Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH ECCENTRIC HAMSTRING EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN BERLARI PADA PEMAIN SEPAKBOLA (Studi Literatur) Taufik Hidayat; Ari Sudarsono; Rovika Trioclarise
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.793 KB)

Abstract

Background: Football is one of the most popular sports in the world, including Indonesia, where soccer athlete is required to be able to play football quickly and precisely so that speed when running is an important factor in football players, eccentric hamstring exercise is one of the physiotherapy interventions that can be done to improve the strength and flexibility of hamstring muscles so as to increase the running speed of football players. Purpose: To determine the effect of giving eccentric hamstring training on increasing running speed. Study Design: Literature study. Data sources: PubMed (National Library of Medicine), PMC (Pubmed Central),Semantic Scholar and Elsevier Journal Of Body Work. The Eligibility Criteria of Literature: eccentric hamstring training, football players, clinical trial research, published in 2011-2021, the outcome is an increase in running speed using sprint time intervals and free access literature. Results: There are 8 literatures that have fulfilled the criteria. The research was conducted by measuring the running speed of football players using the same method. The entire literature uses the eccentric hamstring exercise intervention to increase running speed in soccer players. Conclusion: The eccentric hamstring exercise intervention has effect on increasing running speed in soccer players.
Single Leg Speed Hop Pengaruh Single Leg Speed Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Pesilat Achwan Achwan; Siti Najiahtul Hasanah; Ari Sudarsono
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.64 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: The explosive power of leg muscle is the ability to exert maximum power in the shortest possible time. Muscle explosive power is important for a fighter in locking, swinging, dropping, punching, kicking and avoiding attacks from unexpected angles and directions. Ways to increase muscle explosive power include plyometric training and one of them is single leg speed hops. Research Objectives: To determine the effect of single leg speed hop pliometric exercises on increasing the explosive power of limb muscles in pesilat members at SMPN 1 Parung. Research Methods: The design of this study was quasi-experimental with "two-group pretest-posttest" with a sample of 28 people selected by purposive sampling divided into two groups, namely the treatment and control groups. Measurement of leg muscle explosive power using the Standing Long Jump Test. Results: The results of the independent t-test obtained a p-value of 0.011 (p<0.005), so Ho is rejected, which means that there is a significant effect on single leg speed hop plyometric exercises. Conclusion: There is an effect of single leg speed hop plyometric exercise on increasing the explosive power of the leg muscles of the members of SMPN 1 Parung. Keywords: The Explosive power leg muscle; Plyometric Exercises; Single Leg Speed ​​Hop; Martial arts
EDUKASI DAN LATIHAN FELDENKRAIS DAPAT MENURUNKAN NYERI AKIBAT NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI DESA LULUT RTRW 001/005 Kuncoro Farid Alharfian; Fatih Aminurrahman; Hanni Nur Hasannah; Inayah Humaira; Laellatul Ummami; Nia Kurniawati; Ari Sudarsono; Achwan .
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2022.111

