Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Kader Tentang Kesehatan Ibu dan Anak dalam Upaya Pencegahan AKI Dan AKB di Desa Citaman Nurfazriah, Indah; Hidayat, Annisa Nurhayati; Kartikasari, Rina; Yusuffina, Duan
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.866 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i4.40588

Abstract

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan didukung oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya para kader kesehatan yang mempunyai pengetahuan yang baik serta mempunyai komitmen tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, saat ini kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas tujuan dari program MDG’s (Millenium Development Goals) yang merupakan pembangunan di era millenium yang dideklarasikan oleh negara-negara berkembang dan negara-negara maju salah satunya Negara Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan koordinator Puskesmas Ciomas terdapat satu desa yang mempunyai kader dengan tingkat pengetahuan yang masih rendah dalam hal meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang tentang kesehatan ibu dan anak sebagai upaya pencegahan AKI dan AKB. Hasil identifikasi menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan ibu dan anak sebesar 80%. Disarankan agar para kader posyandu di Desa Citaman Wilayah kerja Puskesmas Ciomas Kabupaten Serang dapat memahami dan menerapkan informasi yang diberikan.
Peningkatan Pengetahuan Kader Tentang Kesehatan Ibu dan Anak dalam Upaya Pencegahan AKI Dan AKB di Desa Citaman Nurfazriah, Indah; Hidayat, Annisa Nurhayati; Kartikasari, Rina; Yusuffina, Duan
International Journal of Community Service Learning Vol. 5 No. 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.866 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i4.40588

Abstract

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan didukung oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya para kader kesehatan yang mempunyai pengetahuan yang baik serta mempunyai komitmen tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, saat ini kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas tujuan dari program MDG’s (Millenium Development Goals) yang merupakan pembangunan di era millenium yang dideklarasikan oleh negara-negara berkembang dan negara-negara maju salah satunya Negara Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan koordinator Puskesmas Ciomas terdapat satu desa yang mempunyai kader dengan tingkat pengetahuan yang masih rendah dalam hal meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang tentang kesehatan ibu dan anak sebagai upaya pencegahan AKI dan AKB. Hasil identifikasi menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan ibu dan anak sebesar 80%. Disarankan agar para kader posyandu di Desa Citaman Wilayah kerja Puskesmas Ciomas Kabupaten Serang dapat memahami dan menerapkan informasi yang diberikan.
The Relationship Between Knowledge And Characteristics Of Adolescents On Attitudes Towards Early Marriage In Smkn 1 Anyar, Serang District Nurfazriah, Indah
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): Vol. 1 No. 2 (Desember 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64141/pmhs.v1i2.14

Abstract

One of the most significant problems affecting adolescent survival is early marriage, which is a reproductive health issue. However, the rate of underage marriage has been increasing every year for the past few years. In rural areas of Banten Province, 19.55% of the married population is under 16 years old, 28.02% is between 17 and 18 years old, and 28.06% is between 19 and 20 years old, according to data from BPS in 2022. To be legally married, a man must be at least 25 years old and a woman must be at least 21 years old. This study used a descriptive correlational design and a cross-sectional method, which shows that this study is not experimental. A total of sixty-four adolescents participated in this study. The questionnaire was the tool used. The chi-square test was used for data analysis. Data analysis showed a statistically significant correlation between adolescents' knowledge and attitudes regarding early marriage (p = 0.022) and its outcomes (p = 0.055)..
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kelainan Siklus Menstruasi Nurfazriah, Indah; Umaesaroh, Siti; Nurkhayati, Etty
Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober : Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/vimed.v2i4.2365

Abstract

Menstrual cycle abnormalities are one of the reproductive health problems that are commonly experienced by adolescent girls, especially in the early days after menarche. These disorders can affect quality of life, including discomfort during activities, risk of anemia, and potential fertility disorders. A preliminary study at SMA Negeri 4 Pandeglang showed that 7 out of 10 grade XI students experienced menstrual cycle abnormalities, while there was no special program related to reproductive health in schools. This study aims to analyze factors related to menstrual cycle abnormalities, namely stress levels, diet, and physical activity. The research design used was quantitative with a Cross Sectional approach, involving 70 respondents who were selected through the Purposive Sampling technique. Data collection was carried out through a structured questionnaire and analyzed using the Chi-Square statistical test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between stress (p=0.011), diet (p=0.021), and physical activity (p=0.015) with menstrual cycle abnormalities. These findings confirm the importance of educational interventions in the school setting to improve adolescents' understanding of reproductive health and encourage healthy lifestyles. This research is expected to be the basis for the development of more comprehensive promotive and preventive programs in supporting the welfare of adolescent girls.