Triani, Maulina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi larutan teh hijau celup sebagai alternatif Hank’s Balanced Salt Solution mempertahankan viabilitas sel ligamen periodontal gigi avulsi: studi in vitro Zahratuljannah, Reshaina Dewi Azizah; Widodo, A. Haris Budi; Triani, Maulina; Ichsyani, Meylida; Rochmawati, Mutia
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i2.55391

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Avulsi gigi terjadi ketika gigi terlepas sepenuhnya dari soket alveolar akibat trauma. Perawatan awal yang dilakukan pada gigi avulsi/replantasi, yaitu menanamkan kembali gigi ke dalam soket dengan segera. Prognosis kesuksesan replantasi gigi sangat bergantung pada viabilitas sel ligamen periodontal sehingga memerlukan media penyimpanan yang sesuai dan manajemen waktu yang tepat. Penelitian bertujuan menganalisis potensi larutan teh hijau celup sebagai alternatif penggunaan Hank’s Balanced Salt Solution (HBSS) pada viabilitas sel ligamen periodontal pada gigi. Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris in vitro menggunakan sampel sel ligamen periodontal pada 32 gigi insisivus maksila tikus Wistar. Sampel dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok yang direndam dalam larutan teh hijau celup dan kelompok kontrol positif pada HBSS selama 1, 3, 6, dan 24 jam. Metode analisis penghitungan persentase viabilitas sel ligamen periodontal dengan pewarnaan eksklusi trypan blue dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Analisis statistik menggunakan one way ANOVA untuk membandingkan persentase antar waktu pada teh hijau celup dan independent t-test untuk membandingkan teh hijau celup dan HBSS pada setiap waktu. Hasil: Hasil one way ANOVA p>0,05 yang menandakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antar perendaman dalam larutan teh hijau celup. Hasil independent t-test pada jam ke 1 dan 3 p>0,05 yang menandakan tidak terdapat perbedaan signifikan dan pada jam ke 6 dan 24 p<0,05 menandakan adanya perbedaan signifikan antara perendaman dalam larutan teh hijau celup dan larutan kontrol positif HBSS. Simpulan: Larutan teh hijau celup dapat menjadi alternatif HBSS dalam mempertahankan viabilitas sel ligamen periodontal gigi avulsi.Potential of green tea bag solution as an alternative to Hank’s Balanced Salt Solution in maintaining periodontal ligament cell viability in Wistar rat avulsed teeth: in vitro study Introduction: Tooth avulsion occurs when the tooth is completely separated from the alveolar socket due to trauma. The initial treatment for an avulsed tooth is replantation, namely immediately implanting the tooth back into the socket. The prognosis for successful tooth replantation is highly dependent on the viability of periodontal ligament cells. Use of appropriate storage media and proper time management are critical to preserving periodontal ligament cells and the likelihood of successful replantation. This study aims to analyze potential of a green tea bag solution as an alternative to using Hank’s Balanced Salt Solution (HBSS) on periodontal ligament cell viability in avulsed teeth. Methods: The research was carried out experimentally in vitro using periodontal ligament cell samples from 32 maxillary incisors of Wistar rats. The samples were divided into 8 groups, namely the group soaked in green tea bag solution and the positive control group in HBSS for 1, 3, 6, and 24 hours. The analytical method is to calculate the percentage of periodontal ligament cell viability using trypan blue exclusion staining under a microscope with 100x magnification. Statistical analysis used one way ANOVA to compare percentages between times of bagged green tea and independent t-test to compare bagged green tea and HBSS at each time. Results: The results of one way ANOVA were p>0.05 which indicated that there was no significant difference between immersion in green tea bag solution. The results of the independent t-test at the 1st and 3rd hours were p>0.05 which indicated there was no significant difference and at the 6th and 24th hours p<0.05 which indicated there was a significant difference between immersion in the green tea bag solution and HBSS as the positive control solution. Conclusion: Green tea bag solution can be an alternative to HBSS in maintaining periodontal ligament cell viability in avulsed teeth.
Perawatan revaskularisasi pada gigi permanen muda dengan apikal terbuka dengan waktu evaluasi 13 bulan setelah perawatan: laporan kasus Hidayat, Akbar Aulia; Wardani Mahendra, Putri Kusuma; Utomo, Rinaldi Budi; Triani, Maulina
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i3.48600

Abstract

Pendahuluan: Nekrosis yang terjadi pada gigi permanen muda mengakibatkan proses pertumbuhan dan perkembangan gigi terhenti. Perawatan pada gigi dengan kondisi apikal terbuka bertujuan untuk mencegah atau menghilangkan lesi ataupun peradangan pada bagian apikal, merangsang kelanjutan perkembangan akar, mengembalikan fungsi jaringan pulpa secara perspektif imunologi dan sensorik. Revaskularisasi merupakan alternatif perawatan endodontik untuk gigi nekrosis dengan apikal terbuka yang memungkinkan terjadinya penutupan pada bagian apikal. Tujuan laporan kasus ini adalah melaporkan hasil perawatan revaskularisasi pada gigi permanen muda dengan apikal yang terbuka dengan waktu evaluasi 13 bulan setelah perawatan. Laporan Kasus: Laki-laki berusia 12 tahun datang ke klinik Kedokteran Gigi Anak Universitas Gadjah Mada dengan keluhan gigi belakang kiri bawah berlubang, pernah sakit hingga tidak bisa tidur dan memiliki riwayat bengkak berulang sejak 1 tahun terakhir pada gusi sekitarnya. Gigi belum pernah diobati sebelumnya. Hasil pemeriksaan intra oral menunjukkan gigi 36 nekrosis. Pemeriksaan radiografi menunjukkan apikal gigi 36 masih dalam terbuka. Rencana perawatan gigi 36 adalah revaskularisasi. Hasil evaluasi selama 13 bulan menunjukkan terjadi penutupan daerah apikal dan pemanjangan pada akar gigi 36 serta tidak terjadi resorpsi patologis pada gigi 36. Simpulan: Perawatan revaskularisasi dapat dijadikan sebagai salah satu perawatan pada gigi yang mengalami nekrosis pulpa dengan bagian apikal yang masih terbuka. Keterampilan operator, pasien yang kooperatif dan kerjasama dengan orang tua pasien sehingga meningkatkan keberhasilan perawatan pada kasus ini.Revascularization treatment of young  permanent teeth with open apices with 13-month evaluation: Case reportIntroduction: Necrosis that occurs in young permanent teeth causes the growth and development process to stop. Treatment of teeth with open apical conditions aims to prevent or eliminate lesions or inflammation in the apical part, stimulate the continuation of root development, restore pulp tissue function from an immunological and sensory perspective. Revascularization is an alternative endodontic treatment for necrotizing teeth with open apicals that allows closure of the apical part. The purpose of this case report is to report the results of revascularization treatment on a young permanent tooth with an open apical with an evaluation time of 13 months after treatment. Case Report: A 12- year-old male came to the Pediatric Dentistry clinic of Gadjah Mada University with complaints of a cavity in the lower left back tooth, had been in pain until he could not sleep and had a history of recurrent swelling since the last 1 year on the surrounding gums. The tooth has never been treated before. Intra oral examination results showed tooth 36 necrosis. Radiographic examination showed the apex of tooth 36 was still open. The treatment plan for tooth 36 was revascularization. Evaluation results for 13 months showed closure of the apical area and lengthening of the root of tooth 36 and no pathological resorption of tooth 36. Conclusion: Revascularization treatment can be used as a treatment for teeth that have pulp necrosis with the apical part still open. The operator's skills, cooperative patient and cooperation with the patient's parents increased the success of treatment in this case.