Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TERAPI AKUPRESUR UNTUK HIPERTENSI DI KELURAHAN BANGUN REJO KECAMATAN TANJUNG MORAWA SEMBIRING, ADELINA; Gurning, Lisbet; Br Sinuhaji, Lidya Natalia; Barus, Magdalena
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i1.6189

Abstract

Hypertension without treatment can lead to serious complications such as the brain, eyes, heart, kidneys and even peripheral arteries. The results of the preliminary study found that 7 out of 11 who suffered from hypertension had massaged the head, neck, shoulders and back areas, but patients said that massage was only to reduce headaches without knowing which points to press. The purpose of this activity is to control and prevent hypertension in the Bangun Rejo sub-district, Tanjung Morawa sub-district. The methods used in the implementation of this service are counseling, demonstration and role play. The areas that become acupressure points are 4 fingers above the internal malleoulus, the proximal area of the meeting of the first and second metatarsal bones, 3 fingers above the wrist, at the elbow crease, 2 fingers from the back hairline in an indentation, 2 fingers behind the prominence laryngeus and in front of the carotid artery. Blood pressure checks were carried out by researchers 10 minutes after therapy. The results obtained after this activity showed that there was a decrease in blood pressure after acupressure therapy was carried out. Keywords: Acupressure Therapy, Blood Pressure, Hypertensionin indonesia Hipertensi tanpa penanganan mengakibatkan komplikasi yang serius seperti otak, mata, jantung, ginjal bahkan pembuluh darah arteri perifer. Hasil studi pendahuluan ditemukan ada 7 dari 11 yang menderita hipertensi sudah melakukan pijatan pada daerah kepala, leher, bahu dan punggung, namun penderita mengatakan melakukan pijat hanya untuk mengurangi sakit kepala tanpa mengetahui titik mana yang harus ditekan. Tujuan kegiatan ini untuk mengendalikan dan mencegah hipertensi di kelurahan bangun rejo kecamatan tanjung morawa. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan role play. Daerah yang menjadi titik akupresure adalah 4 jari di atas malleoulus internus, area proximal pertemuan tulang-tulang metatarsal I dan metatarsal II, 3 jari di atas pergelangan tangan, pada lipat siku, 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah lekukan, 2 jari dibelakang prominensia ilaryngeus dan di depan arteri carotis. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan peneliti 10 menit setelah terapi. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi akupresur. Kata Kunci : Terapi Akupresur, Tekanan Darah, Hipertensi  
EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI TERHADAP FUNGSI PARU DAN LAMA RAWAT INAP PADA PASIEN POST OPERASI BEDAH MAYOR DI RSUP H. ADAM MALIK Sembiring, Adelina; Afriani, Dina; Gurning, Lisbet; Zega, Petra Diansari; Surbakti, Erika Eloina; Gusna, Dea Permata
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4999

Abstract

Latar Belakang: Pasien yang menjalani operasi bedah mayor memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi pascaoperasi, terutama gangguan fungsi paru dan perpanjangan lama rawat inap. Mobilisasi dini merupakan intervensi sederhana namun efektif untuk mencegah komplikasi tersebut. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas mobilisasi dini terhadap fungsi paru dan lama rawat inap pada pasien pascaoperasi bedah mayor di RSUP H. Adam Malik. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group. Sampel terdiri dari 60 pasien post operasi bedah mayor, dibagi menjadi dua kelompok (30 intervensi, 30 kontrol). Kelompok intervensi mendapatkan mobilisasi dini dalam 24 jam pertama pascaoperasi, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan mobilisasi sesuai protokol rutin rumah sakit. Fungsi paru diukur menggunakan spirometri (nilai FEV? dan FVC), dan lama rawat inap dicatat dari rekam medis.  Hasil Penelitian: Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik pada peningkatan fungsi paru (FEV? dan FVC) pada kelompok mobilisasi dini dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Selain itu, lama rawat inap pasien pada kelompok intervensi lebih pendek secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,01). Kesimpulan: Mobilisasi dini efektif dalam meningkatkan fungsi paru dan memperpendek lama rawat inap pada pasien post operasi bedah mayor. Intervensi ini sebaiknya menjadi bagian dari protokol standar perawatan post operasi. 
The Correlation Between Husband Support And Lifestyle With Nutritional Status Of Implant KB Accepters At Puskesmas Plus Perbaungan, Serdang Bedagai Regency, 2022 Simanjuntak, Lisdayanti; Bui, Thanh Loan; Sinaga, Rosmani; Gurning, Lisbet; Rajagukguk, Kristina; Berutu, Lilis
Jurnal EduHealth Vol. 12 No. 02 (2022): Edition March, Jurnal EduHealth
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.475 KB)

Abstract

The Family Planning Program (KB) is a government program that seeks to reduce population growth and maternal mortality (Zuhana & Suparni, 2016). The largest type of contraception used in Indonesia is hormonal contraception (Hadisaputra & Sutrisna, 2014). The achievement of active implanted family planning participants in Indonesia in December 2016 amounted to 582,352 (14.6%) (BKKBN, 2017). Implant contraception is one of the long-term contraceptive methods. The prevalence of implant type MKJP users in North Sumatra in 2016 occupied the largest number compared to IUD, MOP and MOW type MKJP users. There are 492,803 active MKJP KB implant users in North Sumatra (9.9% of the total MKJP users in North Sumatra) (BKKBN North Sumatra Province, 2017). In Medan, active KB implant participants in 2016 amounted to 13,636 (3.73% of the total active KB users in Surabaya).