Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Media Buku Cerita Dongeng Untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi Membaca Anak Di SD Negeri 043952 Sukaramai Kabupaten Karo Sidebang, Restio; Br Karo, Karmila; Ginting, Bijak
Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : SMART SCIENTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70427/smartdedication.v1i2.80

Abstract

Membaca merupakan cara untuk mendapatkan ilmu untuk setiap seseorang yang tekun dalam menjalankannya. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu membaca, keterampilan membaca adalah keterampilan dasar bagi peserta didik, yang harus mereka kuasai terdapat mengikuti seluruh kegiatan dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Kemampuan membaca akan sangat berpengaruh pada keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar disekolah. Begitu besarnya kemanfaatan membaca, maka masalah membaca oleh pemerintah kita harus mendapat perhatian serius. Target yang ingin dicapai dari program ini adalah anak-anak dapat meningkatkan kemampuan literasi membaca dengan media buku dongeng. Membaca buku yang menarik bagi anak dapat membuat minat anak terhadap buku dan membaca akan meningkat. Apalagi jika buku yang mereka baca dilengkapi dengan gambar berwarna yang menarik perhatian anak usia sekolah dasar. Pelaksanaan program pengabdian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut; Pertama anak-anak akan diberikan buku bacaan berupa cerita dongeng dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia. Kedua, setelah anak-anak membaca sebagian atau seluruh cerita, anak kemudian diminta menceritakan kembali hasil bacaan mereka dengan bahasa mereka sendiri. Setelah mengikuti kegiatan ini, terlihat hasilnya anak- anak dapat semakin  berkreativitas dengan baik dan menambah minat mereka terhadap bahan bacaan lainnya.
DAMPAK KEGIATAN BELAJAR SANGGAR BUDAYA TERHADAP PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI DESA LAMBAR Br Karo, Karmila; Surbakti, Krista
Jurnal Ilmiah Aquinas Vol. 8 No.2 (2025):, Juli 2025
Publisher : Unversitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan inisiatif yang diluncurkan dalam Kurikulum Merdeka untuk menanamkan nilai-nilai utama dalam diri anak seperti gotong royong, kemandirian, kebhinekaan global, dan berpikir kritis. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi bangsa sehingga mampu menghadapi tantangan globalisasi yang semakin komplek. Pembelajaran di sekolah saja belum tentu mampu menguatkan Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik, perlu dukungan masyarakat dan keluarga. Adanya sanggar belajar di desa menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan sanggar dan menganalisis nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang terbangun melalui kegiatan sanggar serta mengevaluasi dampak kegiatan sanggar terhadap keberhasilan profil pelajar Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh anggota sanggar, ditambah dengan pelatih dan pemerintahan Desa Lambar. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipasi dan wawancara, analisa data dilakukan secara induktif dengan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan Sanggar Belajar Budaya Desa lambar memberikan dampak yang signifikan terhadap penguatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada anak usia sekolah dasar dan menengah. Kegiatan sanggar, yang berbasis pengalaman nyata, refleksi, kolaborasi, dan keterlibatan sosial, mendukung perkembangan enam dimensi utama P5, yaitu: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkebinekaan global, gotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Sanggar Belajar Budaya ini berfungsi sebagai ruang belajar alternatif yang inklusif, aman, dan fleksibel, sehingga memungkinkan peserta didik menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara lebih mendalam dan kontekstual. Anak-anak yang aktif mengikuti kegiatan sanggar menunjukkan perilaku yang lebih kolaboratif, toleran, bertanggung jawab, serta memiliki inisiatif yang tinggi dalam kegiatan proyek baik di sanggar maupun di sekolah formal. Dengan demikian, Sanggar Belajar terbukti mampu menjadi pendukung strategis dalam implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.