Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL: STUDI HIDDEN CURRICULUM DI PONPES NURUL HUDA SRAGEN Afiah, Siti; Asy'arie, Musa; Aryani, Sekar Ayu
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol. 21, No. 2, Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v21i2.13092

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kearifan lokal dipraktekkan sebagai sarana pendidikan Islam, bagaimana hidden curriculum berimplikasi terhadap perilaku santri serta berperan dalam penguatan karakter multikultural. Menggunakan metode kualitatif yang bersifat eksploratif dengan fokus  holistik yaitu place, actor dan activity. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Sumber data sesuai  purpossive sampling adalah semua unsur personalia yang terlibat dalam kegiatan  pondok pesantren. Hasil penelitian diantaranya (1) kearifan lokal sebagai sarana pendidikan Islam dipraktekkan dengan menyampaikan nilai-nilai Islam melalui kegiatan budaya lokal seperti pagelaran wayang kulit, filsafat Jawa dalam kemasan bahasa yang sederhana, arsitektur masjid model Jawa yang mengutamakan keterbukaan dan kebersamaan serta upaya pelestarian budaya tradisional yang berakar pada rasa syukur kepada Tuhan. (2) Hidden curriculum berimplikasi terhadap perilaku santri  melalui wejangan dan tausiah pimpinan pondok. (3) Peranan hidden curriculum dalam penguatan karakter multikultural terlihat dari softskill santri yang menunjukkan kemampuan membangun sikap toleransi, kebersamaan dan kesetaraan.
Utilization of Turmeric and Tamarind as Herbal Medicine Turmeric Tamarind in Sentul Village, Serang Regency Afiah, Siti; Dzulfiani, Nayla Alifah; Maryati, Dea; Salsabilah, Risa; Komalasari, Nivia Ayu; Fitriana, Desi Eka Nur
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9459

Abstract

Turmeric tamarind herbal drink, traditionally known as jamu kunyit asam, remains widely consumed in Indonesia for its health benefits, including reducing menstrual pain, relieving inflammation, and refreshing the body. This study aimed to explore the utilization of turmeric (Curcuma longa) and tamarind (Tamarindus indica) as traditional herbal medicine in Sentul Village, Serang Regency. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through interviews, observations, and documentation with local jamu producers. The findings revealed that the preparation of jamu kunyit asam is carried out using simple methods and natural ingredients without chemical additives. The main ingredients used are turmeric rhizome and tamarind pulp, which are known to contain curcumin, essential oils, flavonoids, and antioxidants with pharmacological properties. The herbal drink is primarily consumed by women for health maintenance and is stored in refrigerators to maintain its freshness for 2–3 days. Additionally, this traditional practice supports local livelihoods and preserves cultural heritage. However, consumption is not recommended for individuals with gastric ulcers due to the acidic nature of tamarind. This study highlights the potential of jamu kunyit asam as a culturally rooted and sustainable herbal remedy that can be further developed into a community-based local health product.