Abstract

Abstrak Latar Beakang : Nyeri punggung bawah adalah salah satu gangguan muskuloskeletal akibat dari sikap ergonomi yang salah. Nyeri punggung bawah didefinisikan sebagai nyeri yang berlokasi antara batas costae dan lipatan gluteaus inferior yang berlangsung selama lebih dari satu hari. Keluhan nyeri punggung bawah sering timbul terkait dengan suatu pekerjaan dan aktivitas. Prevalensi nyeri punggung bawah dalam 1 tahun mencapai 38% dan paling sering terjadi pada lansia. Hal ini dapat menimbulkan gangguan kapasitas fisik berupa nyeri, kelemahan otot dan keterbatasan gerak yang menyebabkan gangguan fungsional seperti sulit bangkit dari duduk ke berdiri, jalan dan duduk lama pada lansia. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi dan Latihan feldenkrais untuk menurunkan nyeri akibat nyeri punggung bawah pada lansia. Metode: Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi screening kesehatan, pemberian intervensi berupa edukasi dan latihan feldenkrais kepada masyarakat secara door to door di RT/RW 001/005 Desa Lulut dengan melibatkan kader. Responden yang berjumlah 8 orang dengan kriteria memiliki keluhan nyeri punggung bawah non spesifik dan bersedia mengikuti seluruh kegiatan. Pengukuran nyeri dilakukan sebelum dan sesudah intervensi 4 kali selama 4 hari. Hasil: Data hasil pengukuran tingkat nyeri menggunakan NRS pada 8 responden sebelum diberikan intervensi didapatkan 62,5% nyeri ringan, dan 37,5% nyeri sedang, sedangkan sesudah intervensi terjadi penurunan tingkat nyeri menjadi sebesar 25% tidak ada nyeri, 62,5% nyeri ringan dan 12,5% nyeri sedang Simpulan: Edukasi dan latihan feldenkrais dapat menurunkan nyeri pada lansia akibat nyeri punggung bawah pada lansia di Desa Lulut RT/RW 001/005. Kata Kunci : Lansia, nyeri punggung bawah, edukasi, latihan feldenkrais
Pemberian Aktivitas Fisik Terhadap Memori Jangka Pendek Anak Usia 8-10 Tahun Rahma Aghnia Tazkiriani; Ramadoni .; Ryan Febriyanto Al Hasan; Rossa Anggita Lisdianti; Sulistyanti Winda Yanznur; Ganesa Puput Dinda Kurniawan; Ari Sudarsono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2022.116

Abstract

Background: Cognitive is the ability to recognize and interpret a person to environment, such as memory. The speed of cognitive processing is influenced by the degree of activation of short-term memory which play a role in helping humans in the learning process. Physical activity can be one method to improve short-term memory because it can improve attention and cognitive performance for example, problem solving and memory. A positive correlation was found between physical activity and better working memory among children aged 8-10 years. Purpose: This community service aims to introduce physiotherapy to the community and increase knowledge and awareness regarding the importance of physical activity to improve cognitive function, especially in children aged 8-10 years. Method: This activity is a pre-experimental design with one group pre-post test design without a control group using a quota sampling technique. Result: . There is a significant increase, namely 49% in the short-term memory of children aged 8-10 years after doing physical activity with aerobic methods and agility exercise as measured by the digit span test. Conclusion: Physical activity with aerobic methods and agility exercise is effective to improve short-term memory function in children aged 8-10 years.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN FAKTOR RISIKO STROKE DI DESA NAMBO KECAMATAN KLAPANUNGGAL KABUPATEN BOGOR TAHUN 2024 Ari Sudarsono; Restu Arya Pambudi; Aulia Rachma; Faiza Khanza Khairunnisa; Muhammad Rafi Ryananda; Rheina Rifda Maitsa; Utari Maharani; Wahyu Sigrowati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.333

Abstract

Stroke merupakan suatu tanda klinis yang terjadi secara cepat atau tiba-tiba dengan perburukan fokal (atau global) fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain vaskular. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari seluruh kematian). Tujuan fisioterapi komunitas ini adalah untuk mengetahui proses fisioterapi dalam pemberdayaan masyarakat terhadap faktor risiko stroke untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Nambo. Jenis kegiatan yang dilakukan berupa melakukan pre dan post test mengenai tingkat pengetahuan faktor risiko stroke, penyuluhan berupa edukasi, dan mempraktikan latihan untuk mengurangi gejala. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan di Desa Nambo, didapati masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan. Selain itu, berdasarkan pendataan sebanyak 89 orang mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) diantaranya terdapat hipertensi, diabetes, dan faktor risiko stroke, sehingga dilakukan screening lebih lanjut untuk mengetahui kategori faktor risiko stroke sebanyak 45 orang, dengan kategori risiko tinggi sebanyak 26 orang, hati-hati sebanyak 12 orang, dan risiko rendah sebanyak 7 orang. Setelah diberikan kuesioner dan dianalisis, tingkat pengetahuan penduduk Desa Nambo mengalami peningkatan secara signifikan dengan rata-rata (20,89%). Dengan perbandingan rata-rata tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dilakukan pemberdayaan pada pre-test sebesar (58,89%) dan setelah dilakukan pemberdayaan pada post-test (79,78%). Dengan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa Fisioterapi Komunitas di Desa Nambo efektif untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko stroke.