ABSTRACT Intensity of use of the social media platform TikTok refers to how often and for how long a person uses the application. Social media platforms, especially TikTok, have gained immense popularity and have had a significant impact on the views of the ideal body among their users. This research aims to investigate the impact of the intensity of TikTok use on individuals' ideal body perceptions, especially among teenagers and young adults. The method applied in this study is a quantitative approach through a survey of a number of respondents who actively interact with TikTok. Findings from the study suggest that the higher the duration of TikTok use, the greater the likelihood that users are exposed to the beauty standards displayed on the platform, which may influence how they view the ideal body. Exposure to repeated content depicting idealized body shapes may exacerbate body dissatisfaction and the tendency to adapt to existing beauty norms. Thus, increasing digital literacy is very necessary so that users are able to be more critical when consuming content and are not negatively influenced by unrealistic beauty standards. ABSTRAK Intensitas pemanfaatan platform media sosial TikTok mengacu pada seberapa sering dan lama seseorang menggunakan aplikasinya. Platform sosial media, terutama TikTok, telah meraih popularitas besar dan berdampak signifikan terhadap pandangan tentang tubuh ideal di antara para penggunanya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menyelidiki dampak intensitas pemakaian TikTok terhadap persepsi tubuh ideal individu, khususnya di kalangan remaja dan orang dewasa muda. Metode yang diterapkan dalam studi ini adalah pendekatan kuantitatif melalui survei kepada sejumlah responden yang aktif berinteraksi dengan TikTok. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi durasi penggunaan TikTok, semakin besar kemungkinan pengguna terpapar standar kecantikan yang ditampilkan di platform, yang mungkin mempengaruhi cara mereka melihat tubuh ideal. Paparan terhadap konten yang berulang yang menunjukkan bentuk tubuh ideal dapat memperburuk ketidakpuasan tubuh dan kecenderungan untuk beradaptasi dengan norma kecantikan yang ada. Dengan demikian, peningkatan literasi digital sangat diperlukan agar pengguna mampu lebih kritis saat mengonsumsi konten dan tidak terpengaruh secara negatif oleh standar kecantikan yang tidak realistis.