahan dalam kejadian Stunting.  Kata Kunci: ASI Ekslusif, Stunting, Bayi 6-24 bulan
HOW COUNSELING CAN INCREASE AWARENESS AND PERCEPTION OF VULNERABILITY TO EARLY DETECTION OF BREAST CANCER Wulandari, Siswi; Viridula, Erike Yunicha; Novita, Kurnia; Anggraini, Yeni
Indonesian Journal of Health Science Vol 8 No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v8i1.6629

Abstract

SADARI (Breast Self-Examination) is one of the early detection of breast cancer and a role in the discovery of early-stage breast cancer. Awareness about SADARI is an educational activity with the spread of messages to improve the implementation of SADARI and the perceived susceptibility of adolescents in the early detection of breast cancer. This research aims to determine the influence of counseling about awareness (breast self-examination) on implementing SADARI and perceived susceptibility to early detection of breast cancer in the Muhammadiyah Senior High School City of Kediri in 2022. Pre-experiment research with one group pre-test and post-test design. Population all student XI Muhammadiyah Senior High School with a sample size of 37 with a total sampling technique. The instrument is a questionnaire and statistics test by the Wilcoxon test. The results can be interpreted that before counseling on BSE, almost all respondents had less than 33 respondents (89.2%). After counseling, some respondents had the implementation of BSE in the medium category, namely 18 respondents (48.6%). Before counseling on BSE, almost all respondents had low perceived susceptibility, 25 respondents (67.5%). After counseling, most respondents had perceived susceptibility in the high category, namely 24 respondents (64.9%). The results by Wilcoxon test obtained ρ value = 0.000 < α = 0.05, which means there is an extension of awareness about SADARI on the implementation of SADARI and perceived susceptibility early detection of breast cancer. It is hoped that the youth will perform SADARI regularly and independently to detect early breast cancer