Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Standar Ganda Perempuan dalam Ruang Publik Ridwan, Nur
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT KIMSHAFI ALUNG CIPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59000/jim.v2i2.133

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menjelaskan standar ganda yang dianut masyarakat terhadap perempuan di ruang publik. Kajian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce untuk membuat teori segitiga makna, yang terdiri dari tiga elemen utama: tanda, objek, dan penafsir. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip menunjukkan bahwa stigma masih ada di masyarakat, menciptakan “standar” yang dianggap “norma” tindakan manusia, meskipun ada beberapa standar yang tidak relevan dengan keadaan sebenarnya. Ini sering terjadi pada wanita, yang sering disebut sebagai "standar ganda". "Standar ganda" adalah ketika prinsip yang berbeda diterapkan pada keadaan yang pada dasarnya sama. Akibatnya, perempuan bekerja masih dipandang negatif di masyarakat. Bekerja di luar rumah seringkali dikritik, terutama bagi perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak. Bias gender dan diskriminasi gender seperti standar ganda dan ketidaksetaraan gender. Jenis kelamin masih dipatuhi secara umum, dan ada perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan dalam hal pekerjaan yang harus mereka selesaikan.
Krisis Komunikasi Clairmont Patisserie: Studi Kasus Review Negatif di Media Sosial Wulandari, Sri; Ridwan, Nur; Hutomo, Azhar; Syahril, Romi; Priatna, Priatna
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 3 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i3.2688

Abstract

Clairmont Patisserie merupakan toko kue premium yang disukai oleh pelanggan dan memiliki beberapa cabang. Namun, reputasi Clairmont terguncang akibat ulasan negatif oleh food vlogger Codeblu yang menyatakan bahwa Clairmont mengirimkan kue nastar berjamur ke sebuah panti asuhan dan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Clairmont juga dituduh jorok dan tidak menjaga kebersihan. Akibat ulasan negatif itu, Clairmont mengalami krisis komunikasi yang menurunkan kepercayaan pelanggan sehingga mengalami kerugian hingga Rp5 miliar sekaligus merusak reputasi toko kue premium itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengungkapkan langkah yang ditempuh Clairmont Patisserie dalam mengatasi krisis komunikasi akibat review negatif dari Codeblue. Pengumpulan data dilakukan bersumber dari berbagai berita media online resmi, media sosial, pernyataan resmi perusahaan, artikel jurnal, dan rujukan dari berbagai situs web. Hasil penelitian menjawab bahwa Clairmont berhasil mengembalikan reputasi dan masih mendapat kepercayaan oleh masyarakat Indonesia secara umum. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang diambil oleh Clairmont sangat tepat sehingga dapat membantu perusahaan dalam menghadapi krisis dan mempertahankan reputasinya.